Citizen6, Jakarta: Partai Gerindra memberikan bantuan sosial untuk korban banjir di 270 titik banjir, khususnya di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Bantuan ini merupakan tindak lanjut setelah kegiatan kerja bakti massal bertema "Gerakan Sapu Bersih" yang digelar serentak di 470 RW di Ibu Kota.
Wakil Sekretaris Jendral Partai Gerindra Aryo PS Djojohadikusumo mengatakan, saat kerja bakti banyak warga korban banjir yang mengeluhkan minimnya bantuan makanan serta obat-obatan.
"Setelah melihat secara langsung, banyak warga yang belum tersentuh bantuan baik berupa makanan maupun obat-obatan," tukas calon anggota legislatif dari daerah pemilihan DKI Jakarta III itu.
Aryo mengatakan banyak warga yang mulai terserang penyakit seperti gatal-gatal dan sesak dibagian pernafasan. Selain itu, kondisi korban banjir juga kian diperparah dengan minimnya bantuan makanan.
Oleh karena itu, sejak dua hari lalu, Aryo mendistribusikan bantuan seperti mie instan, roti, air minum, susu, pembalut wanita, pampers,dan vitamin untuk anak-anak balita serta mendirikan posko di beberapa titik banjir.
"Untuk bantuan roti saja bisa mencapai 15 ribu bungkus setiap hari. Bahkan, kita mulai kesulitan mencari penjual yang mampu menyanggupi permintaan," kata Aryo.
Berkaca dari banjir di ibukota tahun lalu, Aryo meminta segenap pihak untuk mewaspadai dampak susulan dari banjir. Pada tahun lalu, volume sampah yang diakibatkan bencana banjir di Jakarta kala itu mencapai 8.609 ton.
Meski Pemprov DKI Jakarta telah mengerahkan seluruh perangkatnya, namun butuh beberapa hari untuk membersihkan sampah pasca banjir. Bila tumpukan sampah dibiarkan terlalu lama, dampaknya akan lebih sulit dikendalikan, seperti tersumbatnya saluran udara, polusi udara, munculnya penyakit atau virus dan terganggunya aktivitas masyarakat.
Oleh karena itu, ia berharap, warga Jakarta dan aparatur pemerintah Jakarta bisa saling menjaga kebersihan untuk mengurangi dampak banjir.
Ia menjelaskan, warga Jakarta perlu menggalakkan kembali gerakan kerja bakti bersama. Aryo berharap, kerja bakti bisa membangun kebersamaan sekaligus kepedulian warga Jakarta terhadap lingkungannya.
"Dengan musibah banjir ini mudah-mudahan kita bisa bangun kebersamaan dan kepedulian kepada sesama, terutama bagi korban banjir sekaligus mengantisipasi dampak dari banjir," tukas Aryo. (mar)
Penulis
Toha Al Mansur
Jakarta, tohaalmanxxx@yahoo.com
Baca juga:
Kritik Fahri Hamzah untuk Jokowi Terkait #JakartaBanjir
Mari Perbaiki Jakarta Tanpa Saling Menyalahkan
[VIDEO] Banjir di Green Garden Jakbar Makin Tinggi
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.
Wakil Sekretaris Jendral Partai Gerindra Aryo PS Djojohadikusumo mengatakan, saat kerja bakti banyak warga korban banjir yang mengeluhkan minimnya bantuan makanan serta obat-obatan.
"Setelah melihat secara langsung, banyak warga yang belum tersentuh bantuan baik berupa makanan maupun obat-obatan," tukas calon anggota legislatif dari daerah pemilihan DKI Jakarta III itu.
Aryo mengatakan banyak warga yang mulai terserang penyakit seperti gatal-gatal dan sesak dibagian pernafasan. Selain itu, kondisi korban banjir juga kian diperparah dengan minimnya bantuan makanan.
Oleh karena itu, sejak dua hari lalu, Aryo mendistribusikan bantuan seperti mie instan, roti, air minum, susu, pembalut wanita, pampers,dan vitamin untuk anak-anak balita serta mendirikan posko di beberapa titik banjir.
"Untuk bantuan roti saja bisa mencapai 15 ribu bungkus setiap hari. Bahkan, kita mulai kesulitan mencari penjual yang mampu menyanggupi permintaan," kata Aryo.
Berkaca dari banjir di ibukota tahun lalu, Aryo meminta segenap pihak untuk mewaspadai dampak susulan dari banjir. Pada tahun lalu, volume sampah yang diakibatkan bencana banjir di Jakarta kala itu mencapai 8.609 ton.
Meski Pemprov DKI Jakarta telah mengerahkan seluruh perangkatnya, namun butuh beberapa hari untuk membersihkan sampah pasca banjir. Bila tumpukan sampah dibiarkan terlalu lama, dampaknya akan lebih sulit dikendalikan, seperti tersumbatnya saluran udara, polusi udara, munculnya penyakit atau virus dan terganggunya aktivitas masyarakat.
Oleh karena itu, ia berharap, warga Jakarta dan aparatur pemerintah Jakarta bisa saling menjaga kebersihan untuk mengurangi dampak banjir.
Ia menjelaskan, warga Jakarta perlu menggalakkan kembali gerakan kerja bakti bersama. Aryo berharap, kerja bakti bisa membangun kebersamaan sekaligus kepedulian warga Jakarta terhadap lingkungannya.
"Dengan musibah banjir ini mudah-mudahan kita bisa bangun kebersamaan dan kepedulian kepada sesama, terutama bagi korban banjir sekaligus mengantisipasi dampak dari banjir," tukas Aryo. (mar)
Penulis
Toha Al Mansur
Jakarta, tohaalmanxxx@yahoo.com
Baca juga:
Kritik Fahri Hamzah untuk Jokowi Terkait #JakartaBanjir
Mari Perbaiki Jakarta Tanpa Saling Menyalahkan
[VIDEO] Banjir di Green Garden Jakbar Makin Tinggi
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.