Masuk Metaverse dan NFT, Paris Saint-Germain Ajukan Merek Dagang

Aplikasi merek dagang, yang diperkenalkan 16 Maret, mencakup berbagai jenis barang.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 31 Mar 2022, 18:29 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 18:29 WIB
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Liputan6.com, Jakarta - Paris Saint-Germain (PSG), klub sepak bola Prancis dengan banyak pengikut di Eropa, tertarik untuk hadir di metaverse, dan sekarang mengamankan namanya untuk digunakan di ekosistem ini. 

PSG mengajukan serangkaian aplikasi merek dagang yang berusaha untuk membangun merek pada beberapa memorabilia virtual dan kartu perdagangan, semuanya diautentikasi oleh Non Fungible Token (NFT).

Aplikasi merek dagang, yang diperkenalkan 16 Maret, mencakup rekaman audio dan video yang dapat diunduh, file multimedia yang dapat diunduh yang berisi teks, audio, dan video berkaitan dengan sorotan olahraga, serta barang untuk digunakan secara offline dan online. 

Semua barang tersebut diautentikasi melalui NFT. Selain itu, PSG juga menyertakan perangkat lunak dompet cryptocurrency dalam aplikasi ini.

Michael Kondoudis, seorang pengacara paten yang berbagi berita di media sosial, menyatakan pengajuan ini mewakili langkah logis berikutnya untuk melindungi merek saat bergerak ke Metaverse.

“Jelas, PSG melihat potensi Metaverse dan sedang mempersiapkan merek dagangnya untuk ekonomi virtual yang akan mendominasinya,” kata Kondoudis, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (31/3/2022). 

PSG bukanlah klub sepak bola Eropa pertama yang menyadari pentingnya metaverse sebagai alternatif untuk memperluas jangkauan dan meraih peluang bisnis baru. 

Klub sepak bola lainnya, FC Barcelona, sedang mempersiapkan serangkaian aksi untuk pindah ke produk metaverse dan NFT. Ini adalah tren yang diikuti oleh banyak organisasi olahraga karena peluang bisnis yang ada dalam elemen-elemen ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hacker Curi Kripto Rp 8,8 Triliun dari Jaringan Ronin Axie Infinity

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, peretas berhasil mencuri Ethereum dan USDC senilai lebih dari USD 615 juta atau sekitar Rp 8,8 triliun dari Ronin Network, sebuah sidechain dari blockchain Ethereum.

Pengembang Ronin Network menemukan peretasan pada Selasa pagi, 29 Maret 2022, enam hari setelah pencurian ketika seorang pengguna melaporkan tidak dapat menarik uang mereka dari sidechain Ronin.

Dana yang dicuri berjumlah USD 540 juta pada saat serangan tetapi meningkat menjadi USD 615 juta pada Selasa, menjadikannya pencurian terbesar kedua yang terjadi di sektor kripto.

Sidechain blockchain Ethereum, Jaringan Ronin, digunakan sebagai jalur pembayaran untuk game play-to-earn (P2E), Axie Infinity, yang menawarkan biaya transaksi lebih murah kepada pemain game.

Menurut posting blog dari jaringan Ronin, pencurian terjadi pada 23 Maret ketika penyerang menggunakan kunci pribadi yang diretas untuk melakukan penarikan palsu melalui rute pintu belakang, dan berhasil mencuri 173.600 Ether (ETH) dan 25,5 juta USDC.

Blockchain menggunakan node validator untuk memverifikasi, memilih dan memelihara catatan transaksi. Ronin terdiri dari sembilan node validator yang berbeda. Untuk mengenali penarikan atau deposit, lima dari sembilan node harus memberikan tanda tangan persetujuan.

Jaringan Ronin mengatakan sedang bekerja dengan penegak hukum serta perusahaan forensik blockchain, Chainalysis, dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menopang pelanggaran keamanan di masa depan yang dapat terjadi dengan rute yang sama.

"Sampai sekarang pengguna tidak dapat menarik atau menyetor dana ke Ronin Network. Sky Mavis berkomitmen untuk memastikan bahwa semua dana yang terkuras dapat dipulihkan atau diganti,” penulis blog menyimpulkan, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis, 31 Maret 2022.

Dana yang dicuri, yang diambil dalam dua transaksi, telah ditelusuri kembali ke dompet digital peretas. Menurut pengembangnya, Kelvin Fitcher, beberapa Ethereum telah disetorkan ke akun di pertukaran kripto FTX.

Pendiri dan CEO FTX Sam Bankman-Fried telah mengakui penemuan tersebut dan mengatakan melalui Twitter bahwa timnya sedang menyelidiki.

Sejak Ronin Network mengumumkan pencurian tersebut, cryptocurrency aslinya, Ronin (RON), telah turun 21 persen hari ini dari USD 2,30 menjadi USD 2,24 per koin, menurut data Coinmarketcap.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya