Token $LESLAR Ludes Terjual dalam 30 Detik saat Private Sell

Token $LESLAR habis terjual sebesar 555 BNB atau sekitar Rp 3,1 miliar dalam 30 detik saat private sell.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 04 Mar 2022, 18:17 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2022, 18:17 WIB
Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan artis tanah air Rizky Billar dan Lesti Kejora telah melakukan tahap private sell untuk token kripto mereka $LESLAR pada Kamis, 3 Maret 2022.

Berdasarkan informasi dari akun Instagram Leslar Metaverse, token $LESLAR habis terjual sebesar 555 BNB atau sekitar Rp 3,1 miliar hanya dalam waktu 30 detik. 

“Terimakasih atas antusiasme para LESLARIAN yang berhasil membuat koin $LESLAR terjual habis hanya dalam waktu 30 detik,” tulis keterangan postingan di Instagram Leslar Metaverse, dikutip Jumat (4/3/2022). 

Reza. W selaku CEO Leslarverse menanggapi serius acara private sale yang digelar.

"Ini adalah kemajuan dan Langkah awal yang baik buat perkembangan LESLAR Metaverse. Hasil kerja keras tim aku selama ini bisa dapet respon yang baik di masyarakat, khususnya peminat kripto. Langkah yang baik ini bakal jadi dukungan bagi LESLAR Metaverse buat terus melangkah maju ke pasar global," ujar Reza, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.

Token kripto $LESLAR merupakan utilitas dalam ekosistem Leslar Metaverse yang tengah pasangan artis itu kembangkan. Berdasarkan white paper LESLAR Coin, nantinya $LESLAR dapat digunakan untuk membeli item digital dan menjadi akses untuk bermain game ‘play 2 earn’ yang dikembangkan Leslar Metaverse.

Token $LESLAR tak hanya mendapat banyak antusias dari masyarakat, juga mendapat dukungan dan apresiasi dari ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Apresiasi itu diberikan karena mereka telah berani terjun ke dunia ekonomi digital Metaverse melalui Leslar Metaverse. 

Bahkan, Ketua MPR yang akrab disapa Bamsoet itu juga telah dibuatkan satu avatar khusus sebagai pemimpin tertinggi dalam kehidupan baru di Leslar Metaverse.

Dalam keterangan tertulis di Instagram pribadinya, Bamsoet berharap token Leslar dan token lainnya yang dikembangkan anak bangsa bisa diperdagangkan di Indonesia melalui exchanger dalam negeri. Sehingga perputaran uangnya terjadi di dalam negeri, tidak terus menerus dinikmati asing. 

"Karenanya kita mendukung pemerintah melalui Bappebti menyusun peraturan mengenai Initial Coin Offering (ICO) atau Initial Token Sales (ITS). Sekaligus menertibkan exchanger yang memperdagangkan aset kripto diluar 229 yang sudah mendapatkan izin,” pungkas Bamsoet.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ini Perbedaan dan Token Kripto

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, belakangan ini para tokoh banyak yang merencanakan atau bahkan merilis token kripto miliknya sendiri. Lantas apa sebenarnya token kripto itu? Apakah berbeda dengan koin kripto pada umumnya seperti Bitcoin, Ethereum, Binance, dan lainnya? Berikut pembahasannya. 

Dilansir dari Economic Times, Rabu, 16 Februari 2022, pada tingkat dasar, baik koin kripto dan token adalah sama. Namun, keduanya memiliki hal yang berbeda, semua koin adalah token, tetapi tidak semua token dianggap koin. 

Ada hal-hal tertentu yang memungkinkan pemegang token untuk melakukannya, sedangkan koin tidak memberikan kebebasan yang sama kepada pemegangnya. Sebaliknya, beberapa platform mungkin menerima koin tetapi mungkin menolak untuk menerima token.

Chief Marketing Officer Litedex Protocol, Andra menuturkan, jika koin memiliki blockchain sendiri, sedangkan token tidak. 

"Koin untuk platform yang memiliki blockchain sendiri, seperti ETH punya blockchain ethereum, SOL punya Blockchain SOLANA. Kalau token itu tidak punya blockchain sendiri artinya platform token yang mengadopsi blockchain,” ujar Andra, kepada Liputan6.com, Rabu, 16 Februari 2022. 

Apa itu Koin Kripto?

Koin kripto adalah aset digital yang beroperasi di blockchainnya sendiri, Ini berarti blockchain melacak semua transaksi yang melibatkan koin kripto aslinya.

Misalnya, semua transaksi Ether dilakukan di blockchain Ethereum. Ether adalah token asli dari blockchain Ethereum. Setiap transaksi dienkripsi dan hanya dapat diakses oleh anggota jaringan.

Saat Anda melakukan transaksi dengan Ether, itu dilakukan di blockchain Ethereum, sedangkan transaksi Bitcoin dilakukan di blockchainnya sendiri Bitcoin adalah salah satu contoh koin kripto pertama karena memiliki fitur jelas yang mendefinisikan koin kripto.

Apa Itu Token Kripto?

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Tidak seperti koin kripto, token tidak memiliki blockchain sendiri. Mereka beroperasi di blockchain koin kripto. Misalnya, banyak token berjalan di Ethereum. 

Transaksi koin kripto ditangani oleh blockchain, sedangkan token bergantung pada kontrak pintar. Mereka adalah serangkaian kode yang memfasilitasi perdagangan antara dua pengguna. Setiap blockchain menggunakan beberapa kontrak pintar nomornya.

Token lebih mudah dibuat dengan kontrak pintar di atas blockchain yang ada. Satu blockchain dapat menampung ribuan token. Ketika token dipertukarkan, secara fisik dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya