Liputan6.com, Jakarta - BNI resmi masuk ke dunia metaverse untuk memberikan pengalaman terbaru bagi para nasabahnya. Demi mewujudkan dan melancarkan langkahnya memasuki dunia Metaverse, BNI gandeng WIR Group untuk bekerja sama dalam pengembangan layanan perbankan di Metaverse.
Kerja sama itu diresmikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BNI dan WIR Group pada Selasa, 15 Februari 2022.
Penandatanganan MoU itu dihadiri oleh Group CEO dan Co-Founder WIR Group Michael Budi, Direktur IT dan Operasi BNI Y.B. Hariantono, dan SEVP Digital Business BNI Rian Eriana Kaslan.
Advertisement
Baca Juga
"Ada gelombang besar bagaimana kita bisa berada di dunia virtual. Semua orang di dunia ini menuju ke sana, tak terkecuali BNI yang punya base nasabah kaum milenial dan tech savvy. Secara demografi BNI juga terdiri dari staf profesional-profesional muda," kata Hariantono, Selasa (15/2/2022).
"Kita pun menyambut dunia metaverse ini dengan kita hari ini melakukan acara signing MoU kerjasama membangun ekosistem metaverse dan kita bergabung dengan metaverse Indonesia," lanjutnya.
Selain itu, Hariantono menjelaskan bahwa BNI di metaverse akan memberikan dunia yang ekosistemnya hidup yang di dalamnya terdapat kegiatan ekonomi, kegiatan pendidikan, kegiatan komersial dan lainnya.
"Makanya kita BNI memutuskan untuk kita bergabung dengan partner yang memang membangun dunia metaverse yang kita yakini mempunyai ekosistem yang besar bersama-sama dengan BNI untuk kita bangun," ujar Hariantono.
Lebih lanjut, BNI akan menghadirkan pengalaman omni channel yang akan menggabungkan pengalaman virtual dan pengalaman fisik untuk memberikan pengalaman kegiatan banking baru di dunia metaverse.
SEVP Digital Business BNI Rian Eriana Kaslan juga menuturkan bahwa selama ini di dunia banking sudah banyak perubahan, dengan adanya metaverse, maka akan semakin merubah total dunia perbankan.
"Metaverse ini berubah total yang tadinya kita beralih dari pembayaran atau bertransaksi kita mulai pakai mobile banking, ini satu step lagi di mana memberikan akses kepada orang-orang terhadap layanan dan produk-produk kita itu secara lebih real. Pengalamannya itu bukan hanya sekedar informasi di hape atau komputer, tapi kita merasakan itu benar-benar bertemu dengan staf BNI,” tutur Rian.
Pertemuan antara nasabah dan staf BNI itu bisa dalam bentuk avatar atau dalam bentuk virtual branch di metaverse di Indonesia.
"Tapi yang ingin kita kedepankan adalah bukan hanya sesuatu yang satu arah, tetapi benar-benar nasabah kita merasakan baik itu penjelasan terkait produk-produk kita atau bagaimana kita melayani apabila ada masalah yang dia hadapi. Dia akan merasakan secara personal berhadapan walaupun itu secara virtual,” ujar Rian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa Itu Metaverse?
Sebelumnya, istilah metaverse semakin populer dan menjadi topik perbincangan hangat di berbagai belahan dunia. Bahkan saat ini metaverse sudah masuk ke berbagai sektor seperti game hingga perbankan.
Lantas, apa sebenarnya Metaverse itu? Mengutip dari kanal Tekno Liputan6.com, metaverse adalah istilah yang secara etimologi berasal dari kata “meta” yang artinya melampaui dan "verse" yang artinya alam semesta. Apabila digabungkan, metaverse adalah secara etimologi melampaui alam semesta.
Istilah metaverse semakin populer setelah Facebook melakukan rebranding menjadi Meta Platforms Inc, atau disingkat Meta. Dengan rebranding yang dilakukan Facebook, mereka juga menjelaskan ke depan, akan hadir dengan ide-ide futuristik dengan membawa tema metaverse.
Metaverse adalah istilah yang menggambarkan dunia maya dengan konsep 3D. Melansir dari New York Times, Kamis (10/2/2022), istilah metaverse adalah realitas virtual dan kehidupan kedua digital. Dalam dunia metaverse adalah membuat pengguna akan menghabiskan uang di sana seperti pakaian, dan benda-benda untuk avatarnya (gambar diri tiga dimensi).
Adapun pengamat telekomunikasi, Heru Sutadi menjelaskan bahwa metaverse adalah sebuah konsep dasar yang mirip selama ini sebut sebagai dunia maya dan dunia virtual.
Namun, dalam metaverse akan ada perkembangan lebih jauh lagi yang memungkinkan kita dapat menghabiskan waktu di dunia yang tidak nyata.
"Misalnya saat ini kita melakukan pembelajaran secara virtual atau bekerja, itu hampir mirip konsepnya seperti metaverse, namun kita masih berada di tengah-tengah yaitu dunia nyata dan virtual,” kata Heru Sutadi kepada Liputan6.com, ditulis Kamis, 10 Februari 2022.
"Nantinya, dengan metaverse kemungkinan kita bisa merasakan belajar atau bekerja secara online benar-benar dalam dunia virtual dengan menggunakan avatar-avatar,” lanjut Heru.
Heru menuturkan, nantinya dengan metaverse memungkinkan kita bisa pergi ke mana saja tanpa ada batasan di dunia virtual, bahkan mungkin beberapa bangunan yang ada di dunia virtual tersebut bisa miliki.
Advertisement