Liputan6.com, Jakarta - Disabiltas bukan sebuah kekurangan untuk menghalangi seseorang dalam berkarya. Bahkan mereka dapat mengubah dunia dengan hasil temuannya.
Bahkan penyandang disabilitas dapat menjadi ilmuwan dunia yang terkenal sepanjang sejarah.
Advertisement
Salah satunya Thomas Alfa Edison yang merupakan ilmuwan dunia yang tunarungu akibat kecelakaan dengan penemuannya yang dapat mengubah dunia seperti mesin cetak telegraf, lampu bohlam, dan bidang perfilman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Thomas Alfa Edison
Ilmuwan dunia Thomas Alfa Edison penemu paling produktif pada masanya. Ia menemukan sejumlah alat penting bagi kehidupan manusia. Meskipun tidak bersekolah, ia menunjukkan sikap ingin tahu yang besar dan ingin selalu mencoba dalam melakukan berbagai percobaan dengan membaca berbagai buku.
Bukan hanya sebagai ilmuwan bersejarah tetapi juga sebagai seorang pengusaha, dia memegang sekitar 1.093 hak paten di AS, dan 2.332 hak paten di seluruh dunia atas berbagai penemuannya.
Pada tahun 1861 Edison kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi ia tidak menganggap hal ini sebagai cacat fisik, melainkan sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.
Dalam penemuannya ia bukan menciptakan dengan tanpa melakukan sesuatu yang gila. Bahkan untuk menemukan bohlam ia butuh puluhan kegagalan. Edison adalah bukti nyata jika usaha keras tak akan pernah membohongi hasilnya.
Pada 1870, ia menemukan mesin telegraf yang lebih baik. Mesin-mesin cetakannya mampu mencetak pesan-pesan di atas pita kertas yang panjang.
Kemudian pada 1877 ia menemukan Gramofon. Pada 1879 ia menemukan lampu listrik dan proyektor untuk film. Dan pada 1882 ia memasang lampu-lampu listrik di jalan-jalan dan rumah sejauh satu kilometer di kota New Tork dan masih banyak lagi penemuan lainnya.
Advertisement
Albert Einstein
Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoritis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi.
Ilmuwan kelahiran Jerman 1879 ini dikenal dengan rumus E = mc2 kesetaraan mass-energi. Di balik kejeniusannya Einstein ternyata menyandang sindrom Asperger. Sindrom Asperger adalah gangguan neurologis atau saraf yang tegolong ke dalam gangguan spektrum autisme.
Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis". Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan.
Leonardo Da Vinci
Da Vinci merupakan maestro pada bidang seni, matematika, astronomi, dan di sejumlah bidang lainya. Di balik kemampuan hebatnya tersebut, ternyata Da Vinci adalah pengidap disleksia.
Karyanya yang diperbincangkan dunia yakni lukisan Mona Lisa yang memiliki daya tarik tersendiri.
Disleksia merupakan gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, dan mengeja. Hal ini dapat dilihat dari cara menulis kalimat secara terbalik sehingga hanya bisa dibaca lewat cermin.
Advertisement