Terjebak di Zona Merah, Berikut Kinerja Kripto TRB Coin 27 November 2023

Oracle Tellor memasok data yang dapat diminta, divalidasi, dan dipasang tanpa izin dengan pelapor data yang bersaing untuk mendapatkan insentif dari TRB.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 27 Nov 2023, 14:45 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2023, 14:45 WIB
Terjebak di Zona Merah, Berikut Kinerja Kripto TRB Coin 27 November 2023
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Liputan6.com, Jakarta - Tellor adalah protokol oracle terdesentralisasi. Oracle sendiri adalah bagian penting dari infrastruktur blockchain yang memperbarui data off-chain yang berharga. TRB Coin, kripto asli jaringan Tellor digunakan untuk beberapa aktivitas.

Oracle Tellor memasok data yang dapat diminta, divalidasi, dan dipasang tanpa izin dengan pelapor data yang bersaing untuk mendapatkan insentif dari TRB. Pelapor data membawa informasi berharga secara on-chain untuk berbagai aplikasi DeFi.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (27/11/2023) harga TRB Coin adalah Rp 1,3 juta dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 355 miliar.

TRB melemah 2,85 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 165 dengan kapitalisasi pasar Rp 3,29 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sekitar 1,7 juta TRB dari maksimal suplai tidak tersedia.

Pendiri Tellor

Tellor diluncurkan pada 2019 oleh tim yang berbasis di AS dengan tujuan untuk mengatasi masalah oracle pada blockchain Ethereum. Tellor didirikan oleh Brenda Loya, Nick Fett dan Michael Zemrose.

Brenda Loya adalah CEO dan salah satu pendiri Tellor. Sebelumnya, Brenda bekerja sebagai Wakil Presiden dan Pengembang Utama di Daxia di bidang blockchain, skalabilitas, dan ilmu data. Sebelumnya dia adalah seorang ekonom dan ahli statistik pengawasan di Departemen Tenaga Kerja AS.

Keunikan Tellor

Oracle Tellor bekerja dengan memberi insentif kepada pelapor data untuk menempatkan data yang valid secara on-chain sementara juga mendisinsentifkan laporan buruk melalui perselisihan dan pemotongan. 

 

Keunikan Jaringan Tellor Lainnya

Ilustrasi Kripto. Foto: Freepik/Rawf8.com
Ilustrasi Kripto. Foto: Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kripto, mulai dari membelinya hingga menambang. Tapi ada cara lain yaitu melalui Faucet Kripto.Freepik/Rawf8.com

Menjadi pelapor tidak memerlukan proses verifikasi yaitu tanpa izin. Siapa pun di mana pun di dunia dapat menjadi pelapor menggunakan perangkat lunak open source, karakteristik unik di antara oracle blockchain.

Ketika pengguna oracle meminta nilai titik data off-chain (misalnya BTC/USD), pelapor data bersaing untuk menambahkan nilai ini ke bank data on-chain, dapat diakses oleh semua kontrak pintar di jaringan yang didukung Teller seperti Ethereum, Polygon, dan Algorand. Frekuensi pembaruan data hanya dibatasi oleh seberapa banyak atau seberapa sering pengguna "memberi tip" dengan TRB Coin.

Keunikan jaringan Tellor lainnya adalah data dikirimkan dalam byte yang berarti oracle fleksibel dan kuat untuk hampir semua aplikasi blockchain.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Perusahaan Kripto Upbit Alami 160 Ribu Upaya Peretasan

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Sebelumnya diberitakan, pertukaran mata uang kripto terkemuka di Korea Selatan, Upbit, menghadapi hampir 160.000 upaya peretasan dalam enam bulan pertama 2023, berdasarkan pengungkapan perusahaan induknya, Dunamu.

Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis (12/10/2023), pengungkapan peretasan ini berarti rata-rata 879 upaya penyusupan setiap hari, menandai peningkatan sebesar 117 persen bila disandingkan dengan jangka waktu yang sama tahun lalu.

Dunamu, dalam pengajuan peraturannya, menahan diri untuk tidak merinci sifat serangan seiber ini, namun mengungkapkan bahwa teknik peretasan umum yang digunakan para peretas ini mencakup phishing email, rekayasa sosial, dan Distributed Denial-of-Service (DDoS). 

Menurut laporan tersebut, sebagian besar insiden peretasan di bursa terjadi di dompet panas. Langkah-langkah keamanan Upbit yang diperkuat menangkis intrusi, meskipun jumlah serangan siber meningkat, Upbit telah berhasil menghindari eksploitasi sejak pelanggaran signifikan pada 2019 yang menyebabkan kerugian sebesar USD 50 juta atau setara Rp 787,4 miliar (asumsi kurs Rp 15.749 per dolar AS).. 

Sikap aman ini disebabkan oleh peningkatan langkah-langkah keamanan, termasuk transisi untuk menyimpan lebih banyak dana di dompet dingin, seperti yang disoroti oleh Dunamu. Selain itu, volume perdagangan Upbit yang besar, seringkali mencapai miliaran won Korea Selatan, menjadikannya target yang menarik bagi para peretas. 

Sebuah insiden khusus awal tahun ini menyebabkan lonjakan aktivitas perdagangan di Upbit, dengan bursa tersebut memproses volume perdagangan kripto XRP senilai USD 2,5 miliar atau setara Rp 39,9 triliun dalam waktu 24 jam setelah keputusan pengadilan AS mengenai Ripple. 

Selama periode ini, token diperdagangkan dengan harga premium hingga 10 persen dibandingkan dengan pasar XRP global, menggarisbawahi keunggulan bursa dan daya tariknya bagi para pedagang.

Pelanggan Kripto Ungkap Masih Terdampak Bangkrutnya Pertukaran Kripto

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Sebelumnya diberitakan, satu pelanggan pertukaran kripto FTX, Lee Rees mengungkapkan masih terdampak dari bangkrutnya FTX. Ketika FTX runtuh tahun lalu, Rees kehilangan USD 100.000 atau setara Rp 1,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.661 per dolar AS), ini setengah pendapatan tahunannya.

Jaksa memanggil beberapa pelanggan FTX untuk bersaksi dalam persidangan pendiri FTX dan mantan CEO Sam Bankman-Fried. Mereka diberi tahu aset mereka aman, dan untuk menceritakan bagaimana keruntuhan FTX berdampak pada mereka.

"Itu mempengaruhi hidup saya. Saya punya nyawa yang harus dibayar. Seperti bosmu tidak membayarmu. Kamu tidak bisa hidup, bukan?” kata Rees dalam kesaksiannya di pengadilan dikutip dari Yahoo Finance, Senin (9/10/2023). 

Sam Bankman-Fried dituduh menggelapkan USD 10 miliar atau setara Rp 156,6 triliun dari pelanggan yang tidak menaruh curiga untuk menopang dana lindung nilai Alameda Research. 

Bankman-Fried juga terungkap dalam persidangannya di New York minggu ini, dirinya membeli properti mewah, dan mendanai sumbangan politik menggunakan dana pengguna. 

Dampak Pasar Kripto

Industri kripto tumbuh pesat selama 2020 dan 2021, tetapi pada 2022 harga token anjlok karena suku bunga naik dan investor memindahkan uang mereka ke tempat lain, sehingga memicu serangkaian keruntuhan.

Saat ini, kripto senilai sekitar USD 30 miliar atau setara RP 469,8 triliun hingga USD 35 miliar atau setara Rp 548,1 triliun terkunci dalam kebangkrutan mata uang kripto, dengan sekitar 15 juta orang terkena dampaknya, menurut Xclaim. Ada sekitar USD 16 miliar atau setara Rp 250,5 triliun kripto yang terjebak di FTX ketika runtuh, menurut Xclaim.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya