Liputan6.com, Jakarta A.A. Sg. Saviti Mahawishwa Karmani (Tia) ingin segera bertemu dengan Chandra Kumara setibanya di Bali. Chandra bukan pacar Tia. Tapi tanpa Chandra, tidak mungkin Tia bisa menjadi calon Paskibraka tingkat nasional 2016 mewakili Bali.
"Kak Chandra yang telah menjerumuskan saya ke Paskibra. Dia lihat fisik saya, terus dia bilang kalau saya bisa menjadi anggota Paskib. Dia juga yang bilang kalau saya bisa menjadi Paskibraka di tingkat nasional," kata Tia di Lapangan Wisma PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (4/8/2016)
Awalnya Tia memang rada malas-malasan bergabung ke dalam pasukan pengibar bendera di sekolah. Namun, Chandra terus memaksa Tia agar mau bergabung, karena laki-laki tersebut melihat ada sesuatu dari diri Tia yang bisa dikembangkan.
Advertisement
"Kak Chandra terus mendorong saya untuk ikut. Setelah saya masuk, dia juga yang melatih saya agar saya bisa masuk ke tingkat provinsi. Begitu dinyatakan saya berhak mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional, dia juga yang menggojlok saya," kata Tia.
Tia sudah berjanji akan menampilkan yang terbaik untuk Bali, secara khusus untuk orangtua dan Chandra Kumara. Chandra juga datang ke airport sewaktu Tia akan terbang ke Jakarta. "Dia cuma bilang, saya harus semangat. Buktikan bahwa semua omongannya benar. Dia yang meyakinkan saya kalau saya bisa mencapai itu semua," kata Tia.
Pesan dari Chandra tersebut yang membuat calon Paskibraka tingkat nasional itu kuat selama menjalankan latihan di Cibubur. Ia kini jauh lebih percaya diri. Tia ingin membuat semua orang yang telah mendukungnya bangga.
"Saya juga sudah berjanji, kalau kelak saya sukses dan kak Chandra dalam kesulitan, saya akan membantunya," ujar Tia yang kerap memenangkan perlombaan pidato. Baru-baru ini dia berhasil menjadi juara pertama pidato di tingkat Kabupaten Tabanan.
Tia ingin sekali ditunjuk menjadi pembawa baki. Namun Tia sadar banyak peserta Diklat Paskibraka yang perempuan menginginkan posisi itu. Tia merasa saingan terberat untuk mendapatkan posisi sebagai pembawa baki adalah Cut Aura dari Aceh.
"Aura itu Paskibraka dari Aceh. Senyumnya itu ikhlas sekali. Pembawaannya juga tenang. Dialah saingan terberat saya," kata Tia.