Liputan6.com, Jakarta - DeXe (DEXE) adalah sebuah protokol yang dirancang untuk menyediakan solusi tata kelola Web3 yang canggih. Protokol ini memungkinkan pembuatan dan pengelolaan Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO) dengan menggunakan infrastruktur inovatif yang didukung oleh komunitas terdesentralisasi.
Melansir situs dexe network, Kamis (30/1/2025), dengan DeXe, pengguna dapat membangun DAO yang multifungsi menggunakan token tata kelola yang sudah ada atau NFT dari koleksi tertentu.
Baca Juga
Fitur Utama DeXe
Salah satu fitur utama dari DeXe Token adalah kontrak tata kelola yang memungkinkan konfigurasi bobot suara, penghitungan suara, serta distribusi hadiah dalam sistem. Selain itu, terdapat kontrak treasury yang berfungsi untuk menyimpan dan mengelola berbagai aset kripto yang digunakan dalam tata kelola on-chain.
Advertisement
DeXe juga menyediakan kontrak launchpad yang memungkinkan penjualan token dari treasury dengan pengaturan whitelist, lockup, cliff, dan vesting.
Kontrak delegasi dalam ekosistem ini memberikan insentif kepada delegasi dan pemegang token untuk terlibat lebih aktif, sementara kontrak konsul menciptakan model pemungutan suara meritokratis dengan logika dan matematika kustom.
Peran Token DEXE
Token DEXE berperan sebagai token tata kelola dalam jaringan DeXe. Pemegang token ini memiliki hak untuk membuat proposal dan memberikan suara terkait pengembangan serta perubahan dalam jaringan.
Selain itu, pemegang DEXE juga mendapatkan insentif internal dan semakin besar jumlah token yang dimiliki, semakin besar pula kekuatan pengambilan keputusan yang mereka miliki.
Harga Token DEXE
Melansir dari Coinmarketcap, per 30 Januari 2025, harga DEXE berada di angka Rp 289.530. DEXE melemah 7,88 persen. DEXE mencatatkan volume perdagangan harian mencapai Rp 1,75 triliun. Total pasokan yang beredar saat ini adalah 83.733.342 DEXE, dengan kapitalisasi pasar yang mencapai sekitar Rp 24,29 triliun.
DeXe terus berkembang sebagai solusi tata kelola terdesentralisasi yang memungkinkan komunitas untuk memiliki kendali lebih besar atas proyek-proyek Web3.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Pasar NFT Perkasa Awal 2025
Sebelumnya, pasar token non-fungible (NFT) global terus mencatat pertumbuhan positif di awal tahun ini. Selama periode 20 hingga 27 Januari 2025, volume perdagangan NFT mencapai USD 186 juta, mengalami peningkatan sebesar 5,05 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Melansir Coinmarketcap, Selasa (28/1/2025), angka ini mencerminkan minat yang terus meningkat terhadap aset digital unik di tengah fluktuasi pasar.
Ethereum tetap menjadi jaringan blockchain yang mendominasi pasar NFT. Dalam seminggu terakhir, koleksi berbasis Ethereum mencatat volume perdagangan sebesar USD 106 juta, yang merupakan peningkatan sebesar 13 persen dari pekan sebelumnya.
Sementara itu, Bitcoin, yang dikenal melalui dukungannya terhadap koleksi seperti NFT Ordinals dan BRC-20, mencatat volume perdagangan sebesar USD 24 juta, meskipun mengalami penurunan sebesar 13,84 persen.
Solana, jaringan blockchain sumber terbuka yang mendukung berbagai aplikasi terdesentralisasi, mencatat volume perdagangan sebesar USD 16 juta. Namun, jaringan ini mengalami sedikit penurunan sebesar 7,81 persen dibandingkan pekan lalu.
Advertisement
Mythos Chain
Di sisi lain, Mythos Chain, yang berfokus pada ekosistem game, berhasil mencatat volume perdagangan sebesar USD 13 juta dengan kenaikan tipis 0,86 persen.
Immutable, yang mendukung berbagai game NFT populer, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan peningkatan volume perdagangan sebesar 28,5% menjadi $7,8 juta.