Liputan6.com, Jakarta - Adopsi kripto di Argentina telah mencatat rekor di tengah melambungnya inflasi. Selain itu, Argentina juga merupakan pasar teratas di Binance.
Mengutip laman Cointelegraph, Rabu (10/7/2024), Argentina telah memimpin untuk adopsi kripto dengan tingkat inflasi tahunan 276 persen, menurut analis dari Forbes. Analis melaporkan, adopsi kripto di Argentina memiliki persentase populasi globak yang lebih tinggi dibandingkan negara lain di wilayah barat.
Baca Juga
Dari 150 juta pengunjung ke 55 bursa terbesar di dunia, 2,5 juta berasal dari Argentina, laporan itu mencatat yang mengutip data situs web dari Similarweb.
Advertisement
Argentina juga merupakan pasar teratas di Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, dalam hal pengunjung. Menurut SimilarWeb, lalu lintas situs web dari Argentina menyumbang 6,9 persen dari total kunjungan Binance.
Beli USDT
Selain itu, masyarakat Argentina membeli spot USDT dan tidak melakukan apa pun dengannya. Berbeda dengan tren memecoin yang melonjak di industri kripto, adopsi kripto di Argentina tidak didorong oleh memecoin. Penduduk setempat lebih suka memegang stablecoin seperti tether USDT. Hal itu seperti disampaikan Analis Bitget’s Head of Latin America, Maximiliano Hin.
“Argentina adalah pasar yang anomali di mana banyak orang membeli USDT dan tidak memberikan ruang untuk hal lain,” ujar Hinz.
Ia menuturkan, pihaknya tidak melihat hal ini di tempat lain. “Orang Argentina membeli spot Tether dan tidak melakukan apapun dengannya,” ujar dia.
Simpan Dana dalam Bentuk USDT
Stablecoin seperti USDT adalah jenis kripto yang dirancang untuk mempertahankan nilai stabil dengan mematok cadangan dolar Amerika Serikat (AS) dengan rasio 1:1. Dengan tingkat inflasi lokal yang sangat besar, menyimpan dana dalam USDT merupakan hal yang masuk akal bagi Masyarakat Argentina meski negara itu tidak memiliki Langkah-langkah signifikan untum melindungi investor stablecoin.
Regulator sekuritas nasional Argentina sejauh ini tidak mendaftarkan bursa teratas meski Argentina bersikap ramah terhadap kripto seperti bitcoin.
Argentina dinilai sulit menciptakan kerangka kerja untuk mengatur industri ini. Pada akhir 2023, Presiden Javier Milei menjabat, Argentina resmi mendukung penggunaan bitcoin dalam kontrak yang mengikat secara hukum.
Sejak itu, Argentina telah mencoba atur kripto lokal dengan meloloskan persyaratan pendaftaran untuk kripto pada April 2024.
Terlepas dari upaya regulasi kripto yang dilakukan pemerintah, Argentina masih sulit menyediakan layanan kripto yang teregulasi kepada penduduknya, menurut Forbes.
Laporan itu klaim tidak ada bursa kripto terkemuka Argentina termasuk Binance yang terdaftar di regulator sekuritas nasional, Comision Nacional de Valores (CNV).
“Sepengetahuan saya, tidak ada persyaratan lisensi di negara-negara Amerika Latin tempat Bitget beroperasi,” kata Hin.
Advertisement
Partai Republik AS Tunjukkan Dukungan ke Industri Kripto
Sebelumnya, Partai Republik menunjukkan dukungannya pada aset kripto. Hal ini terlihat dari perilisan Platform GOP 2024 oleh Komite Nasional Partai Republik menjelang pemilu AS tahun ini.
Dalam platform mengadopsi beberapa sikap yang sejalan dengan kebijakan “America First” Donald Trump dan bukan isu-isu sosial tradisional GOP. Hal ini mencakup kebijakan khusus yang didedikasikan untuk melindungi Bitcoin dan kripto sebuah industri yang sangat sejalan dengan Trump tahun ini.
Dedikasi partai terhadap kripto termasuk dalam bab 3 platform, yang berjanji untuk membangun ekonomi terbesar dalam sejarah dengan memperjuangkan inovasi di aset digital.
“Partai Republik akan mengakhiri tindakan keras terhadap kripto yang melanggar hukum dan tidak Amerika oleh Partai Demokrat dan menentang penciptaan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC),” tulis partai tersebut, dikutip dari Cryptopotato, Selasa (9/7/2024).
Platform GOP juga berjanji untuk membela hak warga negara untuk menambang Bitcoin mereka sendiri, menjaga kripto mereka sendiri, dan untuk memastikan semua orang Amerika dapat bertransaksi bebas dari pengawasan dan kendali pemerintah.
Meskipun belum ada kepastian, platform Partai Republik menandai dukungan resmi pertama Partai Republik terhadap kripto sebagai bagian dari agenda jangka panjangnya, bergabung dengan keberpihakan kandidat Presiden Donald Trump pada sektor ini.
Sepanjang tahun ini, Trump telah berjanji untuk melindungi industri penambangan Bitcoin dan menghentikan senator anti-kripto Elizabeth Warren dan sejenisnya menyentuh aset kripto warga.
Dia juga bersumpah untuk membebaskan Ross Ulbricht, pendiri pasar Darknet Bitcoin Silk Road yang sudah tidak beroperasi lagi dan telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Kripto Tak Dibahas dalam Debat Capres AS Biden Vs Trump
Sebelumnya, kripto tidak menjadi isu yang dibahas pada ajang debat umum pemilihan presiden Amerika Serikat kali ini pada Kamis waktu setempat (27/6).
Debat Capres AS pertama antara Petahana Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump diadakan pada Kamis di Atlanta, dipandu oleh pembawa berita CNN Jake Tapper dan Dana Bash. Debat selama 90 menit tersebut dimulai dengan isu ekonomi namun juga menyentuh isu-isu seperti aborsi, imigrasi dan kebijakan luar negeri.
Sedangkan isu ekonomi hanya dibahas secara singkat, dan perdebatannya hampir tidak membahas kebijakan teknologi, termasuk industri aset digital.
Mengutip Coindesk, Jumat (28/6/2024) seperti diketahui bahwa kripto telah menjadi bahan pembicaraan bagi para kandidat dan anggota parlemen selama siklus pemilu AS tahun ini, namun muncul secara besar-besaran ketika Trump mulai membahas masalah kripto pada jalur kampanye.
Advertisement
UU Ramah Aset Digital
Sementara itu, tim kampanye Biden belum membuat pernyataan publik apa pun tentang kripto, meskipun pemerintahannya baru-baru ini mengatakan dia ingin bekerja sama dengan Kongres mengenai undang-undang yang menangani kripto.
Sementara itu, industri kripto mengharapkan Kongres dan pemerintahan yang dapat mengesahkan undang-undang yang lebih ramah terhadap bisnis aset digital.
Untuk mencapai tujuan tersebut, para peserta pemilu mengulangi pengeluaran besar-besaran pada pemilu tahun 2022, dengan perusahaan kripto seperti Coinbase, Ripple, dan Andreseen Horowitz masing-masing menyumbangkan dana hampir USD 50 juta atau sekitar Rp.819,4 miliar kepada komite aksi politik seperti Fairshake untuk mendukung kandidat.