Liputan6.com, Jakarta - Tether dilaporkan berencana untuk membeli 30% saham perusahaan media asal Italia, Be Water. Dengan nilai pasar lebih dari USD 144 miliar, penerbit stablecoin tersebut telah memperluas portofolionya di luar industri kripto.
Mengutip Cryptonews, Jumat (28/3/2025) sumber internal melaporkan bahwa Tether telah sepakat untuk membeli 30% saham Be Water.
Baca Juga
Namun, kesepakatan tersebut belum diumumkan secara resmi dan sumber menolak untuk diidentifikasi hingga kesepakatan tersebut dipublikasikan. Seorang perwakilan Tether juga belum menanggapi permintaan komentar mengenai kesepakatan akusisi saham outlet media Italia tersebut, begitu pula juru bicara dari Be Water.
Advertisement
Didirikan pada tahun 2021 oleh pemodal dan penulis Guido Brera, Be Water dikenal sebagai perusahaan media penyiaran yang berkantor pusat di Roma, Italia.
Perusahaan ini merupakan perusahaan induk dari perusahaan produksi podcast Chora Media dan perusahaan konten berbasis Instagram Will Media, serta perusahaan distribusi dan produksi Be Water Film.
Perusahaan ini memulai debutnya di Festival Film Cannes tahun lalu dan telah bermitra dengan pemain utama dari industri film Italia seperti penulis skenario Stefano Bises dan aktor Alessandro Borghi.
Jika kesepakatan itu benar-benar tercapai, Be Water akan menjadi usaha terbaru perusahaan tersebut dalam bidang perusahaan multimedia setelah menginvestasikan USD 775 juta dalam platform berbagi video Rumble pada Desember 2024.
Baru-baru ini, Tether juga sepakat untuk membantu platform tersebut membangun dompet digital dalam mendukung pendanaan kreator.
Selain perusahaan multimedia, portofolio investasi Tether mencakup berbagai perusahaan dalam berbagai industri mulai dari penambangan Bitcoin hingga perdagangan komoditas.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Saham Juventus Melonjak Setelah Perusahaan Kripto Tether Jadi Pemegang Saham
Saham klub sepak bola Italia Juventus melonjak pada Jumat, 14 Februari 2025. Kenaikan saham Juventus setelah perusahaan kripto Tether menyebutkan menjadi pemegang saham minoritas, tanpa ungkapnya besar sahamnya.
Mengutip Channel News Asia, ditulis Sabtu (15/2/2025), saham Juventus naik 1,56 persen pada Jumat, 14 Februari 2025, berdasarkan data yahoo finance.
Adapun Juventus yang berkantor pusat di Turin dikendalikan oleh keluarga Agnelli dari Italia melalui perusahaan investasinya Exor yang memegang 64 persen saham di Juventus. Adapun Exor belum memberikan komentar soal kepemilikan Tether di Juventus.
Melalui situsnya, Tether menuturkan, investasi di klub yang tercatat di Milan itu memiliki sifat “strategis” karena saham Juventus naik 4,7 persen pada volume besar. Dengan demikian, nilai pasar Juventus menjadi 940 juta euro atau setara USD 988 juta. Jumlah itu sekitar Rp 16,07 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.270).
"Jadikan Juventus Hebat Lagi," tulis CEO Tether Paolo Ardoino di platform X dahulu bernama Twitter.
Juventus yang telah dikendalikan oleh keluarga Agnelli selama satu abad harus mengumpulkan sekitar 900 juta euro atau USD 945,45 juta dari pemegang sahamnya selama enam tahun terakhir dalam tiga operasikan penarikan tunai terpisah untuk memperkuat neraca keuangannya. Perusahaan itu melaporkan rugi hampir 200 juta euro hingga 30 Juni.
Tether telah muncul sebagai kekuatan dominan di pasar stablecoin yang sedang berkembang pesat, yang dirancang untuk mempertahankan nilai konstan dengan dipatok pada mata uang tradisional dan menawarkan kepada pengguna cara untuk memindahkan uang antar mata uang kripto tanpa terpapar perubahan harga.
Advertisement
Sempat Dilanda Berita Miring
"Sejalan dengan investasi strategis kami di Juve, Tether akan menjadi pelopor dalam menggabungkan teknologi baru. dengan industri olahraga yang mapan," kata Ardoino dalam pernyataan perusahaan.
Setelah mendominasi lanskap sepak bola Italia selama hampir satu dekade hingga 2020, Juventus dilanda skandal akuntansi yang terkait dengan perdagangan pemain dan pembayaran gaji, yang konsekuensinya termasuk larangan kompetisi Eropa musim lalu.
Bianconeri saat ini berada di peringkat kelima dalam klasemen Serie A Italia dan berada dalam babak playoff babak sistem gugur Liga Champions dengan PSV Eindhoven.
