Selain Suku Bunga, Ini Penyebab Lain yang Bikin Pasar Kripto Rontok

Secara internal penurunan pasar kripto juga dipengaruhi berbagai masalah dari industri sendiri.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Jun 2022, 17:22 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2022, 17:22 WIB
Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Pasar aset kripto terpantau masih mengalami tren penurunan dalam sepekan terakhir. Kondisi ini diakibatkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal yang turut memengaruhi sikap dan sentimen investor. 

Dari sisi faktor eksternal, keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menaikkan suku bunga sebesar 0,75 persen mendorong sebagian besar investor untuk menjual aset kriptonya dan beralih ke instrumen yang lebih konservatif. 

Sehingga, aset kripto mengalami koreksi akibat rendahnya permintaan di pasar. Tak hanya soal suku bunga, hal lain yang pengaruhi penurunan kripto juga datang dari industri itu sendiri, misalnya seperti yang terjadi pada stablecoin Terra USD telah mengakibatkan efek domino merosotnya nilai aset kripto secara keseluruhan.

Research Analyst Zipmex Indonesia Fahmi Almuttaqin mengatakan, koreksi harga aset kripto tidak hanya berdampak pada investor ritel. celsius, salah satu platform pengelolaan aset digital terbesar di dunia, membekukan fitur pencairan dana untuk menjaga likuiditas perusahaan sejak minggu lalu.

"Isu insolvensi juga kini menimpa Three Arrows Capital (3AC), institusi hedge fund yang dilaporkan pernah berinvestasi sebesar USD 200 juta pada Luna. 3AC diduga menggunakan dana milik partner bisnis yang mereka simpan dan mengambil pinjaman untuk menyelamatkan posisi investasi perusahaan di instrumen derivatif yang terancam terkena likuidasi akibat koreksi harga bitcoin yang cukup signifikan minggu lalu,” kata Fahmi dalam keterangan tertulis, Selasa (21/6/2022). 

“Perusahaan kini tengah mengeksplorasi langkah penjualan aset untuk mengembalikan dana-dana tersebut,”  lanjut Fahmi.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Harga Kripto Dibayangi Sentimen Negatif

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Didirikan pada 2012 oleh Su Zhu dan Kyle Davies, Three Arrows Capital merupakan firma investasi yang berpusat di Singapura. Dalam wawancara bersama The Wall Street Journal, Three Arrows Capital diketahui memiliki dana kelolaan sebesar USD 3 miliar atau sekitar Rp 44,4 triliun per April 2022. 

“Ketika dua pemain kripto besar berskala global mengalami masalah likuiditas dalam waktu yang berdekatan, ditambah dengan kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian, tentunya hal ini turut memengaruhi psikologis serta risk appetite investor dengan aset kelolaan mereka," ujar Fahmi.

Kendati demikian, Fahmi juga menyampaikan harga aset Bitcoin yang kini terkoreksi di kisaran USD 20 ribu telah mulai memasuki area undervalue

"Bila mengacu pada grafik MVRV Z-Score, harga Bitcoin saat ini telah mulai memasuki zona hijau. Grafik MVRV Z-Score sendiri merupakan sebuah grafik yang menunjukkan apakah harga Bitcoin saat ini berada di atas atau di bawah valuasi nilai wajarnya,” ujar Fahmi.

Menurut Fahmi, berdasarkan data historikal, saat harga Bitcoin memasuki zona hijau maka pasar kemungkinan akan mulai menuju awal dari periode keheningan (silence period). 

“Periode ini merupakan waktu yang cocok bagi investor untuk bertahan meninjau arah pasar dan bersabar menunggu kembalinya siklus bull,” pungkas dia.

Bitcoin Sentuh Level Terendah Sejak 13 Desember 2020

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, harga bitcoin kembali anjlok di bawah USD 20.000 pada Sabtu, 18 Juni 2022. Harga bitcoin sentuh posisi USD 18.740 atau sekitar Rp 277,91 juta (asumsi kurs Rp 14.830 per dolar Amerika Serikat), level terendah sejak 13 Desember 2020.

Dengan investor yang semakin waspada terhadap risiko, aset kripto paling populer di dunia telah kehilangan lebih dari 72 persen nilainya sejak mencapai level tertinggi USD 68.991 atau sekitar Rp 1,02 miliar pada 10 November 2021.

Setelah tenggelam ke USD 18.740 pada Sabtu,18 Juni 2022, harga bitcoin naik menjadi USD 18.941 atau sekitar Rp 280,89 juta pada pukul 15.50 GMT, turun delapan persen dari perdagangan Jumat pekan ini. Demikian mengutip Channel News Asia, Minggu. 19 Juni 2022.

Mata uang digital utama lainnya juga turun pada Sabtu pekan ini termasuk eter yang kehilangan hampir 10 persen nilainya. Pasar saham global juga anjlok pekan ini di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga yang melawan inflasi oleh the Federal Reserve (the Fed) dan bank sentral lainnya dapat memicu resesi.

Kapitalisasi pasar kripto global turun di bawah angka USD 1 triliun pada Senin, 13 Juni 2022 setelah mencapai USD 3 triliun pada November 2021.

Harga Kripto Selasa Pagi 21 Juni 2022

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau alami pergerakan harga yang beragam pada Selasa (21/6/2022) pagi. Mayoritas kripto jajaran teratas harus kembali terjebak di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, 21 Juni 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat tipis 0,05 persen persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 11,43 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 20.331 per koin atau setara Rp 301.4 juta (asumsi kurs Rp 14.827 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) harus kembali melemah hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH turun 3,12 persen dan 10,55 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.098 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah 0,19 persen dan 4,65 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 213,52 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) pagi ini masih menguat tipis. Dalam satu hari terakhir ADA naik 0,35 persen dan 3,05 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4819 per koin.

Adapun Solana (SOL) harus kembali melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 1,42. Namun masih menguat 21,23 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 34,02 per koin.

XRP juga turut melemah pagi ini. XRP turun 2,76 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi menguat 1,31 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3183 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,03 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9989 dan USDC dihargai USD 1,00.

Sedangkan Binance USD (BUSD) meemah 0,27 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya turun sedikit le level USD 0,9989.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripo berada di level USD 895,7 miliar. Masih melemah jika dibandingkan beberapa hari lalu yang berada di atas USD 1 triliun.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya