Waves adalah platform blockchain multiguna yang mendukung berbagai kasus penggunaan termasuk aplikasi terdesentralisasi (DApps) dan smart contract.
Dilansir dari Coinmarketcap, Waves Diluncurkan pada Juni 2016 setelah salah satu mata uang kripto paling awal di industri melakukan Initial Coin Offering (ICO). Token asli Waves adalah WAVES, token dengan suplai tidak terbatas yang digunakan untuk pembayaran standar penambang di blockchain Waves seperti imbalan blok.
Pada perdagangan Kamis (3/11/2022), harga WAVES Coin alami penurunan yang cukup signifikan. Berikut pergerakan harga WAVES Coin selama 24 jam terakhir.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, WAVES Coin melemah 0,85 persen dalam 24 jam terakhir. Harga WAVES Coin saat ini berada di level Rp 52.109 dengan volume perdagangan 24 jam terakhir sebesar Rp 1,6 triliun.
Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 96, turun dari yang sebelumnya di posisi 74. WAVES Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 5,7 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 109,6 juta WAVES Coin dari maksimal suplai tidak tersedia.
Waves pada awalnya dibuat untuk meningkatkan platform blockchain pertama dengan meningkatkan kecepatan, utilitas, dan keramahan pengguna. Platform ini telah mengalami berbagai perubahan dan menambahkan fitur baru untuk membangun desain aslinya.
Pendiri Waves
Waves identik dengan pendirinya, yaitu ilmuwan kelahiran Ukraina Alexander Ivanov (dikenal juga sebagai Sasha Ivanov).
Sebelum menciptakan Waves, Ivanov sudah aktif di dunia mata uang kripto, setelah merilis bursa instan Coinomat dan situs pengindeksan Cooleindex yang sekarang sudah berhenti beroperasi. Dia juga menciptakan versi awal stablecoin, CoinoUSD, yang terikat dengan dolar AS.
Ivanov aktif mempromosikan Waves secara terbuka, sering melakukan wawancara tentang platform ini dan tren di industri blockchain yang lebih luas.
Menurut literatur pemasaran Waves, perusahaan ini kini mempekerjakan lebih dari 180 orang di berbagai lokasi termasuk Moskwa dan Swiss.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto Kamis Pagi 3 November 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Kamis (3/11/2022). Mayoritas kripto kembali melemah setelah sempat menguat dalam beberapa hari.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis, 3 November 2022 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 1,62 persen dalam 24 jam dan 3,40 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 20.131 per koin atau setara Rp 315,7 juta (asumsi kurs Rp 15.684 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga kembali melemah pagi ini. ETH ambles 3,82 persen dalam 24 jam dan 3,52 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.513 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 1,44 persen, tetapi masih menguat 10,04 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 320,05 per koin.
Kemudian Cardano, masih terkoreksi. Dalam satu hari terakhir ADA turun 4,11 persen dan 4,73 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,3846 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 5,14 persen dan 2,20 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 30,64 per koin.
Sedangkan XRP juga harus terkoreksi. XRP merosot 2,66 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,72 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4519 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini harus rela mengakhiri reli Dalam satu hari terakhir DOGE terkoreksi 8,55 persen, tetapi masih meroket 77,32 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,1273 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami pelemahan ke level USD 992,7 miliar dari sebelumnya di level USD 1 triliun.
Pembayaran Bitcoin Global Bakal Sentuh Rp 57,7 Triliun pada 2031
Sebelumnya, Allied Market Research menerbitkan sebuah laporan mengenai proyeksi pembayaran Bitcoin global. Dalam laporan tersebut, Allied Market Research mengungkapkan pasar pembayaran Bitcoin global akan mencapai USD 3,7 miliar (Rp 57,7 trillin) pada 2031.
Jumlah ini dilihat dari tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 16,3 persen dari 2022 hingga 2031. Menurut dokumen tersebut, permintaan operasional untuk efisiensi dan transparansi dalam sistem pembayaran, bersama dengan pertumbuhan layanan keamanan data dan lonjakan permintaan pengiriman uang di negara berkembang.
Ini adalah salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan di sektor pembayaran bitcoin di tahun-tahun mendatang.
“Selanjutnya, peningkatan permintaan bitcoin di antara bank, dan lembaga keuangan, serta potensi yang belum dimanfaatkan di negara berkembang diharapkan memberikan peluang yang menguntungkan bagi ekspansi pasar pembayaran bitcoin selama periode perkiraan,” isi laporan tersebut dikutip dari Cointelegraph, Senin (31/10/2022).
Sektor yang Mendorong Pembayaran Bitcoin
Transaksi e-commerce kemungkinan akan mempertahankan relevansinya di sektor ini, tumbuh hampir 20,2 persen pada 2031, menurut laporan tersebut.
Kawasan Asia-Pasifik diperkirakan akan melanjutkan dominasi pasarnya pada 2031, meskipun pertumbuhan tercepat diperkirakan akan datang dari Amerika Utara, dengan CAGR sebesar 18,6 persen selama periode tersebut.
Advertisement
Hambatan dan Tantangan
Mengacu pada hambatan dan tantangan, laporan tersebut mengakui bahwa biaya penyebaran yang tinggi dan kesadaran global yang rendah tentang penggunaan Bitcoin dapat menghambat kemajuan sektor ini.
Teknologi buku besar terdistribusi telah menyebar dari cryptocurrency ke sejumlah besar aplikasi di industri keuangan dan pemerintahan.
“Namun, banyak orang dan industri keuangan dan pemerintah di negara berkembang seperti India, Afrika, serta Australia kurang menyadari transaksi yang dilakukan menggunakan pembayaran bitcoin, yang menghambat pertumbuhan pasar pembayaran bitcoin di seluruh dunia,” jelas isi laporan.
Di sisi lain, pasar beruang cryptocurrency telah memengaruhi cara orang membayar dengan kripto, tetapi Bitcoin tetap menjadi alat pembayaran utama meskipun ada volatilitas yang sangat besar, menghasilkan lebih dari 50 persen dari semua penjualan di platform penyedia layanan pembayaran BitPay.
Data mengungkapkan volume penjualan pembayaran BTC di BitPay memuncak hingga 87 persen pada 2021 sebelum menurun selama pasar bearish atau merosot 2022.