Penjelasan Analis soal Harga Ethereum yang Anjlok Setelah The Merge

Analis menyebut ada beberapa penyebab turunnya harga ETH setelah The Merge.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 16 Sep 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 15:38 WIB
Ethereum
Ethereum

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir pekan, pasar aset kripto tampak kritis di zona merah. Kinerja market ternyata tak kunjung tampil kokoh, pascaperistiwa The Merge Ethereum yang sukses dilakukan pada Kamis siang, 15 September 2022. Apakah The Merge tidak berpengaruh bangkitkan market?

Melansir Coinmarketcap, pada Jumat (16/9/2022) siang, nilai Bitcoin akhirnya turun dari level psikologisnya ke zona merah, dengan harga USD 19.752 (Rp 294,7 juta) atau turun 0,17 persen selama 24 jam terakhir, walaupun melonjak 1,81 persen dalam sepekan. 

Ethereum (ETH) bahkan harus turun lebih dalam setelah The Merge, anjlok 8,92 persen di harga USD 1.467 selama 24 jam terakhir dan dalam sepekan lengser 10,62 persen. 

Altcoin lainnya pun kurang mentereng, seperti BNB, XRP, Solana (SOL) hingga Dogecoin (DOGE) semua kompak turun dan terjebak di zona merah dalam sehari terakhir.

Penyebab Penurunan Harga

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, gerak market yang terus menurun usai The Merge Ethereum disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, market secara keseluruhan masih tertekan sejak perilisan data inflasi AS yang terus meninggi pada Selasa, 13 September 2022.

Kemudian pada Kamis, AS merilis data Initial Jobless Claims sebesar 213.000 angkatan kerja sepanjang pekan lalu alias di bawah konsensus analis 226.000. Kondisi pasar tenaga kerja yang mengetat plus kuatnya data manufaktur AS digadang akan membuat The Fed makin pede untuk meneruskan kenaikan suku bunga acuan. 

"Hal itu tentu akan menghantam kinerja market kripto. Di samping itu indeks dolar AS juga langsung menguat, sehingga investor mulai meninggalkan market kripto dan menghentikan akumulasi. Peristiwa The Merge pun tidak membuat mereka bergairah ke kripto," kata Afid kepada Liputan6.com, Jumat (16/9/2022).

 

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Banyak Investor Terkena FOMO The Merge

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Menurut Afid, banyak investor yang berpikir The Merge Ethereum akan membuat harga ETH naik. Kemudian, tidak sedikit yang berpikir migrasi Ethereum ke Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS) akan bikin ETH dibanting karena sell on news.

Pada akhirnya, proyeksi kedua yang terjadi. Banyak investor yang terkena FOMO (fear of missing out) mengikuti tren untuk melakukan akumulasi ETH secara besar-besaran. 

Namun, pada saat The Merge sukses, para whales atau bandar mulai melakukan aksi jual beberapa jam setelah migrasi selesai dilakukan

"Penyebab penurunan ini dimulai saat ETH berhasil melakukan The Merge. Hal ini dikarenakan aksi dari market yang dikenal buy the rumor, sell the news yang artinya membeli saat rumor dan menjual saat sudah kejadian,” jelas Afid.

Afid menambahkan, sama halnya dengan pasar saham, di market kripto juga digerakkan oleh para big money atau whales, para bandar besar ini biasanya berupa institusi yang bisa menggerakan market ketika memutuskan beli atau jual. 

Kenaikan Harga Tak Bisa Terjadi Seketika

Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Afid menuturkan, kenaikan harga ETH tidak bisa seketika akan terjadi. Kemungkinan besar akan butuh proses yang lama, meski fundamental ETH sudah sangat baik di konsensus PoS. Peristiwa migrasi jaringan Ethereum juga hanya mengubah keseluruhan algoritma konsensus dan tidak memperluas kapasitas jaringan.

"The Merge belum akan berpengaruh tinggi pada kenaikan harga ETH dan market secara keseluruhan. Sama halnya soal gas fees NFT di jaringan Ethereum tidak akan turun signifikan. Permasalahan utama dari kondisi bear market tetap pada kondisi makroekonomi yang tidak berpihak pada aset berisiko," jelasnya.

Afid mengingatkan pergerakan market diprediksi akan terus bearish atau sideways dalam beberapa hari ke depan menunggu rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan menentukan kenaikan suku bunga acuan pada 21 September mendatang.

Analisis Teknikal

Dari analisis teknikal, level resistance Ethereum tertinggi berada pada harga USD 1.655 dan support kuat di harga USD 1.428. Jika valid breakdown, kemungkinan harga ETH akan melanjutkan laju turun nya dengan target ke harga USD 1.356.

“Sementara, Bitcoin level support penting di USD 19.156 yang dari Juni lalu menjadi pertahanan kuatnya. Jika breakdown, maka akan melanjutkan penurunan hingga harga kisaran USD 18.000,” pungkas Afid.

Harga Kripto Jumat Pagi 16 September 2022

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Jumat, 16 September 2022. Mayoritas kripto kembali melemah setelah sempat menguat pada hari sebelumnya karena adanya sentimen The Merge Ethereum.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (16/9/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) anjlok 2,02 persen dalam 24 jam terakhir tetapi masih menguat 2,67 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.808 per koin atau setara Rp 295,5 juta (asumsi kurs Rp 14.492 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga kembali melemah pagi ini. Sentimen The Merge nyatanya belum mampu mendorong harga ETH. Selama 24 jam terakhir, ETH anjlok 8,37 persen dan 9,04 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.483 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali merosot. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 3,08 persen dan 3,52 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 270,61 per koin. 

 

Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Kemudian Cardano turut ambles. Dalam satu hari terakhir ADA ambles 3,08 persen dan 2,02 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4669 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL terkoreksi 2,56 persen dan 0,64 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 33,21 per koin.

Begitupun XRP turut anjlok pagi ini. XRP turun 4,50 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,68 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3274 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya naik sedikit ke level USD 0,9998 dari sebelumnya di level USD 0,9997.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam kembali turun di bawah USD 1 triliun, tepatnya di level USD 964,9 miliar.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya