Donald Trump Menang Pilpres AS 2024, Bitcoin Bakal Stabil

Peneliti QCP menyoroti dampak langsung pada Bitcoin (BTC), yang mencapai rekor tertinggi setelah hasil Pilpres AS.

oleh Arief Rahman H diperbarui 10 Nov 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2024, 06:00 WIB
Donald Trump Menang Pilpres AS 2024, Bitcoin Bakal Stabil
Kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) dinilai membawa angin segar bagi investasi kripto. (Jim WATSON/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) dinilai membawa angin segar bagi investasi kripto, khususnya Bitcoin. Ini terlihat pada tren peningkatan harga Bitcoin usai Pilpres AS.

Peneliti QCP menyoroti dampak langsung pada Bitcoin (BTC), yang mencapai rekor tertinggi setelah hasil pemilu. Lonjakan ini terjadi setelah periode stabilitas. Laporan QCP mencatat respons bitcoin ini sejalan dengan pola historis yang terlihat pada siklus pemilu sebelumnya, dengan setiap pemilu memicu pencapaian tertinggi baru.

"Pembaruan pasar tersebut menunjukkan bahwa tren ini mungkin akan berlanjut, karena BTC memanfaatkan kebijakan ekonomi yang diusulkan Trump, terutama karena investor mencari cara untuk melindungi diri dari volatilitas ekuitas," seperti dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (8/11/2024).

Arus masuk yang belum pernah terjadi sebelumnya ke dalam ETF BTC spot, dengan total mencapai USD 1,38 miliar, lebih lanjut mendorong sentimen bullish di pasar kripto.

Namun, dalam pembaruan lainnya, QCP Capital menekankan perlunya kehati-hatian, karena beberapa 'Trump trades' sudah menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah. 

QCP Capital juga melihat baik dolar AS maupun imbal hasil Treasury (surat utang AS) telah mundur dari sebagian keuntungan pasca-pemilu, yang menunjukkan ketidakpastian investor terkait agenda fiskal Trump. Terutama mengenai tarif yang diusulkan terhadap China dan tingkat utang AS yang terus meningkat.

Menurut QCP, BTC mungkin muncul sebagai aset yang lebih sedikit berisiko dibandingkan dengan ekuitas dalam lingkungan ini, dan berpotensi mendapatkan keuntungan dari permintaan yang berkelanjutan. 

"Jika arus masuk terus berlanjut, QCP memperkirakan adanya lingkaran umpan balik, dengan harga BTC yang semakin naik menarik lebih banyak investor ritel dan modal institusional, sementara volatilitas tetap terkendali," seperti dikutip.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

Bitcoin Masih Menguat Usai The Fed Kembali Pangkas Suku Bunga

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Sebelumnya, The Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga acuan dengan besaran 25 basis poin  menjadi 4,50-4,75 persen pada Kamis waktu AS. keputusan ini diharapkan dapat memberikan aset berisiko seperti Bitcoin dorongan lebih lanjut.

Bitcoin telah melonjak dalam beberapa hari terakhir, menetapkan beberapa titik harga tertinggi sepanjang masa menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS.

Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sebagian besar diuntungkan dari suku bunga rendah karena mereka, seperti saham teknologi, cenderung mengalami pergerakan harga yang lebih fluktuatif.

Ahli strategi riset kripto di penerbit dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) 21Shares, Matt Mena mengatakan dalam sebuah pernyataan pemotongan terbaru dapat memberikan dorongan lebih lanjut bagi kripto.

"Pemotongan suku bunga The Fed sebesar 25 bps memberikan dorongan ekonomi yang menguntungkan bagi aset berisiko seperti Bitcoin. Dikombinasikan dengan kebijakan Trump yang pro-kripto, ini menciptakan lingkungan makro yang mendukung bagi Bitcoin,” kata Mena, dikutip dari Decrypt, Jumat (8/11/2024).

Kripto terbesar di dunia, Bitcoin telah melonjak setelah kemenangan Donald Trump pada, mengingat banyaknya janji Trump untuk membantu industri tersebut. Harga Bitcoin sempat menembus harga tertinggi baru di kisaran USD 76.850 atau setara Rp 1,90 miliar. 

Pajak Keuntungan Bitcoin di Italia Bakal Naik 42%

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (Liputan6.com/Sangaji)

Sebelumnya, Menteri ekonomi Italia, Giancarlo Giorgetti mengatakan siap untuk meninjau proposal untuk menaikkan pajak atas keuntungan modal mata uang kripto, setelah mendapat tekanan dari beberapa anggota parlemen di partainya sendiri untuk membatalkan rencana tersebut.

Berdasarkan anggaran 2025, yang akan disetujui oleh parlemen pada akhir Desember, Departemen Keuangan bermaksud untuk menaikkan pajak atas keuntungan modal dari mata uang kripto seperti bitcoin menjadi 42 persen dari 26 persen.

"Saya bersedia mempertimbangkan berbagai bentuk perpajakan bagi orang-orang yang menyimpan investasi dalam portofolio mereka," kata Giorgetti, dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (9/11/2024). 

Langkah tersebut diharapkan dapat menghasilkan tambahan USD 18,03 juta atau setara Rp 280,3 miliar (asumsi kurs Rp 15.574 per dolar AS per tahun. 

Meskipun tingkat pendapatan yang akan dihasilkan oleh langkah tersebut relatif kecil di negara dengan total pengeluaran anggaran yang mencapai lebih dari 800 miliar euro, hal itu telah memicu kritik dari dalam partai Liga milik Giorgetti sendiri.

Anggota parlemen Giulio Centemero mengatakan kenaikan pajak seperti itu akan kontraproduktif dan menyerukan dialog mendalam dengan para pelaku pasar mengenai masalah tersebut.

Senator AS Ini Sebut Bakal Bangun Cadangan Bitcoin Strategis

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Setelah Donald Trump mengamankan kemenangannya dalam pemilihan presiden AS 2024, senator partai Republik Cynthia Lummis, melontarkan pernyataan berani di media sosialnya dengan mengatakan akan membangun cadangan bitcoin strategis.

"Kita akan membangun cadangan bitcoin strategis, kata Lummis, di media sosialnya, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (8/11/2024).

Pernyataan Lummis muncul menyusul RUU yang diperkenalkannya pada akhir Juli, yang bertujuan untuk mengubah aset federal menjadi bitcoin (BTC), memanfaatkan nilainya yang terus meningkat semuanya tanpa menaikkan pajak. 

Berjudul "RUU Cadangan Strategis Bitcoin," proposal tersebut menargetkan pembelian awal 200.000 bitcoin, dengan tujuan untuk mengumpulkan 1 juta bitcoin selama rentang waktu lima tahun.

Perspektif Politik AS

Rencana ambisius Lummis mencerminkan perubahan perspektif dalam politik AS terhadap bitcoin sebagai aset strategis. Proposalnya menandakan perubahan signifikan, dengan keterlibatan federal dalam bitcoin yang berpotensi membentuk kembali kebijakan fiskal nasional. 

Jika terwujud, cadangan kripto bitcoin pemerintah dapat memperkenalkan dinamika baru ke dalam keuangan tradisional, yang menggarisbawahi peran potensial mata uang tersebut dalam strategi kekayaan negara.

Saat para anggota parlemen memperdebatkan manfaat dan risikonya, visi Lummis dapat menginspirasi minat global terhadap cadangan bitcoin yang dikendalikan negara. 

Sikap senator tersebut sejalan dengan tren yang lebih luas karena baik pendukung institusional maupun individu mendesak agar bitcoin dimasukkan dalam cadangan yang terdiversifikasi. 

Wacana ini menandai momen penting bagi aset digital, yang mencerminkan era di mana pemerintah AS mempertimbangkan peran bitcoin dalam kedaulatan ekonomi.

 

 

 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya