Pelaku Industri Sebut The Merge Dapat Dongkrak Harga Ethereum

Dengan mekanisme PoS memiliki potensi untuk bisa menaikkan permintaan ETH.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 11 Sep 2022, 14:21 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2022, 14:21 WIB
Ethereum
Ethereum

Liputan6.com, Jakarta - Ethereum sebentar lagi akan melakukan proses transisi  yang disebut dengan The Merge. The Merge ini digadang-gadang dapat membuat kripto Ethereum mengalami kenaikan harga.

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, The Merge merupakan transisi jaringan Ethereum dari mekanisme proof-of-work (PoW) ke mekanisme proof-of-stake (PoS). Dia menilai, dengan mekanisme PoS yang digadang gadang lebih efisien, memiliki potensi untuk bisa menaikkan permintaan ETH dan menaikkan harga ETH.

"Adanya perubahan pada protokol Ethereum ini, membuatnya memiliki beberapa keuntungan seperti penggunaan Energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” ujar Oscar dalam siaran pers dikutip Sabtu, 10 September 2022.

Oscar menambahkan, selama ini Ethereum didapatkan dengan skema Proof of Work. Jika, dijelaskan secara sederhana, Ethereum didapatkan dengan cara mining atau penambangan, seperti bitcoin. 

Mekanisme proof-of-work diklaim mengonsumsi energi listrik yang besar karena alat penambang Ethereum membutuhkan spesifikasi komputer tinggi dan rig mining yang komplit serta listrik yang besar.

Sedangkan Proof of staking atau mendapatkan ETH dengan staking hanya menggunakan modal internet sehingga lebih simple dan ramah lingkungan. 

Dengan Kelebihan Proof of Stake ini, bisa membuat kripto Ethereum (ETH) lebih berharga sehingga memiliki potensi harga ETH akan naik setelah proses The Merge selesai meskipun sejatinya harga aset kripto bergantung pada kondisi pasar.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Tiga Fase Update Ethereum

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Oscar memaparkan, Upgrade Ethereum 2.0 ini terbagi dalam tiga fase dan terlihat cukup rumit karena benar benar merombak mekanisme konsensus Ethereum itu sendiri. 

Terlebih, Ethereum bukan hanya sekadar koin namun merupakan jaringan blockchain yang banyak dimanfaatkan oleh hal lain seperti untuk NFT ataupun token kripto lain yang berjalan di atas jaringan Ethereum.

“Fase pertama upgrade ini diperkenalkan pada Desember 2020 lalu dan berjalan paralel dengan main chain Ethereum yang disebut dengan Mainnet. Fase ini merupakan fase peluncuran Beacon Chain,” jelas Oscar.

Fase kedua yaitu fase The Merge di mana Mainnet dan Beacon Chain digabungkan dan jaringan Ethereum pun mulai beroperasi menggunakan mekanisme Proof-of-Stake (PoS),” jelas Oscar.

Fase ketiga sekaligus fase terakhir dari Ethereum 2.0 disebut dengan sharding, yang kemungkinan besar akan diluncurkan pada tahun 2023, dimana Ketika sharding telah terjadi, Ethereum akan dapat menangani ribuan transaksi per detik.

 

Pergerakan Harga Ethereum

Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Dengan adanya sharding ini tentu Oscar berharap berpengaruh pada penurunan gas fee. Karena selama ini, mahalnya gas fee merupakan kekurangan dari Ethereum itu sendiri.

Pergerakan Harga Ethereum

Melihat pergerakan harga Ethereum selama tiga tahun terakhir memang dipenuhi dengan volatilitas yang tinggi tetapi sebenarnya dari tahun ke tahun progresnya pun cukup mengesankan jika dilihat secara jangka panjang. 

“Pada 2021, Ethereum menunjukkan tren yang positif dengan mengalami all time high lebih dari satu kali,” ungkap Oscar.

Adapun Oscar berharap, dengan adanya momen tersebut, diharapkan trader atau investor pemula juga bisa memanfaatkan momen ini dan membaca pergerakan Ethereum lebih baik lagi.

Harga Kripto Minggu 11 September 2022

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, harga kripto jajaran teratas termasuk bitcoin masih berada di zona hijau memasuki akhir pekan, Minggu (11/9/2022). Mayoritas harga kripto jajaran teratas lainnya menguat.

Berdasarkan data Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) melambung 0,97 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin melambung 8,6 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 21.504,30 atau sekitar Rp 318,96 juta (asumsi kurs Rp 14.832 per dolar AS).

Harga ethereum (ETH) juga berada di zona hijau pada Minggu pagi ini. Harga ethereum naik 1,55 persen salaam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga ethereum melambung 13,45 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.763,74 atau sekitar Rp 26,14 juta.

Kripto selanjutnya, binance coin (BNB) bergerak di zona hijau. Harga BNB bertambah 0,31 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB naik 6,05 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 295,44.

Harga XRP melemah terbatas dalam 24 jam terakhir. Harga XRP susut 0,40 persen. Dalam sepekan, harga XRP melonjak 7,43 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,3558.

Kemudian harga cardano (ADA) turun 1,88 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga cardano menguat 4,94 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,5124.

 

Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Harga solana (SOL) menguat 0,43 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga solana melonjak 11,63 persen. Kini, harga solana berada di posisi USD 35,11.

Lalu harga polkadot (DOT) merosot 0,44 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga polkadot naik 5,77 persen. Saat ini, harga polkadot berada di posisi USD 7,75.

Stablecoin seperti tether (USDT) melemah tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga tether bertambah 0,02 persen. Kini, harga tether berada di posisi USD 1,00.

Harga USD Coin berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Harga USDC melemah tipis 0,01 persen. Saat ini, harga USD Coin berada di posisi USD 0,9999.

Selain itu, harga binance USD (BUSD) menguat 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BUSD melemah terbatas 0,01 persen.  Kini, harga binance USD berada di posisi USD 1,00.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya