Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan dukungan Kementerian Kesehatan untuk penyelenggaraan Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) yang akan diselenggarakan 3-8 Juli 2022 di Semarang, Jawa Tengah.
“Di acara Pesonas nanti, Kemenkes akan menyiapkan swab antigen untuk para atlet dan pendampingnya. Kami juga akan mendukung pemberian vaksinasi di daerah asal mereka sebelum keberangkatan ke Semarang,” ujar Menkes usai beraudiensi dengan pengurus Special Olympic Indonesia (Soina), organisasi penyelenggara Pesonas di kantornya hari ini.
Baca Juga
Selain fasilitas vaksin dan swab, Kemenkes juga akan meminta para tenaga kesehatan dari RS Karyadi, Semarang untuk standby merawat peserta Pesonas, bila ada yang sakit saat acara berlangsung. Fasilitas yang tersedia di Politeknik Kesehatan dan Balai Pendidikan Kesehatan yang berlokasi disana juga bisa digunakan.
Advertisement
“Kedepannya kami juga akan memikirkan bagaimana teman-teman disabilitas intelektual ini bisa hidup lebih baik. Hal ini sedangkan kami diskusikan juga dengan para pelaku yang memahami bagaimana caranya membantu mereka,” ujar Menkes seraya menambahkan bahwa harus ada pendekatan dan sosialisasi kepada keluarga karena mereka lah support system paling besar dalam kehidupan para penyandang disabilitas intelektual.
Menurutnya, Kemenkes akan melakukan riset genetik agar dapat mengatasi persoalan tingginya angka penyandang disabilitas intelektual tersebut. “Saya kaget juga ada 2% penduduk atau 5,2 juta disbilitas intelektual di negeri kita. Cukup banyak. Siapa tahu kita bisa lakukan sesuatu seperti identifikasi lebih dini atau pengobatan dengan tekhnologi yang baru,” ujarnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kelebihan anak disabilitas intelektual
Dalam kesempatan tersebut, Warsito Ellwein menjelaskan bahwa anak-anak disabilitas intelektual ini bukanlah anak-anak cacat. Secara fisik mereka sehat, namun memiliki kekurangan secara intelektual. Kekurangan tersebut diimbangi dengan kelebihan lain yaitu hati yang bersih sehingga mereka tidak pernah menipu atau memiliki pikiran yang jahat.
“Anak-anak bertalenta khusus ini seringkali dianggap beban karena orang tua menjadi malu, sehingga mereka disimpan rapat-rapat di rumah. Orang tua yang memberi ruang yang luas sehingga anaknya bisa bergerak, akhirnya mampu mengembangkan dirinya secara maksimal,” ujar Warsito.
Menurutnya, anak bertalenta khusus tidak perlu dikasihani supaya mereka bisa jadi subyek, bukan obyek. Di Pesonas nanti, berbagai fasilitas dan kegiatan akan disiapkan sehingga anak-anak bisa merasakan hidup yang aman, nyaman, guyup, rukun, dan bahagia.
Advertisement
Sejaran Pesonas
Pesonas yang akan berlangsung untuk pertama kali itu merupakan pengembangan dari Pekan Olaharaga Nasional (Pornas) yang telah diselenggarakan delapan kali oleh Special Olympics Indonesia (Soina) setiap empat tahun sekali.
Kalau Pornas hanya menggelar pertandingan olahraga khusus, dalam Pesonas selain 12 cabang olahraga juga berlangsung kegiatan seni, budaya dan kegiatan penunjang bagi pengembangan insan bertalenta khusus, misalnya pengembangan minat pemuda serta jaringan keluarga.
Pornas pertama 1991 berlangsung di Istora Senayan. Atlet berprestasi dari kegiatan ini dikirim ke Special Olympics World Summer Games di Minnesota, USA. Sedangkan Pesonas 2022 merupakan bagian dari pembentukan kontingen Indonesia menuju Special Olympics World Summer Games, 2023 di Berlin, Jerman.
Tema Pesonas 2022 adalah Akulah Bintang dengan mengusung suasana yang aman, nyaman, guyub, rukun dan bahagia. Untuk bisa mewujudkan hal itu diperlukan dukungan dan keterlibatan berbagai pihak mulai dari keluarga, pelatih, pemerintah daerah dan pemerintah pusat.