Liputan6.com, Jakarta Fenomena kenaikan harga saham GameStop (GME) yang spektakuler pada mei kemarin tak hanya menggemparkan dunia pasar modal, tetapi juga membawa angin segar ke pasar mata uang kripto, terutama meme coin yang harganya juag terdongkrak.
CoinMarketCap mencatat harga Dogecoin, koin dengan label yang diambil dari meme anjing Shiba Inu bernama “Doge”, melojak hingga 14%. Tidak hanya itu, koin PEPE yang diambil dari meme “Pepe the frog”, juga meningkat hingga 100% sejak 29 April.
Baca Juga
Sebagian orang pasti tergiur dengan kenaikan harga sejumlah meme coin kripto tersebut. Namun, sebelum menceburkan diri ke dunia kripto, perlu diingat hal penting seperti membedakan aset-aset kripto yang ada saat ini. Nah, kamu harus bisa membedakan antara meme coin, altcoin, dan bitcoin.
Advertisement
Bitcoin
Dikutip dari CNBC, Minggu (2/6/2024), Bitcoin adalah mata uang kripto pertama dan terbesar di pasar kripto dengan nilai total sebesar lebih dari $1,3 triliun (Rp21.127 triliun). Koin ini diciptakan oleh Satoshi Nakamoto yang sekarang masih menjadi misteri. Dalam proses penciptaan koin ini, Nakamoto ingin membuat mata uang alternatif yang tidak membutuhkan pemerintah atau institusi keuangan seperti bank untuk memfasilitasi transaksi
Sebagaimana mata uang kripto lainnya, bitcoin didukung oleh teknologi blockchain yang berperan sebagai “tanda nama” digital dan terdesentralisasi. Teknologi ini berfungsi untuk mencatat transaksi yang terjadi di jaringan bitcoin.
Bitcoin dirancang untuk membatasi “mining” hingga 21 juta koin. Hal ini bertujuan untuk menjaga nilai bitcoin sebagai aset investasi sehingga ketika permintaan meningkat, harganya juga ikut naik.
Altcoin
Altcoin, juga dikenal sebagai koin alternatif, mengacu pada mata uang digital apa pun yang bukan Bitcoin. Meskipun beberapa token digital ini dapat beroperasi mirip dengan Bitcoin, mereka dibangun di atas jaringan blockchain yang berbeda.
Ada ribuan altcoin, yang biasanya dibuat dengan tujuan tertentu. Contohnya adalah Stablecoin. Stablecoin adalah jenis Altcoin yang mematok nilainya pada aset lain, seperti emas atau dolar AS, dengan tujuan untuk menstabilkan harganya.
Analis investasi dan manajemen kekayaan Bankrate, James Royal mengatakan, di luar Stablecoin, banyak Altcoin yang mendapatkan nilainya dari permintaan pasar dan preferensi pedagang. Namun, hal ini dapat membuat mereka sangat rentan terhadap perubahan harga yang cepat dan tidak terduga.
“Jika permintaan mengering, Anda hanya akan memiliki aset digital yang tidak berharga” katanya.
Selain itu, dengan banyaknya altcoin yang beredar, penting untuk mewaspadai potensi penipuan. Jenis penipuan investasi kripto yang paling umum adalah mendorong Anda untuk membeli sejumlah besar koin tertentu, kemudian mentransfernya ke dompet penipu.
“Sebelum berinvestasi kripto, cari secara online nama perusahaan atau orang dan nama mata uang kripto, ditambah kata-kata seperti ‘review’, ‘scam’, atau ‘complaint’,” demikian pernyataan Federal Trade Commission di situs webnya.
Advertisement
Meme Coins
Termasuk dalam kelompok altcoin adalah koin meme. Token virtual ini biasanya dibuat untuk bersenang-senang dan diberi nama sesuai dengan meme internet atau referensi budaya pop. Dan meskipun setiap koin meme adalah altcoin, setiap altcoin belum tentu merupakan koin meme.
Meskipun semua mata uang kripto memiliki risiko, koin meme bisa sangat berbahaya bagi para trader.
“Koin meme adalah salah satu mata uang kripto yang paling berisiko karena tampaknya muncul entah dari mana dan informasi tentangnya bisa jadi jarang,” katanya. “Mereka diperkirakan akan melonjak dan jatuh karena sentimen publik bergeser ke arah ini dan itu. Koin meme dapat menarik perhatian publik hari ini dan hilang besok.”
Kripto Tetaplah Tidak Stabil dan Berisiko
Selain stablecoin, sebagian besar mata uang kripto yang beredar di pasar tidak ditopang oleh aset acuan seperti emas, komoditas lain, atau mata uang resmi berbagai negara.
Kebanyakan koin kripto hanya bernilai sesuai dengan harga yang bersedia dibayar oleh pedagang berikutnya, sehingga dianggap sangat tidak stabil dan rentan terhadap perubahan harga yang fluktuatif.
“Meskipun kripto yang sudah mapan seperti bitcoin dan ethereum mungkin memiliki sentimen pedagang yang mendukung mereka sekarang, mereka pada akhirnya hanya didorong oleh sentimen,” kata Royal. “Jika pedagang memutuskan bahwa koin-koin itu tidak lagi berharga, tidak ada bisnis fundamental yang mendukung harga koin tersebut, seperti yang terjadi pada saham.”
Advertisement
Reksa Dana di Kripto
Pada akhirnya, Royal mengatakan untuk “menghindari mata uang kripto sepenuhnya.” Tetapi jika Anda tertarik untuk “mencoba peruntungan” di pasar kripto, cobalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin.
ETF adalah jenis dana investasi yang bertujuan untuk meniru dan melacak pergerakan harga aset atau sekumpulan aset. Anda akan membeli ETF bitcoin melalui akun pialang alih-alih membeli dan menyimpan bitcoin sendiri di bursa kripto atau jaringan blockchain bitcoin.
“Biaya tahunannya masuk akal, lebih murah dalam banyak kasus daripada membeli kripto sendiri, dan Anda membeli koin yang diminati oleh investor institusional, sehingga permintaannya tetap kuat,” kata Royal.
“Anda juga akan terhindar dari masalah keamanan, penipuan, dan pencurian yang telah mengganggu bursa mata uang kripto dalam beberapa tahun terakhir, sembari membayar biaya yang lebih rendah.”