Kisah Jatuh Bangun Atlet Disabilitas Fauzi Purwo, Tukang Bersih-Bersih yang Lolos ke Paralimpiade Paris 2024

Kenalan dengan Fauzi Purwo Laksono, tukang bersih-bersih yang kini jadi atlet dan berhasil lolos ke Paralimpiade Paris 2024.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Sep 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 08:00 WIB
Kenalan dengan Fauzi Purwo Laksono, tukang bersih-bersih yang kini jadi atlet dan berhasil lolos ke Paralimpiade Paris 2024.
Kenalan dengan Fauzi Purwo Laksono, tukang bersih-bersih yang kini jadi atlet dan berhasil lolos ke Paralimpiade Paris 2024. Foto: Kemenpora.

Liputan6.com, Jakarta Pesta olahraga disabilitas terbesar di dunia Paralimpiade Paris 2024 tengah berlangsung. Satu per satu medali diraih oleh kontingen Indonesia, termasuk medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis nomor ganda campuran.

Seluruh atlet yang bertanding di ajang ini adalah penyandang disabilitas.

Salah satu dari 35 atlet National Paralympic Committee National (NPC) Indonesia di Paralimpiade 2024 Paris adalah Fauzi Purwo Laksono. Ia mewakili Tanah Air di cabang olahraga para atletik nomor lempar lembing.

Ini adalah kali pertama Fauzi lolos ke paralimpiade. Ia adalah pemuda yang dinilai memiliki memiliki latar belakang menarik oleh Kemenpora.

"Ini pertama (debut) saya bisa lolos ke kualifikasi Paralimpiade 2024 Paris. Saya tidak bisa mengira, serasa mimpi untuk saya bisa sampai di Paralimpiade 2024 Paris ini, luar biasa," ucapnya mengutip laman resmi Kemenpora, Selasa (3/9/2024).

Fauzi adalah petugas kebersihan honorer di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Meski masih menjadi pegawai kontrak hingga saat ini, anak pertama dari empat bersaudara ini memiliki tekad kuat untuk berjuang dan bergabung ke NPC Indonesia.

"Sampai saat ini saya masih kerja sebagai honorer di Dinas Kebersihan bagian bersihin sampah, saya mendapat dispensasi dari dinas buat pelatnas, kalau saya pulang ya saya kerja lagi bersihin sampah," ujar Fauzi Purwo Laksono.

Sandang Disabilitas Fisik Usai Kecelakaan

Fauzi menambahkan perjuangan untuk menjadi atlet bukanlah hal mudah. Jatuh bangun untuk lolos seleksi Pelatnas di Solo dan lolos kualifikasi Paralimpiade 2024 Paris telah ia lalui.

Meski demikian, Fauzi sangat bersyukur dengan pencapaian yang ia peroleh hingga saat ini, semua berkat kepercayaan dan doa dari keluarga serta kerabat terdekat.

"Waktu itu, tahun 2007 saya mengalami insiden tabrakan bersama ayah yang menyebabkan kaki kanan saya patah. Setelah beberapa tahun masa penyembuhan saya bekerja menjadi tukang sampah honorer di Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Kubu Raya," jelasnya.

Disabilitas Tak Halangi Fauzi Raih Cita-Cita Jadi Atlet

Fauzi tak memungkiri, ia sempat minder saat hendak ikut tes Peparnas 2012. Namun, ketika melihat teman-teman disabilitas yang lain, semangatnya pun ikut terbangun.

"Lalu, saya ikut tes untuk ikut Peparnas 2012 Riau dan sebagainya hingga 2018 saya bergabung ke NPCI. Sebelumnya saya merasa minder untuk ikut tes ini, tapi setelah lama saya lihat teman-teman disabilitas yang lain dari video yang penuh semangat dan penuh rasa juang untuk Merah Putih saya jadi tumbuh semangatnya," cerita peraih dua kali medali emas Asean Para Games ini.

Target di Paralimpiade 2024 Paris

Menuju Paralimpiade 2024 Paris, atlet asal Kalimantan Barat ini bertekad menampilkan yang terbaik demi Merah Putih dan bangsa Indonesia.

"Bismillah, untuk target saya tidak bisa memastikan yang pasti saya akan tampilkan yang terbaik untuk Indonesia," tegas atlet yang bermain di F57 para atletik ini.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya