Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Kamis (27/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah. Bitcoin turun 5,72 persen dalam 24 jam dan 13,29 persen sepekan.Â
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 83.822 per koin atau setara Rp 1,37 miliar (asumsi kurs Rp 16.370 per dolar AS).Â
Advertisement
Ethereum (ETH) masih melemah. ETH turun 6,54 persen sehari terakhir dan 14,30 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 38,1 juta per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB merosot 1,96 persen dan 5,79 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10 juta per koin.Â
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA turun 6,00 persen dalam sehari dan 16,37 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 10.578 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali melemah. SOL ambles 6,73 persen dalam sehari dan 20,09 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,2 juta per koin.Â
XRP kembali berada di zona merah. XRP turun 5,56 persen dan 19,46 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 35.953 per koin.Â
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 4,05 persen dan 20,21 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 3.326 per token.
Harga kripto hari ini yakni stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), sama-sama melemah, masing-masing menguat 0,01 dan 0,01 persen. Namun harga keduanya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,77 triliun atau setara Rp 45.344 triliun, melemah sekitar 5,73 persen dalam sehari terakhir.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Pasar Kripto Terlikuidasi Besar
Sebelumnya, pasar kripto kembali terguncang setelah harga Bitcoin turun tajam ke USD 86.099 atau setara Rp 1,41 miliar (asumsi kurs Rp 16.380 per dolar AS), menyebabkan likuidasi lebih dari USD 1,06 miliar atau setara Rp 17,3 triliun. Posisi long menjadi pihak yang paling terpukul, dengan total kerugian mencapai USD 873 juta.
Melansir Coinmarketcap, Rabu (26/2/2025), menurut data dari Coinglass pada 26 Februari, sekitar 230.000 pedagang mengalami likuidasi dalam 24 jam terakhir. Open interest di pasar turun 5%, yang menunjukkan adanya deleveraging besar-besaran. Selain itu, arus masuk ke bursa melonjak 14,2%, menandakan aksi jual panik dari investor yang ingin mengamankan dana mereka.
Tingkat pendanaan yang berubah negatif juga mencerminkan pergeseran sentimen investor ke arah yang lebih pesimistis. Para trader kini lebih berhati-hati, mengantisipasi potensi penurunan lebih lanjut akibat rendahnya likuiditas di pasar.
Advertisement
ETF dan Saham Kripto Ikut Terpukul
Aksi jual besar-besaran ini bertepatan dengan arus keluar dana dari ETF Bitcoin spot di AS, yang mencapai USD 1,1 miliar dalam lima hari terakhir. Hanya pada 24 Februari, dana sebesar USD 516 juta ditarik, menandakan tekanan jual yang kuat.
Tak hanya Bitcoin, saham perusahaan terkait kripto juga mengalami penurunan signifikan. Coinbase (COIN) turun 6,4%, Robinhood (HOOD) turun 8%, sementara perusahaan penambangan Bitcoin seperti Bitdeer (BTDR) dan Marathon Digital (MARA) anjlok masing-masing 29% dan 9%.
Perusahaan Ini Terbitkan Obligasi untuk Borong Bitcoin
Sebelumnya, Pendiri Microstrategy Michael Saylor, kembali mengumumkan rencana besar perusahaan Microstrategy atau yang kini berubah nama menjadi Strategy untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin.Â
Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (20/2/2025), mereka berencana menawarkan utang konversi senilai USD 2 miliar atau setara Rp 32,6 triliun (asumsi kurs Rp 16.330 per dolar AS) dalam penawaran privat, melanjutkan strategi penggalangan dana yang tidak konvensional guna mendukung investasi mereka dalam Bitcoin (BTC).
Menurut pernyataan resmi perusahaan akan menerbitkan obligasi senior dengan jatuh tempo pada 2030, tanpa bunga atau kupon (0%). Dana yang diperoleh dari penawaran ini akan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menambah kepemilikan Bitcoin mereka.
Keputusan ini muncul setelah satu minggu di mana Strategy tidak melakukan pembelian Bitcoin baru, sesuatu yang jarang terjadi karena mereka secara rutin mengumpulkan dana melalui penjualan saham dan utang untuk menambah kepemilikan kripto mereka. Sejak akhir tahun lalu, perusahaan ini telah membeli Bitcoin dalam 12 dari 14 minggu terakhir.
Obligasi ini akan diterbitkan dengan premi konversi antara 40% hingga 50%, serta mencakup opsi jual dalam tiga tahun pertama. Opsi ini memungkinkan pemegang obligasi untuk menebusnya lebih awal sebelum jatuh tempo.Â
Â
Advertisement
