Tebar Senyum Manis, Gadis Down Syndrome Ini Sukses Rebut Hati Penonton Fashion Show

Seorang gadis down syndrome berusia 4 tahun dari Malta berhasil menarik perhatian dan membawa senyuman di wajah para penonton saat ia berjalan di panggung peragaan busana.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Agu 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2020, 10:00 WIB
Francesca Rausi
Francesca Rausi (Instagram/frani002)

Liputan6.com, Jakarta Seorang gadis penyandang down syndrome berusia 4 tahun dari Malta berhasil menarik perhatian dan membawa senyuman di wajah para penonton saat ia berjalan di panggung peragaan busana.

Francesca Rausi, memancarkan kegembiraan ketika ia berjalan di sebuah acara peragaan busana bagi para model penyandang disabilitas. Dalam cuplikan dari pertunjukan, Francesca dapat terlihat berjalan bersama dengan lebih dari 20 model lainnya yang berusia antara 4 hingga 24.

"Francesca telah menjadi model sejak dia masih sangat muda," ujar sang ibu, Michelle Rausi, kepada Metro UK mengutip laman People pada 3 Agustus 2020.

"Dia menyukainya dan merupakan balita pertama di Malta yang mengambil bagian dalam kompetisi pemodelan dan memenangkan model top junior."

Michelle menambahkan, putrinya ingin menjadi model profesional suatu hari nanti dan dia berharap karir Francesca yang berkembang akan meningkatkan kesadaran tentang Down Syndrome.

Simak Video Berikut Ini:

Penuh Pengalaman

Francesca Rausi
Francesca Rausi (Instagram/frani002)

Meskipun Francesca baru berusia empat, namun penampilannya di acara amal itu adalah yang kelima kalinya. Ibunya mengatakan bahwa dia "sangat nyaman" di catwalk. Ia juga telah memenangkan hadiah “Best Junior Super Model” di kompetisi Miss Junior Malta.

"Saya merasa sangat emosional melihat penampilannya karena saya melihat kebahagiaan di matanya.”

Dalam penampilannya itu, ia berbagi panggung dengan model Australia usia 23, Madeline Stuart, yang dikenal sebagai model catwalk pertama dengan down syndrome.

“Tujuan kami adalah untuk menciptakan inklusi nyata, mencoba melibatkan semua disabilitas yang berbeda dengan meruntuhkan hambatan mental mereka yang melihat disabilitas sebagai batasan,” kata penyelenggara peragaan busana, Tiziana Randisi.

"Sebaliknya, kita melihatnya sebagai sumber daya dan kekayaan untuk ditampilkan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya