Diabetes Picu Glaukoma dan Berujung Disabilitas Netra, Pencegahannya?

Glaukoma dikenal sebagai penyakit mata yang banyak menyebabkan disabilitas netra. Salah satu pemicu glaukoma adalah diabetes atau penyakit gula.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 17 Nov 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi disabilitas netra, glaukoma
Ilustrasi disabilitas netra, glaukoma : Pixabay / SeaReeds

Liputan6.com, Jakarta Glaukoma dikenal sebagai penyakit mata yang banyak menyebabkan disabilitas netra. Salah satu pemicu glaukoma adalah diabetes atau penyakit gula.

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari Klikdokter, diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang disebut retinopati diabetik. Kerusakan retina mata akibat penyakit metabolik tersebut umumnya dialami orang yang mengidap diabetes dalam jangka waktu lama.

Terdapat beberapa faktor penyebab retinopati diabetik. Di antaranya adalah faktor usia serta tekanan darah tinggi maupun kadar gula darah tidak terkontrol.

“Kadar gula yang tidak terkendali, dapat menyebabkan terjadinya glaukoma. Hal ini karena kadar gula yang tidak stabil dapat menyebabkan pembuluh darah di area retina menjadi rusak,” kata Dyah mengutip Klikdokter Selasa (16/11/2021).

“Rusaknya pembuluh darah dapat menghambat sistem drainase alami di mata. Kalau terhambat, jadinya ada sumbatan dan tekanan bola mata meningkat, sehingga memicu glaukoma,” lanjutnya.

Glaukoma jenis ini disebut sebagai glaukoma neruvaskular. Gejalanya dapat berupa sakit mata, mata merah, hingga kehilangan penglihatan.

Sementara itu, beberapa ahli juga meyakini gula darah tinggi dapat menjadi penyebab langsung terjadinya glaukoma. Ini karena gula darah tinggi mampu meningkatkan produksi glikoprotein di mata bernama fibronektin.

Ketika fibronektin diproduksi secara berlebih, sistem drainase alami mata tersumbat. Akibatnya, tekanan bola mata meningkat dan menyebabkan glaukoma.

Glaukoma Sudut Terbuka

Jenis glaukoma ada pula yang disebut glaukoma sudut terbuka. Gejalanya dapat berupa bintik buta di bagian tepi penglihatan pada kedua mata.

Pada kasus yang lebih parah, akan menimbulkan gejala tunnel vision atau menyempitnya lapang pandang secara ekstrem.

Sebuah penelitian pada 2017 menyebutkan bahwa diabetes menyebabkan 36 persen kasus glaukoma sudut terbuka.

Jenis ini umumnya terjadi pada orang dengan diabetes. Pada tahap awal, glaukoma sudut terbuka tidak menyebabkan gejala apapun. Gangguan penglihatan pun dialami secara bertahap. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen bahkan kebutaan.

Pencegahan

Untuk menurunkan risiko glaukoma karena diabetes, penting bagi penderita penyakit metabolik melakukan manajemen diabetes yang disiplin.

Caranya dengan teratur menjaga kadar gula darah pada kisaran aman, hindari merokok, rajin olahraga, dan konsumsi makanan sehat.

Ketika merasakan adanya tekanan pada bola mata, segera gunakan obat tetes mata yang sudah diresepkan dokter. Diabetesi (pasien diabetes) juga dianjurkan disiplin melakukan pemeriksaan mata setiap tahunnya.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya