7 Jenis Tes yang dapat Dilakukan untuk Mendiagnosis Hidrosefalus

Hidrosefalus adalah penyumbatan di daerah kepala yang menyebabkan cairan di sekitar tengkorak (serebrospinal) tersumbat sehingga membuat kepala membesar.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 25 Mar 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi CT Scan
Pasien melakukan CT Scan di RS EMC Sentul, Jawa Barat, Sabtu (21/4). RS EMC memiliki alat pemeriksaan diagnaostic yang canggih dan kamar kualitas yang terbaik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Hidrosefalus adalah penyumbatan di daerah kepala yang menyebabkan cairan di sekitar tengkorak (serebrospinal) tersumbat sehingga membuat kepala membesar.

Melansir tulisan yang ditinjau ulang Kepala Direktur Medis di WebMD, Michael W. Smith, MD, MBA, CPT, ada 7 jenis tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis hidrosefalus.

Ketujuh tes tersebut yakni pemeriksaan neurologis, ultrasound, Magnetic Resonance Imaging (MRI), Computerized Tomography (CT) scan, spinal tap, Intracranial Pressure Monitoring (ICP), dan pemeriksaan fundoskopi.

“Dokter akan memulai dengan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala Anda, kemudian merekomendasikan tes untuk mencari tanda-tanda hidrosefalus,” melansir Webmd, Kamis (24/3/2022).

Simak Video Berikut Ini


7 Jenis Tes Hidrosefalus

Secara singkat ketujuh jenis tes tersebut dijelaskan sebagai berikut:

-Pemeriksaan neurologis untuk memeriksa kekuatan otot, refleks, koordinasi, keseimbangan, penglihatan, gerakan mata, pendengaran, fungsi mental, dan suasana hati.

-Ultrasound atau tes yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar di dalam tubuh.

-Magnetic Resonance Imaging (MRI), pemindaian yang menggunakan magnet kuat dan gelombang radio untuk membuat gambar detail otak.

-Computerized Tomography (CT) scan, serangkaian sinar-X yang diambil dari berbagai sudut yang disatukan untuk membuat gambaran otak yang lebih lengkap.

-Spinal tap (keran tulang belakang) dilakukan dengan memasukkan jarum ke punggung bawah untuk mengeluarkan dan menguji sebagian cairan.

-Pemantauan Tekanan Intrakranial (Intracranial Pressure Monitoring/ICP), tes yang menggunakan monitor kecil yang dimasukkan ke dalam otak untuk mengukur seberapa banyak pembengkakan yang terjadi.

-Pemeriksaan fundoskopi dilakukan dengan melihat saraf di belakang mata untuk melihat apakah ada pembengkakan.


Perawatan Hidrosefalus

Jika kondisi hidrosefalus telah didiagnosis, maka dokter dapat menentukan perawatan yang tepat.

Ada beberapa cara dalam merawat pasien hidrosefalus, umumnya tergantung pada berat atau ringannya gejala.

“Jika gejalanya ringan, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan. Jika serius, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk memasang tabung plastik fleksibel yang disebut shunt di otak untuk mengarahkan cairan (serebrospinal) ke bagian lain dari tubuh, seperti perut.”

Shunt biasanya tidak pernah dilepas, dan pemeriksaan rutin penting untuk memastikannya berfungsi.

Dalam beberapa kasus, hidrosefalus dapat diobati tanpa menggunakan shunt. Satu jenis operasi yang disebut endoscopic third ventriculostomy dapat membuka jalur di otak sehingga cairan dapat mengalir dengan bebas.

Untuk perawatan hidrosefalus, para spesialis juga bisa memberikan terapi seperti:

-Terapi okupasi untuk membantu anak-anak dan orang dewasa untuk menguasai keterampilan sehari-hari.

-Terapi perkembangan untuk membantu anak-anak mempelajari perilaku sosial.

-Pendidikan khusus untuk ketidakmampuan belajar.

-Perawatan kesehatan mental atau pekerja sosial untuk memberikan dukungan emosional dan membantu keluarga menemukan layanan.

-Perawatan demensia.


Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya