JPMorgan: Pasar Kripto Pulih Bulan Depan

Pada Kamis pagi, simpanan Bitcoin pemerintah Jerman telah menurun dari 13,110 BTC pada hari Rabu menjadi 9,925 BTC. Secara bersamaan, Wali Amanat Mt. Gox mengumumkan dimulainya pembayaran Bitcoin kepada kreditor minggu lalu.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Jul 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi Kripto, Crypto atau Cryptocurrency. Foto: Freepik/Frimufilms
Bank investasi global JPMorgan merevisi perkiraan aliran bersih kripto tahun ini turun dari USD 12 miliar (Rp 193,4 triliun) menjadi USD 8 miliar (Rp 128,9 triliun). Foto: Freepik/Frimufilms

Liputan6.com, Jakarta - Bank investasi global JPMorgan mengantisipasi pengurangan likuidasi kripto bulan ini.

Mengutip News.bitcoin.com, Minggu (14/7/2024) JPMorgan dalam laporan studi terbarunya mengungkapkan bahwa pasar kripto diperkirakan akan pulih mulai Agustus mendatang.

Bank tersebut merevisi perkiraan aliran bersih kripto tahun ini turun dari USD 12 miliar (Rp 193,4 triliun) menjadi USD 8 miliar (Rp 128,9 triliun).

"Pengurangan perkiraan aliran bersih sebagian besar didorong oleh penurunan cadangan Bitcoin di seluruh bursa selama sebulan terakhir," ungkap analis JPMorgan, yang dipimpin oleh direktur pelaksana dan ahli strategi global Nikolaos Panigirtzoglou.

Para analis JPMorgan mengaitkan penurunan ini dengan likuidasi Bitcoin oleh kreditor bursa Mt. Gox yang sekarang sudah tidak berfungsi, kreditor Gemini, dan penjualan aset yang disita oleh pemerintah Jerman.

Seperti diketahui, Jerman baru-baru ini aktif melikuidasi Bitcoin yang disita.

Pada Kamis pagi, simpanan Bitcoin pemerintah Jerman telah menurun dari 13,110 BTC pada hari Rabu menjadi 9,925 BTC. Secara bersamaan, Wali Amanat Mt. Gox mengumumkan dimulainya pembayaran Bitcoin kepada kreditor minggu lalu.

Mt. Gox, yang pernah menjadi tempat pertukaran Bitcoin terbesar, runtuh pada 2014 setelah peretasan besar-besaran yang mengakibatkan raibnya 850.000 Bitcoin.

Setelah 10 tahun, Wali Amanat Mt. Gox mengatakan telah mulai mendistribusikan Bitcoin senilai USD 9 miliar (Rp 144,8 triliun) dan uang tunai Bitcoin (BCH) senilai USD 50,8 juta (Rp 817,7 miliar) kepada kreditor.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Alasan JPMorgan Skeptis

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Perkiraan yang direvisi oleh JPMorgan sebesar USD 8 miliar terdiri dari USD 14 miliar aliran bersih ke dana kripto, USD 5 miliar dari Chicago Mercantile Exchange (CME) berjangka, dan USD 5.7 miliar dari dana modal ventura kripto.

Jumlah ini disesuaikan sebesar USD 17 miliar untuk memperhitungkan peralihan dari dompet pertukaran ke dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF) spot baru.

Skeptisisme JPMorgan terhadap perkiraan awal senilai USD 12 miliar (Rp.193,4 triliun) sebagian berasal dari tingginya nilai Bitcoin dibandingkan dengan biaya produksi dan harga emas.

Pada bulan Juni 2024, bank investasi asal Amerika Serikat itu mempertanyakan keberlanjutan aliran masuk kripto senilai USD 12 miliar (Rp.193,1 triliun), menyatakan keraguan tentang prospek industri kripto.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya