Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Rabu (15/1/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 2,51 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 0,23 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 96.802 per koin atau setara Rp 1,58 miliar (asumsi kurs Rp 16.326 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 3,16 persen sehari terakhir, tetapi masih melemah 5,09 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 52,5 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga pulih. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 1,72 persen, tetapi masih melemah 0,20 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 11,4 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA menguat 5,75 persen dalam sehari, tetapi masih terkoreksi 0,30 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 16.220 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL menguat 2,96 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 7,35 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,05 juta per koin.
XRP maih berada di zona hijau. XRP menguat 5,84 persen dalam 24 jam dan 15,61 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 43.5518 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 5,94 persen dan 1,17 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 5.07 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,02 persen. Ini membuat harga keduanya sedikit berbeda yaitu USD 0,9997 untuk USDT dan 0,9999 untuk USDC.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,35 triliun atau setara Rp 54.601 triliun, menguat sekitar 2,29 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Jelang Pelantikan Donald Trump, Bagaimana Gerak Harga Kripto?
Sebelumnya, harga Bitcoin masih mengalami koreksi dan diperdagangkan di kisaran USD 93.000 atau setara Rp 1,51 miliar (asumsi kurs Rp 16.285 per dolar AS). Penurunan ini menyusul laporan pekerjaan AS yang kuat yang memperkuat dolar AS.
Direktur penelitian Grayscale Zach Pandl menjelaskan pergerakan harga Bitcoin baru-baru ini terutama dipengaruhi oleh penguatan dolar, yang telah didukung oleh sikap agresif Federal Reserve dan kekhawatiran tarif yang sedang berlangsung.
Laporan pekerjaan tersebut meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Fed akan tertunda, sehingga mendukung dolar dan menambah tekanan turun sementara pada harga Bitcoin.
Indeks Dolar AS (DXY) naik sebesar 0,5 persen dalam perdagangan pagi, sementara data pasar dari CME FedWatch menunjukkan peluang pemotongan suku bunga pada bulan Januari kurang dari 3 persen.
Pelantikan Donald Trump Memiciu Pergerakan Positif
Meskipun ada tantangan ekonomi makro, Grayscale mempertahankan prospek bullish secara struktural untuk Bitcoin. Pandl yakin meskipun kemunduran saat ini mungkin menahan Bitcoin untuk sementara, pelantikan presiden AS mendatang dapat memicu pergerakan positif di pasar.
“Dengan pelantikan Donald Trump pada 20 Januari, industri kripto dapat segera memperoleh manfaat dari kebijakan regulasi yang lebih menguntungkan,” kata Pandl dikutip dari Coinmarketcap, Selasa (14/1/2025).
Advertisement
Kemenangan Trump
Kemenangan Trump dalam pemilihan presiden 2024 diharapkan akan mengantarkan lingkungan regulasi yang lebih mendukung sektor mata uang kripto.
Trump telah berjanji untuk menunjuk regulator yang pro terhadap kripto dan mengubah AS menjadi ibu kota kripto dunia.
Analis pasar memiliki optimisme serupa untuk tahun 2025. Steno Research memperkirakan Bitcoin akan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, dengan mengutip lingkungan regulasi yang sangat menguntungkan yang akan mendorong adopsi institusional.