Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan treasury bitcoin yang terdaftar di bursa saham Jepang, Metaplanet Inc, mengumumkan pada tanggal 1 April bahwa mereka telah menambah cadangan bitcoin mereka sebesar 696 BTC selama kuartal I 2025.
Akuisisi koin kripto tersebut dilakukan melalui bisnis Bitcoin Income Generation milik perusahaan, yang menggunakan strategi penjualan opsi jual yang dijamin tunai untuk menghasilkan pendapatan dan mengakumulasi bitcoin dengan harga yang menguntungkan.
Baca Juga
Dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (2/4/2025), Metaplanet Inc mengungkapkan bahwa bitcoin dibeli dengan harga rata-rata 14.586.230 yen per bitcoin, dengan total nilai 10,152 miliar yen.
Advertisement
Transaksi ini membuat total kepemilikan bitcoin Metaplanet menjadi 4.046 BTC, dengan biaya rata-rata kumulatif 12.943.181 yen per koin.
Perusahaan merinci kinerja strategi penjualan opsinya, dengan mencatat bahwa perusahaan menerima pendapatan premi sebesar 770.351.229 yen selama kuartal tersebut, yang setara dengan 50,26 BTC.
Metaplanet menyatakan: "Sebanyak 696 BTC ditambahkan ke kepemilikan perusahaan berdasarkan strategi ini selama kuartal tersebut,"
Biaya efektif untuk memperoleh Bitcoin, jika memperhitungkan pendapatan premi, berkurang menjadi 13.479.404 yen per bitcoin. Angka ini di bawah harga pasar pada saat opsi ini dimulai.
Pendekatan ini memungkinkan Metaplanet untuk mengoptimalkan penempatan modalnya, memperoleh lebih banyak bitcoin dengan modal yang lebih sedikit daripada jika perusahaan melakukan pembelian pasar spot langsung.
Perusahaan juga memberikan indikator kinerja utama terbaru, yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan upaya akumulasi bitcoinnya. Metaplanet menyatakan:
Dari 1 Juli 2024 hingga 30 September 2024, Hasil BTC perusahaan adalah 41,7%.
Dari 1 Oktober 2024 hingga 31 Desember 2024, Yield BTC perusahaan adalah 309,8%.
Hingga saat ini, dari 1 Januari 2025 hingga 31 Maret 2025, perusahaan mencapai Yield BTC sebesar 95,6%.
Yield BTC mencerminkan perubahan bitcoin per saham yang sepenuhnya terdilusi, dan digunakan oleh Metaplanet untuk menilai penciptaan nilai pemegang saham melalui strategi bitcoin-nya. Selain itu, perusahaan terus meningkatkan modal melalui hak akuisisi saham dan penerbitan obligasi untuk mendanai pembelian ini.
Harga Bitcoin Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Sebelumnya, harga Bitcoin (BTC) tetap stabil meskipun pasar kripto mengalami tekanan dalam 24 jam terakhir. Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap potensi resesi di Amerika Serikat (AS), aset kripto terbesar ini menunjukkan ketahanan dengan kenaikan tipis.
Berdasarkan data Coinmarketcap pada Selasa (1/4/2025) pukul 06.05 WIB, harga Bitcoin mengalami kenaikan sebesar 0,25% dalam 24 jam terakhir.
Saat ini, BTC diperdagangkan di level USD 82.555 per koin atau setara Rp 1,3 miliar (kurs Rp 16.560). Sementara itu, kapitalisasi pasar kripto global tercatat turun 0,25% menjadi USD 2,66 triliun.
Ethereum (ETH) juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,17% menjadi USD 1.826 per koin, sementara Binance Coin (BNB) menguat 0,79% menjadi USD 605 per koin. Pergerakan ini menunjukkan bahwa meskipun pasar secara keseluruhan melemah, beberapa aset utama masih mampu mencatatkan pertumbuhan.
Advertisement
Sentimen Pasar Kripto: Antara Kekhawatiran dan Optimisme
Sentimen pasar kripto saat ini dipengaruhi oleh laporan terbaru dari Goldman Sachs yang memperingatkan potensi resesi di AS dalam 12 bulan ke depan, dengan probabilitas meningkat menjadi 35%.
Faktor utama yang memicu kekhawatiran ini adalah kenaikan tarif, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan ketidakpastian kebijakan fiskal.
Goldman Sachs baru-baru ini merevisi proyeksi tarif AS untuk 2025, dengan perkiraan kenaikan rata-rata sebesar 15 poin persentase akibat kebijakan tarif resiprokal yang diperkirakan akan diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada 2 April.
Hal ini diperkirakan akan berdampak langsung pada perekonomian AS dengan pertumbuhan PDB yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi.
