Tengok Harga Degree Crypto Token Besutan Anak Bangsa

Degree Crypto Token (DCT) merupakan aset kripto karya anak bangsa yang digagas oleh Dobby Lega Putra, Cuncun Wahyudi dan Tanza Fourlong.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Agu 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2023, 18:00 WIB
Degree Crypto Token (DCT). Foto: degreecrypto
Degree Crypto Token (DCT). Foto: degreecrypto

Liputan6.com, Jakarta Harga Degree Crypto Token (DCT) terpantau hijau pada Kamis, 31 Agustus 2023 siang. Merujuk data Coinmarketcap, harga degree crypto token saat ini berada pada posisi USD 71,28 atau sekitar Rp 1,08 juta (kurs Rp 15.232,70 per USD).

Volume perdagangan selama 24 jam terakhir yakni sebesar USD 78.061,21 . DCT naik 0,42 persen dalam 24 jam terakhir. Peringkat CoinMarketCap saat ini adalah #3106.

Degree Crypto Token (DCT) merupakan aset kripto karya anak bangsa yang digagas oleh Dobby Lega Putra, Cuncun Wahyudi dan Tanza Fourlong.

Proyek ini memanfaatkan teknologi TRC20. DCT dirancang untuk memfasilitasi pertukaran nilai antara anggota komunitas Degree, yang merupakan sebuah platform pendidikan berbasis blockchain.

Degree Crypto Token dikembangkan menggunakan algoritma khusus untuk kebutuhan lanjutan individu, pedagang kecil, dan industri yang dimaksud untuk kemajuan usaha serta kesempatan baru memanfaatkan penambangan Aset Digital yang terdesentralisasi.

Degree Crypto Token atau DCT Coin mulanya didasarkan pada standar ERC-20. Kemudian, adanya pemilihan teknologi TRC20 menjadikan Degree Crypto Token dapat memiliki jaringan teknologi yang bisa digunakan untuk perkembangan Degree Crypto Token.

Degree Crypto Token dikembangkan menggunakan algoritma khusus untuk kebutuhan lanjutan individu, pedagang kecil, industri yang dimaksud untuk kemajuan usaha dan kesempatan baru memanfaatkan penambangan aset digital yang terdesentralisasi.

Berkolaborasi dengan Perseroan Terbatas Konakami Digital Indonesia dalam membangun strategi pengembangan likuiditas dan strategi pengembangan ekosistem DCT.

Menpora Dukung Anak Muda Melek Industri Aset Kripto

Menpora RI Dito Ariotedjo
Menpora RI, Dito Ariotedjo berbicara kepada media usai menjalani rapat koordinasi dengan PSSI di kantor Kemenpora, Jumat (7/7/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo mendukung para pemuda lebih melek pada industri aset kripto menyusul berkembangnya sektor tersebut.
 
"Sama dengan Kemenpora, kami ingin anak-anak muda ini teredukasi masalah kehidupan di masa depan, yang namanya blockchain, token, kripto itu di kehidupan masa depan jadi fundamental yang sangat mendasar," kata dia melansir Antara.
 
Dia melihat kehadiran DCT membawa semangat untuk memberikan literasi kepada generasi muda khususnya milenial dan generasi Z.
 
"Semangatnya sama dengan Kemenpora, kami tidak hanya fokus di olahraga tetapi juga menciptakan pemuda siap menghadapi tantangan hari ini dan hari esok," katanya.
 
Dia juga berharap suatu saat DCT dapat berkolaborasi dengan Kemenpora untuk ikut mendukung sektor wirausaha muda.
 
"Kami punya pusat pelatihan anak muda namanya Prestasi Hub. Di program wirausaha muda kami sudah menggandeng 38 universitas se-Indonesia. Keren kalau Degree (DCT, Red.) bisa berkolaborasi," jelasnya.
 
Dia juga mengapresiasi DCT yang memiliki kepedulian tinggi pada perkembangan olahraga di tanah air, karena saat ini tercatat sebagai bapak angkat cabang olahraga bowling. "Saya harap Degree cari keuntungan lebih banyak lagi biar cabor lain juga ikut menikmati," katanya.
 
Sementara itu, Co-Founder DCT Dobby Lega Putra berharap peresmian tersebut dapat memberikan dorongan positif bagi generasi muda Indonesia dalam mengeksplorasi potensi di dunia aset kripto dan teknologi blockchain.
 
"DCT juga telah menyiapkan learning center khusus yang didedikasikan untuk edukasi mengenai kripto, khususnya DCT. Ini memberikan kesempatan bagi para anak muda yang tertarik dan ingin memahami lebih lanjut tentang dunia kripto untuk mendapatkan akses penuh terhadap pembelajaran, inspirasi, dan keterlibatan dalam aset kripto digital," katanya. 

Terungkap, Ini Penyebab Pertumbuhan Investor Kripto di Indonesia Melambat

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik

Data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkap data jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 17,67 juta orang hingga Juli 2023. 

Jika dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah tersebut meningkat 13.000 orang atau naik 0,74 persen dari Juni 2023 sebanyak 17,54 juta orang. Walaupun terus mengalami peningkatan, pertumbuhan investor kripto di dalam negeri cenderung melambat. 

Mulai dari Oktober 2022 hingga Juli 2023, peningkatan jumlah investor kripto tidak pernah melebihi 1 persen. Secara tahunan (YoY), jumlah investor kripto telah bertambah sekitar 2,09 juta orang atau tumbuh 13,4 persen dibanding pada Juli 2022 sebesar 15,58 juta orang. 

Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko menuturkan dinamika perdagangan fisik aset kripto tengah mengalami pasang surut sejak beberapa tahun terakhir. Didid menjelaskan dunia masih mengalami fase crypto winter. 

Menanggapi hal ini, CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis memaparkan penurunan pertumbuhan jumlah investor di pasar kripto Indonesia berasal dari penurunan tren perdagangan kripto global. Dampak dari situasi ini menyebabkan menurunnya minat para investor untuk berpartisipasi dalam pasar kripto. 

"Pelambatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penurunan nilai aset kripto dalam beberapa periode terakhir. Hal ini juga sejalan dengan tekanan yang masih dirasakan oleh pasar kripto global,” kata Yudho dalam siaran pers, dikutip Minggu (27/8/2023).

Yudho menambahkan, saat ini, kapitalisasi pasar aset kripto global belum mengalami lonjakan yang signifikan sejak awal 2023. Terdapat faktor lain yang turut berperan, seperti ketidakpastian ekonomi global dan tingginya tingkat inflasi di beberapa negara. 

Kondisi ini membuat para investor ragu-ragu dalam menentukan keputusan untuk masuk atau meninggalkan pasar.

Dalam hal nilai transaksi kripto di Indonesia pada Juli 2023, tercatat adanya peningkatan sebesar 4,5 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jumlahnya mencapai Rp 9,37 triliun, melonjak dari angka Rp 8,97 triliun pada Juni 2023. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya