Angkie Yudistia Ungkap Arti Tema Hari Disabilitas Internasional 2020

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020 tinggal menghitung hari. Tahun ini, hari penting yang jatuh pada 3 Desember tersebut mengusung tema "Tidak Semua Disabilitas Bisa Terlihat.”

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 13 Nov 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2020, 16:00 WIB
Angkie Yudistia
Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia dalam Lokakarya Hari Disabilitas Internasional 2020 di Yogyakarta. Foto: Instagram angkie.yudistia.

Liputan6.com, Jakarta Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020 tinggal menghitung hari. Tahun ini, hari penting yang jatuh pada 3 Desember tersebut mengusung tema “Tidak Semua Disabilitas Bisa Terlihat.”

Tema ini disampaikan langsung oleh Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia dalam sambutan Lokakarya peringatan Hari Disabilitas Internasional di Magelang pada Jumat (13/11/2020).

“Tema ini menyiratkan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa tidak semua ragam disabilitas dapat diketahui dan disadari oleh masyarakat umum. Seperti saya, tidak terlihat (disabilitas) tapi saya sebagai seorang penyandang tuli,” ujar Angkie.

Menurutnya, tema ini diambil untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa selain yang terlihat secara fisik, penyandang disabilitas juga ada yang tidak terlihat secara kasat mata.

Salah satu jenis disabilitas yang tidak terlihat adalah disabilitas mental. Penyandang disabilitas jenis ini cenderung memiliki fisik layaknya orang pada umumnya namun mentalnya memiliki masalah dan perlu penanganan ahli serta pengobatan yang berkelanjutan.

Penyandang disabilitas mental terutama yang mengalami gejala halusinasi acap kali diberi stigma yang tidak tepat. Sebagian masyarakat cenderung mengaitkannya dengan hal-hal supranatural.

“Stigma, diskriminasi, dan penolakan masih erat.”

Simak Video Berikut Ini:

Menurut Data Dunia

Angkie juga menyampaikan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan World Report of Disability yang mencatat bahwa 15 persen dari populasi dunia adalah penyandang disabilitas. Angka tersebut setara dengan lebih dari satu milyar orang.

“Lebih lanjut, 450 jutanya hidup dengan kondisi mental yang tidak sehat karena tidak berusaha untuk mencari bantuan secara profesional.”

Ia melanjutkan, laporan WHO ini juga dikonfirmasi oleh data Disabilitas Indonesia. Berdasarkan survei ekonomi nasional tahun 2018, jumlah penyandang disabilitas Indonesia mencapai 37,58 juta jiwa atau 14,2 persen dari penduduk Indonesia.

“Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menyebarkan pesan yang jelas kepada masyarakat bahwa semua ragam disabilitas harus dapat diakomodir oleh semua pihak tanpa terkecuali baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat secara fisik.”

Angkie mengajak organisasi masyarakat sipil, institusi akademi, dan sektor swasta, agar menjalin kemitraan dengan organisasi disabilitas dalam merencanakan kegiatan dan aksi yang nyata dan manfaatnya dapat dirasakan seluruh penyandang disabilitas.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya