Liputan6.com, Jakarta Penyandang diabilitas memerlukan akses yang baik untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Namun pada kenyataannya, di Indonesia aksesibilitas gedung, jalan, dan transportasi masih belum merata.
Hal ini memicu aktivis disabilitas, Ilma Sovri Yanti, untuk memperjuangkan akses bagi para penyandang disabilitas agar lebih leluasa dalam bepergian.
Baca Juga
Sejak beberapa tahun terakhir, inisiator program Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) ini aktif mengampanyekan program Kementerian Sosial melalui Mobil Akses Penyandang Disabilitas di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dalam rangka mengawal implementasi kebijakan Perda Penyandang Disabilitas di berbagai daerah, melalui kampanye aksesibilitas.
Advertisement
Kampanye ini kemudian disambut Menteri Perhubungan dan menjadi program tahunan dalam Mudik Lebaran dan Mudik Nataru. Bahkan, seiring dengan kampanye tersebut, terealisasi pula berbagai perubahan bentuk fisik bangunan, seperti rest area dan toilet akses sepanjang jalur Pantura.
Dalam melancarkan misinya, Ilma juga melakukan advokasi dengan partai-partai serta beberapa anggota Komisi VIII DPR RI. Ia mengajak mereka terlibat dan berinteraksi langsung dalam advokasi transportasi publik, fasilitas publik dan pelayanan publik. Seperti advokasi hak akses transportasi, hak kesejahteraan hidup dan hak lapangan pekerjaan.
Untuk mendukung gerakan advokasi dalam konteks kampanye, edukasi, dan media informasi, bersama beberapa orang, Ilma mendirikan KBAI (Kantor Berita Anak Indonesia-www.kbai.co.id) yang menyajikan isu-isu, kasus-kasus, dan perkembangan advokasi anak dan disabilitas.
Simak Video Berikut Ini
Terkait MRAD
Salah satu program yang diinisiasi Ilma dan terbilang berhasil adalah MRAD. Program yang diusung sejak 2012 ini terbilang maju dan dapat menggugah kesadaran publik.
“Program ini lahir di saat tidak banyak orang yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap dua kelompok rentan yakni anak dan penyandang disabilitas,” mengutip keterangan per, Senin (24/4/2021).
Melalui gerakan ini, pada 2015 ia menggelar gerakan nasional untuk mengampanyekan mudik ramah anak dan disabilitas di Jakarta, Bandung, Cirebon, Jogja, Bengkulu dan Pontianak.
Dan pada 2016 terjadi kolaborasi positif antara berbagai kementerian terkait, beberapa perusahaan, dan berbagai organisasi masyarakat sipil dan lembaga keagamaan, untuk menggelar aksi nyata mudik disabilitas.
“Melalui MRAD ini pula gerakan bergulir dan menjadi titik masuk prioritas hak-hak terhadap kelompok disabilitas.”
Di 2021 ini, Ilma lolos seleksi administrasi komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND). Saat ini proses KND masuk tahap 2, panitia seleksi membuka masukan uji publik untuk nama-nama yang lolos seleksi.
Advertisement