WIR Group Pelopori Autentikasi Ijazah Pakai Teknologi Blockchain

Sistem ini, terkenal karena keamanan terdesentralisasi dan keandalannya, dirancang untuk menyimpan dan berbagi informasi institusi pendidikan secara aman, termasuk ijazah atau sertifikasi lainnya.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 01 Jan 2024, 09:15 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2024, 09:15 WIB
WIR Group Pelopori Autentikasi Ijazah Pakai Teknologi Blockchain
PT WIR ASIA Tbk (WIRG) melalui anak usahanya Nusameta uji coba sistem autentikasi ijazah berbasis blockchain. (Credit: Hitesh Choudhary/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - PT WIR ASIA Tbk, WIR Group perusahaan teknologi imersif dan web3 yang berfokus pada Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), Artificial Intelligence (AI), dan blockchain terdepan di Asia Tenggara, melalui anak usahanya Nusameta, menguji coba sistem autentikasi ijazah berbasis blockchain. 

Sistem ini, terkenal karena keamanan terdesentralisasi dan keandalannya, dirancang untuk menyimpan dan berbagi informasi institusi pendidikan secara aman, termasuk ijazah atau sertifikasi lainnya. 

Integrasi AR, VR, AI, dan blockchain di institusi pendidikan memiliki peranan krusial dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif, efektif, dan terdepan. 

Dengan memanfaatkan AR dan VR, institusi pendidikan dapat menghadirkan simulasi realistis yang memungkinkan siswa untuk terlibat dalam pengalaman belajar yang mendalam, seperti eksplorasi dunia ilmiah atau sejarah melalui lingkungan virtual. 

Group Chief Sales and Marketing Officer WIR Group, Gupta Sitorus, menjelaskan, melalui anak usahanya, Nusameta, WIR Group telah memulai sebuah langkah inovatif dengan mengembangkan platform blockchain milik sendiri. 

Inisiatif strategis ini menandai komitmen WIR Group dalam memanfaatkan teknologi terdepan untuk meningkatkan solusi digital dan mencatatkan tonggak penting dalam upaya perusahaan dalam mengejar inovasi dan keunggulan teknologi. 

“Kami berharap autentikasi ini dapat membantu penerima ijazah atau sertifikasi lainnya untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat di era digital. Kami bangga menjadi pionir di Indonesia untuk mengimplementasikan inovasi ini,” kata Gupta dalam siaran pers, dikutip Senin (1/1/2024).

Gupta juga menambahkan teknologi apa pun, sistem ini membutuhkan kolaborasi dan penerimaan dari institusi pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjadi solusi yang dapat diakui dan diadopsi secara luas. 

 

Luncurkan Proyek Percontohan

Blockchain
Ilustrasi Blockchain. Dok: catalysts.cc

Untuk itu, WIR Group berencana untuk meluncurkan pilot project autentikasi sertifikat menggunakan blockchain di Januari 2024 yang berkolaborasi dengan beberapa institusi pendidikan ternama di Indonesia. 

“Dengan kesiapan untuk menerbitkan lebih dari 10.000 ijazah berbasis blockchain, kami berharap pengembangan yang dilakukan WIR Group dan Nusameta bisa diamplifikasi oleh institusi pendidikan di berbagai jenjang,” jelas Gupta.

Teknologi blockchain dapat memperkuat keamanan data dan transparansi, memastikan integritas dan keabsahan catatan akademis, serta menyediakan infrastruktur yang aman untuk menyimpan dan membagikan informasi pendidikan. 

Dengan integrasi teknologi-teknologi ini, institusi pendidikan dapat menciptakan ekosistem belajar yang adiluhung, mencakup aspek fisik dan virtual, mempersiapkan siswa untuk menghadapi tuntutan dunia digital, dan mendorong inovasi dalam proses pembelajaran.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi

Perusahaan Keamanan Blockchain Ungkap Modus Pencurian Kripto Pakai Skype

Ilustrasi Blockchain
Ilustrasi Blockchain. Kredit: mmi9 via Pixabay

Sebelumnya diberitakan, perusahaan keamanan Blockchain SlowMist telah mengungkap modus baru serangan phishing yang melibatkan aplikasi Skype palsu yang dirancang untuk mencuri mata uang kripto dari korban yang tidak menaruh curiga. 

Dilansir dari Coinmarketcap, Sabtu (30/12/2023), korban yang mengunduh aplikasi Skype dari internet, dananya dicuri. Hal ini menunjukkan risiko yang dihadapi pengguna, khususnya di wilayah seperti Tiongkok di mana pengunduhan langsung berfungsi sebagai pengganti toko aplikasi resmi yang tidak tersedia.

Karena tidak adanya Google Play di Tiongkok, pengguna sering kali terpaksa mengunduh aplikasi langsung dari internet, sehingga rentan terhadap aplikasi palsu. 

Investigasi SlowMist mengidentifikasi beberapa tanda bahaya di aplikasi Skype palsu, termasuk sertifikat yang baru dibuat pada September dan informasi tanda tangan yang menunjukkan asal Tiongkok.

Aplikasi Skype palsu diisi dengan kode berbahaya, memantau dan mengunggah file dan gambar dari perangkat pengguna untuk menangkap informasi sensitif. 

Ini secara khusus menargetkan alamat blockchain Ethereum dan Tron, menggantinya dengan alamat berbahaya untuk merutekan ulang pembayaran. Penyerang berhasil menyedot hampir USD 200.000 atau setara Rp 3,1 miliar dalam USDT melalui salah satu alamat Tron yang berbahaya.

Khususnya, domain phishing awalnya meniru pertukaran kripto Binance sebelum beralih meniru backend Skype. SlowMist menyarankan pengguna untuk menggunakan saluran pengunduhan aplikasi resmi dan meningkatkan kesadaran keamanan untuk mengurangi risiko menjadi korban serangan phishing.

 

China Bakal Verifikasi Identitas Warga Pakai Platform Berbasis Blockchain

Ilustrasi Blockchain
Ilustrasi Blockchain. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Sebelumnya diberitakan, China akan menggunakan teknologi blockchain akan digunakan untuk memverifikasi identitas nama asli dari 1,4 miliar penduduk China, menurut pengumuman dari Jaringan Layanan berbasis Blockchain (BSN).

Dilansir dari CoinDesk, Rabu (13/12/2023), ini adalah inisiatif blockchain tingkat nasional Tiongkok sebuah langkah yang kemungkinan besar akan memicu kekhawatiran di kalangan privasi data.

Kementerian Keamanan Publik China mempelopori inisiatif yang disebut RealDID, dengan bantuan dari BSN. Peluncuran layanan RealDID akan memungkinkan pengguna untuk mendaftar dan masuk ke situs web secara anonim menggunakan alamat DID dan kunci pribadi, memastikan data dan transaksi bisnis tetap terputus dari informasi pribadi.

Enam platform media sosial terbesar di China, termasuk WeChat, Sina Weibo, Douyin, Kuaishou, Bilibili, dan Xiaohongshu, mewajibkan pembuat konten dengan lebih dari 500.000 atau 1 juta pengikut untuk menampilkan secara publik nama asli mereka atau nama pendukung keuangan mereka, media pemerintah melaporkan pada Oktober.

Media pemerintah mengatakan hal ini untuk meningkatkan kredibilitas dan memungkinkan pengawasan publik. BSN mengatakan dalam rilisnya ini adalah sistem identitas terdesentralisasi dengan nama asli tingkat nasional pertama di dunia.

BSN China dijalankan oleh Pusat Informasi Nasional Tiongkok yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi besar Tiongkok, China Mobile dan China UnionPay. Operasi internasionalnya dikelola secara independen oleh BSN Global, yang dikatakan sebagai entitas terpisah yang dilindungi firewall.

CoinDesk baru-baru ini melaporkan undang-undang bipartisan AS sedang dalam proses yang akan melarang pejabat pemerintah federal menggunakan blockchain buatan Tiongkok dan bertransaksi dengan perusahaan seperti induk Tether, iFinex, yang bertujuan untuk mencegah potensi risiko keamanan nasional dan melindungi data pribadi dari akses musuh asing.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya