Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Sabtu (1/3/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin turun 0,53% dalam 24 jam, tetapi masih melemah 12,27% sepekan.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 84.000,21 per koin atau setara Rp 1,39 miliar (asumsi kurs Rp 16.580 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) kembali melemah. ETH merosot 3,00% sehari terakhir dan turun 15,98% sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 36,73 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance Coin (BNB), turut melemah. Dalam 24 jam terakhir, BNB turun 3,22%, tetapi masih melemah 8,99% sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,71 juta per koin.
Kemudian, Cardano (ADA) masih berada di zona merah. ADA turun 2,28% dalam sehari dan 17,08% sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 10.429 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih menguat. SOL naik 7,23% dalam sehari, tetapi masih melemah 12,63% sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,44 juta per koin.
XRP masih berada di zona merah. XRP turun 2,70% dalam 24 jam dan turun 16,65% sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 35.315 per koin.
Koin meme Dogecoin (DOGE) juga kembali melemah. Dalam satu hari terakhir, DOGE turun 2,52%, tetapi masih terkoreksi 15,78% sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 3.317 per token.
Harga kripto hari ini, stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC), menunjukkan pergerakan berbeda. USDT menguat 0,04% ke posisi USD 0,9993, sedangkan USDC melemah 0,01% ke posisi USD 0,9997.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,78 triliun atau setara Rp 46.06 kuadriliun, turun sekitar 0,57% dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Manfaatkan Celah Pajak Saat Harga Bitcoin Turun
Dengan harga Bitcoin yang turun dari rekor tertingginya pada Januari, ada peluang bagi beberapa investor untuk mendapatkan keringanan pajak, menurut para ahli.
Setelah kenaikan harga pasca pemilu, mata uang digital utama ini sempat menyentuh USD 109.000 pada hari pelantikan sebelum turun pada Februari. Hingga Jumat siang, harga Bitcoin berada di sekitar USD 84.000 setelah sempat turun di bawah USD 80.000 semalam, menurut data dari Coin Metrics.
Penurunan harga terbaru ini memberikan peluang dalam perencanaan pajak, termasuk sebuah “celah” yang bisa saja dihilangkan di tengah pembahasan pajak di Kongres, kata Andrew Gordon, seorang pengacara pajak, akuntan publik bersertifikat, dan presiden Gordon Law Group.
Strategi “Tax-Loss Harvesting”
Melansir CNBC International, strategu ini disebut tax-loss harvesting, di mana investor dapat mengimbangi keuntungan dari investasi yang menguntungkan dengan menjual aset yang nilainya turun dalam akun pialang atau akun kena pajak lainnya. Jika kerugian lebih besar dari keuntungan, investor dapat mengurangi hingga USD 3.000 per tahun dari pendapatan biasa dan membawa sisa kerugian ke tahun-tahun berikutnya.
Beberapa investor menunggu hingga Desember untuk menerapkan strategi ini, tetapi itu bisa menjadi kesalahan karena volatilitas aset, terutama mata uang digital, terjadi sepanjang tahun.
“Kamu harus selalu mencari peluang ini dan memanfaatkannya saat muncul,” kata Gordon.
Advertisement
Celah Aturan Wash Sale untuk Kripto
Dalam investasi biasa, ada aturan wash sale yang melarang investor mengklaim kerugian pajak jika mereka membeli kembali aset yang “hampir identik” dalam jangka waktu 30 hari sebelum atau sesudah penjualan.
Namun, saat ini aturan wash sale tidak berlaku untuk cryptocurrency, yang bisa menguntungkan bagi investor kripto jangka panjang, menurut para ahli. “Misalnya, jika kamu menjual Bitcoin dengan kerugian hari ini dan membelinya kembali besok, kamu tetap bisa mencatat kerugian itu untuk keperluan pajak,” kata Gordon.
"Ini adalah strategi yang sangat efektif bagi investor kripto karena mereka tidak perlu benar-benar keluar dari posisi investasi mereka.” Namun, strategi ini bisa saja dihapus di masa depan karena Kongres mencari cara untuk mendanai agenda pajak Presiden Donald Trump.
Senator Cynthia Lummis (Partai Republik, Wyoming) dan Kirsten Gillibrand (Partai Demokrat, New York) pada 2023 mengajukan kembali kerangka regulasi untuk cryptocurrency, yang mencakup penutupan celah wash sale untuk kripto. Anggaran tahun fiskal 2025 yang diusulkan oleh mantan Presiden Joe Biden juga memasukkan kebijakan ini.
Sementara aturan ini masih berlaku, “IRS memberi kita celah ini. Jadi, sebaiknya kita manfaatkan,” kata Adam Markowitz, agen pajak dari Luminary Tax Advisors di Windermere, Florida. Tentu saja, sebelum menerapkan strategi pajak ini, investor harus selalu mempertimbangkan tujuan dan jangka waktu investasinya.
