2 Perusahaan Ini Bakal Keliling Indonesia Kejar Literasi Kripto

Indonesia menduduki peringkat ketujuh dari 146 negara dalam hal adopsi kripto pada tahun 2023. Indonesia juga mengalami lonjakan signifikan dalam transaksi kripto, mencapai Rp 211 triliun (USD 13 miliar) pada Mei 2024.

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Sep 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Jumlah investor kripto yang terdaftar di Indonesia juga mengalami peningkatan secara substansial, mencapai 20,16 juta orang pada bulan April tahun ini. Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Dua perusahaan di bidang kripto akan berkeliling ke 10 kota di Indonesia hingga Maret 2025 mendatang. Tujuannya, tak lain untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kripto di Indonesia.

Dua perusahaan tersebut yakni Tether Operations Limited, perusahaan terbesar di industri aset digital, dan Reku, penyedia layanan jual-beli kripto. Keduanya akan memulai roadshow pada September 2024 hingga Maret 2025.

Acara ini akan mencakup sejumlah kota seperti Bali, Medan, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Padang, Palembang, Pekanbaru, dan Balikpapan, dengan acara penutupan di Jakarta.

"Reku dan Tether memiliki visi yang sama untuk memajukan literasi kripto, memastikan bahwa setiap orang dapat membuat keputusan keuangan yang tepat dalam lanskap digital yang berubah dengan cepat," kata CEO Tether Paolo Ardoino dalam keterangannya, Sabtu (7/9/2024).

Keduanya akan mengadakan program edukasi untuk meningkatkan pemahaman tentang manfaat aset kripto dan teknologi peer-to-peer. Dengan begitu, Tether dan Reku dapat membekali masyarakat Indonesia dengan pengetahuan untuk mengambil keputusan yang bijak dalam aset digital.

Menurut Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat ketujuh dari 146 negara dalam hal adopsi kripto pada tahun 2023. Indonesia juga mengalami lonjakan signifikan dalam transaksi kripto, mencapai Rp 211 triliun (USD 13 miliar) pada Mei 2024.

Selain itu, jumlah investor kripto yang terdaftar di Indonesia juga mengalami peningkatan secara substansial, mencapai 20,16 juta orang pada bulan April tahun ini. Pertumbuhan ini menunjukkan semakin pentingnya posisi Indonesia sebagai pusat aktivitas kripto.

"Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Reku guna menggabungkan keahlian kami dan secara kolektif mempromosikan pengetahuan dan edukasi tentang aset kripto dan teknologi blockchain di seluruh Indonesia,” tuturnya.

 

Masyarakat Semakin Paham

Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)

Co-CEO Reku, Jesse Choi, mengatakan, pihaknya akan menjangkau dan mengedukasi ribuan peserta melalui rangkaian literasi bersama Tether selama roadshow edukasi di sepuluh kota besar.

"Kami berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengenal aset kripto dan teknologi blockchain,” imbuh Jesse.

Inisiatif dengan Reku ini merupakan bagian dari strategi Tether yang lebih luas untuk mendorong adopsi aset kripto di pasar berkembang dan menunjukkan kekuatan transformatif keuangan digital.

Inti dari strategi ini adalah Tether EDU, departemen baru yang berfokus pada pendidikan kripto. Tether EDU berkomitmen untuk mengedukasi individu dan masyarakat tentang manfaat dan penggunaan praktis mata uang digital melalui lokakarya, kursus online, dan kolaborasi dengan organisasi lokal.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya