Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Minggu (1/9/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin terkoreksi 0,25 persen dalam 24 jam dan 7,89 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 58.951 per koin atau setara Rp 915,6 juta (asumsi kurs Rp 15.523 per dolar AS).Â
Advertisement
Ethereum (ETH) kembali melemah. ETH terkoreksi 0,54 persen sehari terakhir dan 8,95 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 39,07 juta per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB terkoreksi 0,50 persen dan 8,18 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 8,27 juta per koin.Â
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 0,59 persen dalam 24 jam terakhir dan 12,24 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.361 per koin.
Adapun Solana (SOL) juga melemah. SOL turun 2,12 persen dalam sehari dan 15,49 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,05 juta per koin.Â
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP merosot 0,19 persen dalam 24 jam dan 7,65 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.792 per koin.Â
Koin Meme Dogecoin
Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE ambles 0,61 persen dan 9,78 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.573 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,07 triliun atau setara Rp 32.152 triliun, melemah sekitar 0,59 persen dalam sehari terakhir
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Permintaan Bitcoin di AS Meningkat, Ada Apa?
Permintaan bitcoin (BTC) di Amerika Serikat telah meningkat. Hal itu menyusul pernyataan ketua Federal Reserve Jerome Powell pada simposium Jackson Hole minggu lalu.
Namun, peningkatan ini belum sampai ke pasar kripto yang lebih luas. Menurut laporan CryptoQuant, BTC menguat karena meningkatnya minat investor di Amerika Serikat (AS). Namun, pertumbuhan permintaan Bitcoin secara keseluruhan berada pada level rendah dan tetap negatif selama beberapa minggu terakhir.
Peningkatan permintaan Bitcoin dari investor AS terlihat jelas dari lonjakan Coinbase Premium, yang melonjak hingga 0,11%, level tertingginya sejak Juli. Kenaikan metrik ini menunjukkan platform perdagangan lokal mengalami permintaan yang lebih tinggi dari investor AS daripada bursa di luar negeri.
Melansir Crypto Potatao, MInggu (1/9/2024), data CryptoQuant mengatakan itu adalah tanda bahwa BTC telah mulai mengalir dari platform perdagangan non-AS ke Coinbase, sebuah pergerakan yang biasanya terlihat selama pasar bullish dan indikasi tren kenaikan harga bitcoin.
Metrik Inter-exchange Flow Pulse (IFP), yang mengukur jumlah kumulatif satu tahun dari aliran bersih BTC antara Coinbase dan bursa lainnya, juga meningkat sebagai indikasi aset tersebut mengalir ke platform kripto berbasis di AS sebagai respons terhadap harga premium dan permintaan yang lebih tinggi di AS. Selain itu, permintaan bitcoin di pasar berjangka abadi meningkat bersamaan dengan Open Interest (OI).
Â
Advertisement
Posisi Beli Baru
OI melonjak sekitar 10.000 BTC menjadi 276.000 BTC, menandakan pedagang membuka posisi beli baru dan pesanan beli mendominasi pesanan jual. Di tengah meningkatnya permintaan Bitcoin di AS, harga yang mendasarinya mencatat kenaikan 6%, bergerak dari USD 60.000 menjadi USD 65.000, level tertinggi sejak 2 Agustus.
Meskipun terjadi kenaikan ini, investor tidak terlibat dalam aksi ambil untung atau profit taking yang signifikan. Hal itu terlihat dari laba yang direalisasikan sebesar USD 536 juta, jauh dari angka multi-miliar dolar yang tercatat di puncak pasar lokal tahun ini. Selain itu, pertumbuhan Permintaan Bitcoin yang Tampak dalam 30 hari telah menurun dari 496.000 BTC pada awal April menjadi kondisi negatif sebesar 36.000 BTC.
Permintaan yang tampak adalah perbedaan antara total subsidi blok Bitcoin harian dan perubahan harian dalam jumlah BTC yang tidak dipindahkan dalam setahun atau lebih. CryptoQuant menegaskan bahwa pasar kripto membutuhkan peningkatan permintaan Bitcoin yang tampak sebelum harga dapat pulih sepenuhnya dan reli ke titik tertinggi baru.