Wanita Satu Kaki di Dubai Pecahkan Rekor Dunia Posisi Duduk Bersandar di Tembok Terlama

Dareen kehilangan kaki kirinya saat berusia 15 tahun karena kanker tulang. Selain itu, ia juga sempat mengalami kecelakaan lain di tahun 2013

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Jun 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2021, 12:00 WIB
Dareen Barbar ini memecahkan rekor sebagai wanita dengan amputasi kaki kiri yang mampu menahan posisi duduk di tembok statis terlama (Longest Samson's chair/static wall sit (female)-LA1)
Dareen Barbar memecahkan rekor sebagai wanita dengan amputasi kaki kiri yang mampu menahan posisi duduk di tembok statis terlama (Longest Samson's chair/static wall sit (female)-LA1) (Tangkapan Layar Youtube Guinness World Records)

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita disabilitas di Dubai berhasil memecahkan rekor dunia melakukan posisi static wall sit, atau bersandar di tembok dengan posisi duduk, terlama. Perempuan berkaki satu ini berhasil bertahan selama 2 menit 8,24 detik.

Dalam laman Guinness World Records, wanita Lebanon bernama Dareen Barbar ini memecahkan rekor sebagai wanita dengan amputasi kaki kiri yang mampu menahan posisi duduk di tembok statis terlama (Longest Samson's chair/static wall sit (female)-LA1).

Dareen mengalami amputasi kaki kiri di atas lutut (LA1). Rekornya dilakukan bersamaan dengan peluncuran Guinness World Records Impairment Records Initiative.

"Saya kehilangan kaki pada usia 15 tahun karena kanker tulang," kata Dareen yang merupakan seorang pelatih kebugaran dan gaya hidup ini, dilansir Jumat (11/6/2021).

"Saya mengalami kecelakaan lain pada tahun 2013, patah pinggul kiri saya di tempat saya diamputasi dan harus memiliki dua sekrup di pinggul," katanya.

Meski begitu, Dareen menemukan hasratnya untuk berolahraga dan menjaga kebugaran. Ia pun mulai pergi ke gym untuk membantu dirinya pulih di tahun 2013.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Memecahkan Rekor Dunia

Dareen mengatakan dirinya terinspirasi oleh Terry Fox, seorang atlet Kanada dan juga aktivis penelitian kanker, yang juga kehilangan satu kaki karena amputasi.

"Kisahnya menginspirasi saya memulai profil publik di semua media sosial dan berbagi perjalanan hidup dan kebugaran dengan orang-orang untuk meningkatkan kesadaran terhadap inklusivitas penyandang disabilitas dalam semua aspek kehidupan terutama olahraga," katanya.

Selain itu, dia juga ingin berbagai bagaimana caranya agar penyandang disabilitas bisa produktif dan sukses apapun rintangannya.

4 Juni lalu akhirnya menjadi momen penting bagi Dareen, di mana dia akhirnya melakukan upayanya untuk memecahkan rekor yang diraihnya sekarang.

"Memecahkan rekor pada 4 Juni sangat berarti karena di bulan ini tahun 1993, saya kehilangan kaki dan di sini di bulan yang sama 28 tahun kemudian, saya memecahkan gelar Guinness World Records," katanya.

Disabilitas adalah Kemampuan Luar Biasa

Ibu dua anak ini mengatakan bahwa dia selalu mencari cara untuk menunjukkan kepada dunia bahwa disabilitas adalah kemampuan luar biasa, yang membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

"Satu-satunya disabilitas dalam hidup adalah sikap dan pola pikir yang buruk," ujarnya.

Guinness World Records Impairment Records Initiative sendiri terdiri dari 23 kategori klasifikasi awal bagi mereka yang memiliki gangguan fisik, intelektual dan penglihatan.

Klasifikasi tersebut dibuat dengan dukungan pakar eksternal, dan akan berlaku di semua rekor olahraga, kekuatan, hingga perjalanan.

Adam Brown, Director of Records di Guinness World Records mengatakan bahwa mereka berharap dengan diluncurkannya proyek ini, akan mendorong penyandang disabilitas fisik, intelektual, atau visual, untuk terhubung dan mencoba gelar-gelar rekor lain di masa mendatang.

Infografis Rekor dalam Olimpiade

Infografis Rekor dalam Olimpiade (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Rekor dalam Olimpiade (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya