Menghangatkan Hati, Kisah Perjuangan Ibu Muda Mengurus Anak Meski Tanpa Lengan

Sebuah kisah populer dari laman Facebook 'Humans of Bombay" seperti salah satunya. Yaitu menceritakan kisah nyata tentang seorang ibu muda yang diamputasi dan perjuangannya menjadi ibu baru, dan rasa cintanya yang besar terhadap putri pertamanya ini.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 27 Jun 2020, 10:02 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2020, 10:02 WIB
Natasha dan Meher
Natasha dan Meher. Foto: newzhook

Liputan6.com, Jakarta Kisah tentang penyandang disabilitas tidak hanya menginspirasi dan mengharukan, tetapi juga menghangatkan hati. Baru-baru ini sebuah kisah populer dari laman Facebook 'Humans of Bombay" seperti salah satunya. Yaitu menceritakan kisah nyata tentang seorang ibu muda yang diamputasi dan perjuangannya menjadi ibu baru, dan rasa cintanya yang besar terhadap putri pertamanya ini.

Cerita yang diunggah pada laman 'Humans of Bombay' ini telah mendapatkan lebih dari 18.000 likes dan lebih dari 500 kali telah dibagikan.

Natasha saat itu masih (nama samaran) berusia 12 tahun ketika tersetrum saat sedang bermain. Yang berakibat pada lengan kanannya yang harus diamputasi dan harus menjalani 40 operasi untuk kedua lengannya. Tentunya hal ini berpengaruh besar dalam kehidupannya, seperti dalam menulis, memakai seragam, atau bahkan hanya sekedar berjalan keluar rumah, karena ia tidak bisa menghindari tatapan orang-orang.

Perlahan-lahan, ia mulai bisa melakukan berbagai hal sendiri dan menjadi lebih percaya diri tentang lengannya juga. Lalu saat menginjak usia 25 tahun, Natasha menikah dengan kekasihnya di kampus.

Lima tahun kemudian, mereka dikaruniai seorang bayi, Meher. "Itu adalah hari paling bahagia dalam hidup saya. Tapi selama 3 bulan ke depan, hidup saya berubah total," katanya.

Sebagaimana yang kita tahu bahwa menjadi seorang ibu membutuhkan banyak perjuangan. Mulai dari perubahan rutinitas hingga bisa menyebabkan depresi. Sama halnya dengan Natasha, namun kecacatannya menambah kesulitan itu.

"Saya hampir tidak bisa menggendong Meher, tidak bisa mengganti popoknya, saya juga bahkan tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup untuk memberinya makan. Saya merasa seperti ibu yang buruk karena saya gagal melakukan hal-hal paling mendasar untuk bayi saya. Bahkan tubuh saya telah berubah. Payudara saya mengendur, perut membuncit dan berat badan bertambah 10 kilogram. Saya merasa jelek dan mudah tersinggung," katanya.

Natasha terjaga sepanjang malam, memiliki kerisauan dan mudah tersinggung terhadap suami dan ibunya juga. Dia mering mengatakan kepada mereka (suami dan ibunya) bahwa mereka tidak mengerti apa yang sedang ia alami.

Sementara itu, ibu muda ini tahu kalau ia mengalami depresi pasca persalinan, meskipun ia tidak didiagnosis mengalaminya.

Secercah harapan muncul setelah Meher berusia 2 bulan. Meher tumbuh lebih besar, jadi Natasha lebih percaya diri menggendongnya. Ia bahkan mulai mencoba mengganti popoknya.

Untuk mengatasi stres, ia mulai menonton acara baru dan berjalan-jalan bersama suami dan teman-temannya saat sore setelah Meher tertidur.

 

Belum bisa 100 persen merawat Meher

Natasha masih belum 100 persen dalam merawat Meher, seperti memandikannya dan mengganti popoknya. Setelah 7 bulan kehadiran Meher di hidupnya, kini Natasha kembali bersemangat.

"Saya masih merasakan perubahan suasana, tapi suara dan hembusan napas Meher menambah semangat dalam hidupku, dia selalu tersenyum! Saya mencari harapan dari kebahagiaan kecil untuk melanjutkan hidup. Seperti saat ini, rencananya suami dan saya merencanakan liburan bersama Meher tahun depan. Saya tidak sabar untuk hari cerah di pantai bersama bayi kami, pertama kalinya sebagai keluarga!" katanya.

"Menjadi ibu itu indah, tidak diragukan lagi, namun memang tidak selalu menyenangkan. Tubuh kita berubah, kehidupan kita pun berubah. Tapi satu hal yang penting adalah cinta, yang selalu menolong di setiap kesulitan kita."

Kisah Meher dan ibunya ini telah memenangkan banyak hati. Dengan tersebar luasnya cerita ini, tak lupa beberapa orang juga membagikan kisah cinta mereka antara ibu dan anak.

Adapun beberapa komentar dari para pembaca dengan like terbanyak adalah sebagai berikut.

"Hal yang membuat diri Anda menjadi ibu yang terbaik adalah kenyataan bahwa Anda menerima ketidaksempurnaanmu dan membuat versi kesempurnaanmu sendiri dari situasi itu. Anda istimewa dan putri Anda selamanya akan bersyukur telah dibesarkan oleh seorang ibu seperti Anda," kata Utsav Maity.

"Anda adalah seorang ibu ksatria untuk bayi yang manis dengan kasih seorang suami yang seperti perwujudan malaikat. Pria seperti dia jarang ada. Jadi berdamailah dengan dirimu dan lakukan yang terbaik yang Anda bisa untuk anak Anda tanpa menyakiti diri Anda. Semoga Anda diberkati kekuatan kasih sayang. Anda adalah inspirasi bagi banyak orang," kata Chitra Arora.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya