Bos Perusahaan Investasi Ini Pede Kamala Harris Tak Musuhi Kripto Jika Menang Pilpres AS

Pendiri Skybridge meramalkan bahwa Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler akan dipecat dan Senator Warren akan dikesampingkan jika Kamala Harris menjadi Presiden AS.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Jul 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 06:00 WIB
Kamala Harris
Salah satu bos perusahaan keuangan terkemuka di AS yakin bahwa Wakil Presiden AS Kamala Harris akan terbuka pada industri kripto, menyusul pencalonannya dalam Pemilu 2024. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri perusahaan investasi global asal Amerika Serikat, Skybridge Capital, Anthony Scaramucci mengungkapkan bahwa ia optimis Wakil Presiden AS Kamala Harris akan terbuka pada industri kripto, menyusul pencalonannya dalam Pemilu 2024.

"Harris telah menyuarakan secara pribadi dan publik (bahkan dengan mempertimbangkan pidato di konferensi Bitcoin) bahwa ia berpikiran terbuka tentang kripto," kata Scaramucci, dikutip dari News.bitcoin.com, Minggu (28/7/2024).

Scaramucci mengatakan, ia tak setuju pada beberapa kabar yang menyebut pemerintahan AS di bawah Kamala Harris nantinya tidak mendukung kripto. 

Pendiri Skybridge meramalkan bahwa Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler akan dipecat dan Senator Warren akan dikesampingkan jika Harris menjadi Presiden AS. 

Di sisi lain, Scaramucci memperkirakan bahwa jabatan Ketua SEC Gary Gensler tidak akan diperpanjang dan Senator Elizabeth Warren akan dikesampingkan sebagai kepala layanan keuangan dalam pemerintahan Harris jika ia terpilih menjadi Presiden AS.

"Gensler akan dipecat dan Warren akan digeser dalam kepala layanan keuangan dalam pemerintahan Harris. Mari kita pertahankan kripto bipartisan, itu akan lebih sehat bagi ekosistem dalam jangka panjang.

Seperti diketahui, penggiat kripto tengah menanti kejelasan dari Kamala Harris mengenai keterbukaannya terhadap industri tersebut, setelah ia resmi menggantikan petahana Joe Biden sebagai calon presiden AS di Pemilu 2024.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Banyak Bos Kripto Dukung Donald Trump, Miliarder Ini Beri Alasannya

Aset kripto memecoin bertema Donald Trump (TRUMP). (Foto: By AI)
Aset kripto memecoin bertema Donald Trump (TRUMP). (Foto: By AI)

Miliarder sekaligus pemilik Dallas Mavericks, Mark Cuban mengungkapkan alasan banyaknya bos perusahaan kripto atau pihak terkait kripto mendukung Donald Trump dalam pemilu AS tahun ini. Cuban menyebut ini hanyalah permainan Bitcoin.

"Ini adalah permainan bitcoin. Apa yang akan mendorong harga bitcoin adalah tarif dan tarif pajak yang lebih rendah, yang jika sejarah menjadi panduan dan tidak selalu demikian, akan bersifat inflasi,” kata Mark Cuban di media sosialnya, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (19/7/2024).

CEO teknologi terkemuka seperti Elon Musk telah mendukung Trump untuk pemilu 2024, dan memberikan dukungan jutaan dolar kepada calon presidennya. CEO Tesla sendiri menghabiskan sekitar USD 45 juta per bulan untuk kampanye pemilu Trump. Pendiri pertukaran kripto Gemini, Tyler dan Cameron Winklevoss, juga telah menyumbangkan USD 2 juta kepada Trump.

Pengusaha teknologi lainnya seperti salah satu pendiri Palantir Joe Lonsdale telah menyumbangkan USD 1 juta kepada PAC (komite aksi politik) super yang mendukung Trump, sementara investor dari investor Sequoia Capital juga masing-masing telah menyumbangkan USD 1 juta.

 


Tak Berdampak ke Harga

Namun, Cuban yakin industri memilih Trump karena pengaruhnya terhadap harga bitcoin, bukan karena dia mengklaim mendukung aset digital. 

“Bukan karena mantan Presiden adalah pendukung kripto yang jauh lebih kuat. Itu bagus,” jelas Cuban. 

Cuban menambahkan hal ini tidak terlalu berdampak pada harga kripto. Ini mempermudah pengoperasian bisnis kripto karena perubahan yang tidak dapat dihindari dan diwajibkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Dalam beberapa bulan terakhir, Trump telah mengubah pandangannya terhadap bitcoin. Meskipun sebelumnya dia menyebut bitcoin sebagai penipuan, mantan presiden tersebut kini berjanji untuk membela hak menambang bitcoin dan akan menjadi headline konferensi bitcoin paling terkenal akhir bulan ini di Tennessee.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya