Liputan6.com, Jakarta Bank of China telah mempelopori kasus penggunaan baru untuk platform mata uang digital bank sentral (CBDC).
Mereka mengumumkan sedang melakukan pengujian produk yang menggunakan fitur kontrak pintar e-CNY untuk memfasilitasi pembayaran biaya program pelatihan setelah sekolah.
Berdasarkan Outlet berita lokal Sohu.com melaporkan produk tersebut adalah proyek pertama yang diluncurkan di bawah kerangka kontrak cerdas yang baru dirilis dari Institut Penelitian Mata Uang Digital.
Advertisement
Hal ini memungkinkan orang tua untuk mendaftarkan anak mereka dalam pelajaran ekstrakurikuler menggunakan kartu prabayar yang didanai oleh e-CNY.
Kemampuan kontrak pintar CBDC ini memungkinkan produk untuk memperkenalkan lebih banyak efisiensi ke sistem pendidikan dengan mengambil peran otoritas pengatur.
Dengan kartu prabayar, orang tua dapat membayar deposit ke lembaga pendidikan swasta untuk serangkaian pelajaran.
Kontrak pintar kemudian melakukan pembayaran berdasarkan per pelajaran, memungkinkan pengembalian uang dengan mudah dari setiap pelajaran yang terlewat.
“Program ini berusaha untuk mengeksplorasi manfaat yang dihasilkan oleh kontrak pintar e-CNY. Salah satu kasus penggunaan potensial adalah menggantikan peran otoritas pengatur untuk memantau transaksi pembayaran antara orang tua dan entitas pendidikan swasta,” kata bank itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CoinGeek, Jumat (26/8/2022).
Produk ini pertama kali hadir di kota Chengdu, yang terletak di provinsi Sichuan Cina, dan sedang dikembangkan di bawah bimbingan Digital Research Institute, Biro Pendidikan Distrik Chengdu Longquanyi, dan Chengdu Tianfutong Financial Services Co., Ltd.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.