Harga Kripto Hari Ini 20 Juni 2024: Bitcoin, Ethereum hingga XRP Menguat

Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp.1,069,374,946.39 di tengah harga kripto jajaran teratas beragam pada perdagangan Kamis, 20 Juni 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Jun 2024, 10:01 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 10:00 WIB
Harga Kripto Hari Ini 20 Juni 2024: Bitcoin, Ethereum hingga XRP Menguat
Beberapa kripto jajaran teratas terpantau berada di zona merah, dan sebagian di zona hijau pada perdagangan Kamis, 20 Juni 2024. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Kamis (20/6/2024). Beberapa kripto jajaran teratas terpantau berada di zona merah, dan sebagian di zona hijau.

Mengutip data dari Coinmarketcap, Kamis (20/6/2024) kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menunjukkan sedikit pemulihan. BTC tumbuh 0,12 persen dalam 24 jam dari pelemahan 3,29 persen selama sepekan.Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp.1,069,374,946.39.

Ethereum (ETH) juga menguat 1,10 persen sehari terakhir dan 1,65 persen dalam sepekan. Harga ETH sekarang berada di level Rp. 58,486,462.44 per koin. 

Harga kripto hari ini seperti stablecoin Tether (USDT) melemah 0,08 persen dalam 24 jam namun masih tumbuh 0,92 persen sepekan. Hal itu membuat USDT diperdagangkan seharga Rp. 16,391.23.

Binance coin (BNB) juga tumbuh 1,27 persen dalam sehari dari penurunan 1,28 persen sepekan. Harga kripto BNB kini dipatok Rp. 9,849,762.18 per koin. 

Solana (SOL) lanjut menurun 1,80 persen dalam sehari dari pelemahan 10,66 persen sepekan. Saat ini, harga SOL diperdagangkan di level Rp. 2,232,706.48 per koin. 

Adapun USD Coin (USDC) yang melemah 0,04 persen dalam sehari tetapi masih kuat 0,94 persen dalam sepekan. USDC hari ini berada di kisaran Rp. 16,397.64.

XRP naik 0,32 persen dalam 24 jam dan 2,34 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp. 8,119.57 per koin. 

Harga Toncoin (TON) terpantau menurun 3,17 persen dalam 24 jam dan 7,38 persen sepekan. Harga Toncoin kini di level Rp. 114,500.68.

Sedangkan coin Meme Dogecoin (DOGE) melemah 0,48 persen dalam sehari dan 13,94 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp. 2,022.69 per token.

Kemudian Cardano (ADA) naik 0,46 persen dalam 24 jam terakhir dari pelemahan 10,36 persen sepekan. Dengan begitu, harga ADA berada pada level Rp. 6,364.66 per koin.

Adapun keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp.38,992.27 triliun, peningkatan 0,47% dibandingkan hari terakhir.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Harga Bitcoin Anjlok ke Level Rp 1,06 Miliar, Ada Apa Nih?

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Bitcoin (BTC) telah menghadapi tekanan penjualan yang signifikan selama seminggu terakhir sehingga menyebabkan penurunan 4,5% dalam tujuh hari terakhir, mencapai level terendah bulanan yaitu USD 65.000 atau setara Rp 1,06 miliar (asumsi kurs Rp 16.421 per dolar AS). 

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan penurunan disebabkan oleh adanya peningkatan penjualan BTC dari perusahaan penambangan BTC dan dampak dari langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mempertahankan suku bunga tinggi.

Pekan lalu, The Fed mengumumkan hanya akan memangkas suku bunga satu kali saja pada tahun 2024, berubah dari target sebelumnya tiga kali pemangkasan. Bank sentral AS itu juga masih mempertahankan suku bunga stabil di 5,25%-5,50% pada pertemuan Juni.

"Keputusan terbaru para penambang untuk melepaskan kepemilikan mereka terkait dengan penurunan pendapatan setelah peristiwa halving. Dengan menurunnya biaya transaksi dan tetap tingginya hashrate jaringan, pendapatan penambang terus mengalami penurunan selama beberapa bulan terakhir," kata Panji dalam analisis pasar yang diterima Liputan6.com, Selasa (18/6/2024).

Selain itu, menurut data Coinglass, komentar hawkish dari The Fed minggu lalu berdampak buruk pada perdagangan produk ETF Bitcoin spot di AS yang mengalami arus keluar sebesar USD 580 juta pada periode perdagangan 10 - 14 Juni.

Panji menambahkan, berdasarkan pola historis, pendapatan rendah yang berkelanjutan dan hashrate yang tinggi dapat mengindikasikan potensi titik terendah pasar. 

"Pada akhirnya, hal ini menunjukkan pasar Bitcoin mungkin sedang mencapai stabilitas atau bersiap untuk kembali momentum melanjutkan bullishnya," jelas Panji.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sentimen Sepekan

Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Panji menuturkan terdapat hari libur pada hari Rabu di AS dan laporan ekonomi minggu ini berpotensi tidak berdampak signifikan pada pasar aset kripto.

Laporan penjualan ritel bulan Mei akan dirilis pada Selasa, memberikan informasi mengenai belanja konsumen pada barang-barang tahan lama dan tidak tahan lama, yang membantu mengukur kesehatan perekonomian, kebiasaan belanja konsumen, dan tekanan inflasi dari sisi permintaan .

Laporan produksi industri AS juga akan dirilis pada Selasa. Namun menurut Panji hal ini berdampak kecil pada tanggal pasar dan aktivitas perdagangan yang lebih luas.

"Laporan PMI Manufaktur Global S&P bulan Juni akan dirilis pada Jumat. Data ini menangkap kondisi bisnis di sektor manufaktur, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap total PDB dan dianggap sebagai indikator penting kondisi bisnis dan iklim perekonomian secara keseluruhan di AS," pungkas Panji.

SEC Bakal Hentikan Penyelidikan terhadap Kripto Ethereum

Ilustrasi aset kripto Ethereum. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Ethereum. (Foto By AI)

Sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) dikabarkan akan menghentikan penyelidikannya terhadap kripto Ethereum (ETH). Hal ini terkait penyelidikan SEC kepada ETH yang dianggap sebagai sekuritas tidak terdaftar di AS. 

Informasi ini disampaikan pengembang Ethereum Consensys dalam postingan pada 19 Juni 2024 di media sosial X.

"Divisi Penegakan SEC telah memberi tahu kami bahwa mereka menutup penyelidikannya terhadap Ethereum 2.0,” kata Consensys, dikutip dari Cointelegraph, Rabu (19/6/2024). 

Consensys menambahkan, SEC tidak akan mengajukan tuntutan atas tuduhan penjualan ETH adalah transaksi sekuritas. Langkah ini dipuji oleh Consensys sebagai kemenangan besar bagi pengembang Ethereum, penyedia teknologi, dan pelaku industri.

Consensys mengatakan, keputusan SEC datang setelah mengirim surat kepada agensi tersebut pada 7 Juni menanyakan apakah mereka akan mengakhiri penyelidikannya terhadap Ether karena regulator menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) ETH spot pada Mei, yang menurut perusahaan tersebut didasarkan pada ETH menjadi komoditas.

Penasihat senior Consensys, Laura Brookover, membagikan surat tanggapan SEC kepada perusahaan tersebut, yang menyatakan badan tersebut tidak bermaksud untuk merekomendasikan tindakan penegakan hukum.

Pada Maret, Fortune melaporkan SEC mengeluarkan panggilan pengadilan ke beberapa perusahaan yang terkait dengan upaya memberi label ETH sebagai sekuritas.

Consensys menggugat SEC pada gugatan April tak lama setelah menerima pemberitahuan Wells dari agensi yang memperingatkan dompet kripto MetaMask mungkin telah melanggar undang-undang sekuritas.

Gugatan tersebut mengklaim SEC dan ketuanya Gary Gensler percaya ETH adalah sekuritas setidaknya sejak awal 2023. Consensys mengklaim kepala Divisi Penegakan SEC Gurbir Grewal menyetujui perintah resmi penyelidikan status Ether sebagai sekuritas pada 28 Maret 2023.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya