Turnamen Tenis Australia Open Digelar di Metaverse Decentraland

Rekreasi virtual area utama di Melbourne Park, termasuk Rod Laver Arena dan Grand Slam Park, akan dibuka selama turnamen Australia Open

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 18 Jan 2022, 11:50 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2022, 11:50 WIB
Suasana Taman di Melbourne saat Lockdown Diperpanjang
Seorang pria berolahraga di dalam taman kota di Melbourne, Australia (3/6/2021). Pihak berwenang mengumumkan Lockdown di Melbourne diperpanjang tujuh hari lagi ketika negara itu berusaha untuk membasmi sekelompok kasus Covid-19 di Melbourne. (AFP Photo/William West)

Liputan6.com, Jakarta - Tenis Australia telah bermitra dengan Decentraland untuk menjadi tuan rumah Australian Open (AO), yang akan menjadi grand slam tenis resmi pertama di Metaverse. 

Rekreasi virtual area utama di Melbourne Park, termasuk Rod Laver Arena dan Grand Slam Park, akan dibuka selama turnamen Australia Open (AO)COVID-19, yang akan berlangsung selama dua minggu.

Acara ini akan mencakup konten eksklusif untuk pengunjung virtual, termasuk cuplikan di balik layar dari lebih dari 300 kamera di sekitar Melbourne Park, termasuk area kedatangan pemain eksklusif dan desa latihan. 

Selain menyiarkan cuplikan langsung dan radio AO, itu juga akan menampilkan cuplikan arsip dari pertandingan tenis sejak tahun 70-an dan pertemuan virtual dengan pemain tenis termasuk Mark Philippoussis, dengan pemain lain yang belum dikonfirmasi.

Manajer Proyek Tennis Australia NFT & Metaverse Ridley Plummer mengatakan dalam pidato sambutan virtual di Decentraland  berharap AO menjadi acara olahraga dan hiburan yang paling mudah diakses dan inklusif di dunia.

"Dengan tantangan unik yang dihadapi penggemar untuk sampai ke Melbourne, kami mempercepat peluncuran kami ke Metaverse,” ujar dia, seperti dikutip dari cointelegraph, Selasa (18/1/2022).

"Membawa AO ke Metaverse adalah langkah penting untuk memberikan akses yang benar-benar global ke acara hebat kami.” lanjutnya.

Hal ini terutama terkait dengan pembatasan perjalanan karena pandemi COVID-19, sehingga sangat sulit bagi banyak penggemar untuk mencapai Melbourne untuk melihat acara tersebut secara langsung. AO 2021 menghadapi berbagai tantangan, termasuk jumlah penonton di tempat yang secara historis rendah dan pembatasan penguncian.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Luncurkan Koleksi Art

Australia Kembali Berlakukan Pembatasan Covid
Petugas mengarahkan mobil di klinik pengujian COVID-19 drive-thru di Pantai Bondi di Sydney, Sabtu (8/1/2022). Negara bagian terpadat di Australia itu memberlakukan kembali beberapa pembatasan dan menangguhkan operasi elektif ketika kasus COVID-19 melonjak ke rekor baru lainnya (AP Photo/Mark Baker)

Terlepas dari pengenalan kemitraan yang tepat waktu mengingat pandemi, Plummer mengatakan AO berencana untuk terus berkolaborasi dengan Decentraland di masa depan. 

"Kami jelas menganggap diri kami lebih sebagai acara hiburan daripada sekadar acara tenis. Baik kami menyediakan hiburan melalui metaverse dua belas bulan dalam setahun atau hanya beberapa bulan dalam setahun, itu jelas merupakan keputusan yang harus dibuat dalam peta jalan kami ke depan," tutur dia.

Sementara itu, pada 17 Januari, AO juga mengumumkan akan bekerja sama dengan platform NFT Sweet untuk merilis enam koleksi NFT untuk memperingati lima dekade terakhir AO.

Koleksi akan dirilis antara 17 dan 27 Januari bertepatan dengan turnamen. CEO Sweet, Tom Mizzone, mengatakan, rilis NFT menunjukkan tingkat akses yang benar-benar baru bagi penggemar untuk melihat sekilas dunia idola mereka.

"Kami menyukai ide mengubah IP menjadi memorabilia digital dan mengikat memorabilia itu kembali ke sebuah pengalaman,” ujar Mizzone.

Secara terpisah, AO juga meluncurkan koleksi 6.776 NFT “Art Ball” yang dibuat secara algoritmik di Opensea pada 12 Januari.

Menurut Plummer, koleksi terjual habis dalam tiga menit setelah penurunan publik dengan harga dasar 0,26 ETH (sekitar USD 875) dan volume perdagangan 223 ETH (USD 751.287).

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya