Perusahaan Pemberi Pinjaman Kripto Vauld Hentikan Penarikan dan Penyetoran

Bertambah lagi perusahaan terdampak crypto winter, kali ini Vauld hentikan penarikan dan penyetoran.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Jul 2022, 09:47 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2022, 09:47 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Bertambah lagi deretan perusahaan kripto yang terdampak akibat penurunan harga belakangan ini. Kali ini giliran, pemberi pinjaman kripto, Vauld, pada Senin, 4 Juli 2022 waktu setempat menghentikan semua penarikan, perdagangan, dan penyetoran di platformnya. Menurut laporan, perusahaan saat ini menjajaki opsi restrukturisasi potensial.

CEO Vauld, Darshan Bathija mengatakan, dalam sebuah posting blog pada Senin perusahaan menghadapi "tantangan keuangan" karena "kondisi pasar yang bergejolak.

“Kesulitan keuangan dari mitra bisnis utama kami pasti mempengaruhi kami, dan iklim pasar saat ini yang telah menyebabkan pelanggan menarik lebih dari USD 197,7 juta (Rp 2,9 triliun) dari platform sejak 12 Juni,” kata Bathija dikutip dari CNBC, Selasa (5/7/2022).

Perusahaan yang berbasis di Singapura itu mengatakan sedang bekerja dengan penasihat keuangan dan hukumnya untuk menjelajahi dan menganalisis semua opsi yang mungkin, termasuk opsi restrukturisasi potensial, yang paling baik melindungi kepentingan pemangku kepentingan Vauld.

Langkah Vauld untuk menghentikan penarikan terjadi kurang dari tiga minggu setelah CEO Bathija mengatakan perusahaan terus beroperasi seperti biasa meskipun kondisi pasar bergejolak. 

Dalam posting blog 16 Juni lalu, Bathija mengatakan penarikan sedang "diproses seperti biasa dan ini akan terus terjadi di masa depan."

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terkena Imbas Anjloknya Pasar Kripto

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Namun, Vauld telah menjadi korban terbaru dari anjloknya harga cryptocurrency tahun ini. Bitcoin memiliki kinerja kuartalan terburuk sejak 2011 di kuartal kedua 2022. Miliaran dolar terhapus dari nilai pasar cryptocurrency dalam periode tiga bulan.

Perusahaan pemberi pinjaman kripto seperti Vauld telah menghadapi masalah likuiditas. Celsius bulan lalu menghentikan penarikan untuk pelanggan dengan alasan “kondisi pasar yang ekstrem.”

Vauld mengatakan sedang dalam diskusi dengan calon investor di perusahaan. Perusahaan mengatakan telah mempekerjakan Kroll Pte Limited sebagai penasihat keuangannya, serta Cyril Amarchand Mangaldas, dan Rajah & Tann Singapore LLP sebagai penasihat hukumnya masing-masing di India dan Singapura.

Keruntuhan pasar telah mengekspos kekurangan dalam sejumlah proyek cryptocurrency dan model bisnis. Sementara itu, dana lindung nilai cryptocurrency utama Three Arrows Capital jatuh ke dalam likuidasi setelah gagal membayar lebih dari USD 660 juta pinjaman dari Voyager Digital.

Perusahaan Kripto Three Arrows Capital Ajukan Kebangkrutan

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, perusahaan dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital (3AC) mencari perlindungan dari kreditur di Amerika Serikat di bawah Bab 15 dari Kode Kepailitan di AS. yang memungkinkan debitur asing untuk melindungi aset AS, menurut pengajuan pengadilan pada Jumat, 1 Juli 2022.

Dilansir dari CNBC, Senin, 4 Juli 2022, perusahaan non AS menggunakan Bab 15 untuk memblokir kreditur yang ingin mengajukan tuntutan hukum atau mengikat aset di Amerika Serikat. 

Tujuan utama dari kebangkrutan Bab 15 adalah untuk mempromosikan kerja sama antara pengadilan AS, perwakilan mereka yang ditunjuk, dan pengadilan asing dan untuk membuat proses hukum kebangkrutan internasional lebih dapat diprediksi dan adil bagi debitur dan kreditor.

3AC yang berbasis di Singapura adalah salah satu korban terbesar dari apa yang disebut "crypto winter". Informasi terakhir mengenai perusahaan ini yaitu telah memasuki fase likuidasi. 

Perwakilan untuk 3AC mengajukan petisi di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Selatan New York pada Jumat, menurut dokumen pengadilan. Sebelumnya, pada Kamis, regulator keuangan Singapura menuduh 3AC melebihi ambang batas asetnya dan memberikan informasi palsu.

3AC, yang didirikan bersama oleh Zhu Su dan Kyle Davies, adalah salah satu dana lindung nilai kripto yang paling menonjol (yang berfokus pada investasi dalam aset digital seperti mata uang kripto) dan dikenal dengan taruhannya yang sangat leverage. Zhu memiliki pandangan yang sangat bullish tentang bitcoin.

Tetapi penurunan harga mata uang digital, yang telah menyebabkan miliaran dolar terhapus dari pasar dalam beberapa pekan terakhir, telah merugikan 3AC dan mengekspos krisis likuiditas di perusahaan.

Perusahaan Dana Lindung Nilai Kripto Three Arrows Capital Terancam Jual Aset

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, perusahaan dana lindung nilai cryptocurrency Three Arrows Capital Ltd sedang menjajaki berbagai opsi atas dampak penurunan pasar kripto saat ini. Berbagai opsi, termasuk penjualan aset dan bailout oleh perusahaan lain. 

Pasar kripto telah mengalami kerugian besar, dengan perusahaan seperti Coinbase, Gemini, Blockfi dan Crypto.com memberhentikan ribuan karyawan, karena investor menjual aset berisiko di lingkungan suku bunga yang meningkat.

Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (18/6/2022), Three Arrows Capital gagal memenuhi panggilan margin akhir pekan lalu. Hedge fund berusia 10 tahun, yang didirikan oleh Su Zhu dan Kyle Davies, telah mempekerjakan penasihat hukum dan keuangan untuk membantu mencari solusi bagi investor dan pemberi pinjaman.

Pasar Cryptocurrency diguncang bulan lalu oleh keruntuhan spektakuler terra USD dan saudaranya token luna setelah stablecoin kehilangan pasaknya terhadap dolar.

"Situasi Terra-Luna membuat kami sangat lengah," menurut laporan Wall Street Journal, menambahkan Three Arrows menginvestasikan sekitar USD 200 juta atau setara Rp 2,9 triliun di Luna.

Keruntuhan pasar kripto secara beruntun ini memang sangat berdampak pada hampir pelaku utama industri kripto. Pada Jumat, Kepala Eksekutif Perdagangan Genesis Michael Moro mentweet broker utama aset digitalnya "mengurangi kerugian kami" dengan rekanan besar yang gagal memenuhi margin call awal minggu ini.

Dampak Koreksi Pasar Kripto

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Moro mengatakan, Genesis yang berbasis di New York menjual dan melindungi semua agunan likuid dari rekanan yang tidak memenuhi margin call untuk meminimalkan kerugian, dan tidak ada dana klien yang terpengaruh.

"Kami akan secara aktif mengejar pemulihan pada setiap potensi kerugian sisa melalui segala cara yang tersedia, namun potensi kerugian kami terbatas dan dapat terjaring terhadap neraca kami sendiri sebagai sebuah organisasi," kata Moro. 

Kemudian, pemberi pinjaman kripto yang berbasis di New Jersey, BlockFi, termasuk di antara beberapa kelompok yang melikuidasi setidaknya beberapa posisi Three Arrows, menurut laporan FT pada Kamis, mengutip sumber tak dikenal yang mengetahui masalah tersebut.

CEO BlockFi Zac Prince membuat cuitan pada Kamis, perusahaannya melikuidasi agunan terhadap pinjaman kepada klien besar yang tidak disebutkan namanya. 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya