Liputan6.com, Jakarta - Nilai Bitcoin diprediksi terus meningkat setelah-halving pada April 2024. Bahkan, aset kripto unggulan ini digadang bisa jadi jaminan finansial seperti tabungan pensiun di masa depan.
Hal ini muncul dalam laporan yang diterbitkan broker Canaccord Genuity yang dirilis pekan ini. Canaccord mencatat pergerakan yang terus meningkat pada Bitcoin sejak awal tahun ini.
Baca Juga
Laporan mencatat, 60 persen kenaikan nilai Bitcoin kuartal pertama terutama didorong oleh persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa spot (ETF), pengurangan separuh imbalan yang akan datang, dan selera terhadap peningkatan risiko di pasar keuangan.
Advertisement
"Sementara prospek makro dan waktu potensi penurunan suku bunga masih belum pasti, peristiwa halving yang akan datang dapat menambah ketertarikan ETF untuk bitcoin,” tulis analis yang dipimpin oleh Michael Graham itu, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (28/3/2024).
Perlu diketahui, halving empat tahunan adalah saat imbalan penambang dikurangi sebesar 50 persen, sehingga mengurangi pasokan Bitcoin. Halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada April 2024 ini. Canaccord mengatakan hal ini didorong oleh persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) terhadap 11 ETF Bitcoin spot AS pada kuartal tersebut.
"Meskipun peningkatan nilai bitcoin selama Q1 jauh lebih besar daripada arus masuk ETF, dampak ini akan tetap ada karena investor ritel ingin menambahkan eksposur kripto ke IRA dan akun yang diuntungkan pajak lainnya, dan kami berharap ETF spot dapat menjadi bagian yang lebih berarti dari harga bitcoin kedepan,” seperti dikutip.
IRA adalah cara menabung untuk masa pensiun di Amerika Serikat. Bisa dibilang, ada peluang jaminan finansial bagi pensiunan dalam investasi kripto seperti Bitcoin.
Diprediksi Meningkat Setelah Halving
Canaccord mencatat juga, penambang yang diperdagangkan secara publik berkinerja buruk pada Bitcoin pada kuartal pertama, menunjukkan tanda-tanda pemisahan dari harga mata uang kripto.
Sementara itu, halving bulan depan telah menimbulkan ketidakpastian mengenai keuntungan bagi beberapa penambang, dan ETF spot telah memberikan investor ekuitas cara alternatif untuk mendapatkan eksposur terhadap mata uang kripto terbesar di dunia.
"Jika sejarah terulang kembali, periode yang lebih bullish untuk bitcoin dan kripto berpotensi terjadi dalam beberapa bulan setelah peristiwa halving ini,” tambah laporan itu.
Asal tahu saja, nilai Bitcoin pernah mendekati Rp 1 miliar. Melihat tren kenaikan yang ada, sejumlah pakar bahkan memprediksi nilai Bitcoin bisa tembus hingga Rp 1,5 miliar sebelum momentum halving.
Advertisement
CIO Bitwise Sebut Pertumbuhan ETF Bitcoin Spot Akan Berlanjut Selama Bertahun-tahun
Sebelumnya diberitakan, CIO Bitwise, Matt Hougan menyebut permintaan yang luar biasa untuk ETF spot Bitcoin selama dua bulan terakhir kemungkinan akan berlanjut selama bertahun-tahun.
Eksekutif tersebut menyoroti hal-hal penting dari interaksinya dengan investor dan pengalokasi modal yang tertarik untuk membeli ETF yang dikelola oleh Bitwise. Melalui postingan sosial media X, Hougan menjelaskan adanya penyebaran besar-besaran dalam kecepatan adopsi ETF bitcoin.
Meskipun beberapa penasihat keuangan dan platform rekening nasional sudah mulai menggunakan produk ini sedini mungkin, ada pula yang belum mempertimbangkan alokasi portofolio apapun untuk klien mereka atau belum mengaktifkan produk tersebut di platform mereka hingga tahun depan.
"Sebenarnya, sebagian besar investor profesional masih belum bisa membeli ETF bitcoin. Hal ini akan berubah melalui serangkaian lebih dari 100 proses uji tuntas individu selama dua tahun ke depan,” kata Hougan, dikutip dari Decrypt, ditulis Sabtu (30/3/2024).
Sejak diluncurkan pada 11 Januari, ETF Bitcoin telah menyerap arus masuk bersih sebesar USD 11,7 miliar atau setara Rp 185,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.866 per dolar AS), meskipun juga memperhitungkan lebih dari USD 14,3 miliar atau setara Rp 226,8 triliun arus keluar BTC lama dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC).
Pada Selasa, ETF Bitcoin menerima arus masuk USD 418 juta atau setara Rp 6,6 triliun lagi, termasuk USD 16,7 juta untuk Bitwise Bitcoin ETF. Aliran dana masuk seperti itu sudah menunjukkan peningkatan besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika uang dalam dana Bitcoin institusional tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan saat ini.
Investor Tingkatkan Portofolionya
Menurut CryptoQuant, metrik ini telah meningkat dari kurang dari USD 20 miliar menjadi lebih dari USD 94.6 miliar dalam enam bulan terakhir karena kegembiraan seputar ETF mulai meningkat.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Hougan juga mengatakan investor telah meningkatkan 1% saham portofolio Bitcoin mereka yang dulu ideal, sekarang lebih memilih 3% atau lebih tinggi. Eksekutif tersebut percaya ETF adalah penyebabnya, karena Bitcoin mengurangi risiko di mata banyak orang.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement