Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, mengatakan persiapan penyelenggaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) telah mencapai 98 persen.
Hal itu Menpora ketahui setelah melakukan rapat dengan Panitia Besar (PB) Peparnas XVI Papua dan Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC).
"Kesiapan yang disampaian oleh PB Peparnas pada saaat saya cek kemarin itu sudahh 98 persen, tinggal dua persennya adalah mengkoordinasikan hal-hal yang terkait dengan apa yang masih harus dilengkapi khususnya untuk acara opening dan closingnya," ujar Zainudin, seperti dimuat Antaranews, Selasa (2/11/2021).
Advertisement
Dalam rapat bersama PB Peparnas dan NPC tersebut Menpora mengatakan bahwa telah mengingatkan agar catatan yang kurang maksimal mengenai evaluasi pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang telah digelar 2-15 Oktober tidak terulang dalam Peparnas.
Baca Juga
Â
Target sukses yang sama dengan PON
Menteri Zainudin juga mengungkapkan Peparnas memiliki target sukses yang sama dengan PON, yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi, sukses administrasi, bahkan juga sukses penerapan disiplin protokol kesehatan untuk COVID-19.
"Ini kita lihat bahwa semua mengatakan PON ini sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi, tinggal administrasi yang sekarang sedang kita tunggu, dan COVID pun sekarang sudah sembuh semuanya tidak ada yang meninggal dan sebagainya," kata Zainudin.
Lebih jauh, Menpora bertekad untuk menyelenggarakan Peparnas yang setara dengan PON. Sebab, menurut ia, segala persiapan, termasuk fasilitas, telah dilakukan sama saat penyelenggaraan PON.
Menurut Menteri Zainudin, perbedaan PON dan Peparnas, hanya ada pada jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan, Peparnas 12 cabang olahragga, sementara PON 37 cabang olahraga, juga jumlah para atlet dan ofisial yang tiba di Papua untuk Peparnas hanya sekitar 3.500 orang sementara, PON menarik sekitar 10.000-12.000 orang datang ke Papua.
Tetapi yang catat itu berbeda dengan kenyataannya, di PON saya mencatat sekitar 20.000an orang dari luar Papua yang datang ke Papua," kata Menpora.
"Kemudian bedanya, Peparnas hanya di kabupaten dan kota Jayapura, sementara yang PON ada tambahan di Merauke dan di Mimika," lanjutnya.
Menpora juga mengimbau media untuk memberikan peliputan yang setara pada saat PON, sebab prestasi dari atlet-atlet paralimpik juga tidak kalah penting. Sebagai gambaran, pada Paralimpiade Tokyo lalu para atlet mampu menempatkan Indonesia di peringkat 43 dunia, melampaui target yang ditetapkan peringkat 60 dunia, dari sebelumnya peringkat 76 dunia di Paralimpiade Rio 2016.
"Maka, saya mengimbau kepada teman-teman media untuk kita juga memeriahkan Peparnas XVI ini, apalagi kesiapan dari pak wali kota, kemudian juga pak bupati, dan pemerintah provinsi Papua sudah sangat siap," ia menambahkan.
Advertisement