Ini Pandangan Annisa Trihapsari tentang Hijab Halal

Maraknya pro dan kontra tentang hijab halal, membuat Annisa Trihapsari ikut angkat bicara.

oleh Meita Fajriana diperbarui 15 Feb 2016, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2016, 07:30 WIB
Annisa Trihapsari
Annisa Trihasari gunakan gaya hijab yang sederhana dan kasual

Liputan6.com, Jakarta Setelah brand hijab lokal Zoya mengumumkan jika koleksi kerudungnya mendapat sertifkasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), banyak pro-kontra, terutama reaksi dari netizen. Ustad dan ahli tekstil mengungkapkan pendapat mereka perihal keputusan yang kontreversial ini.

Tidak ketinggalan selebriti yang juga pernah menjadi bran ambassador brand hijab di bawah PT Shafco ini juga mengungkapkan pandangannya perihal hijab halal yang diklaim saat proses pencucian bahan tekstil tidak menggunakan gelatin babi.

Annisa Trihasari gunakan gaya hijab yang sederhana dan kasual

Bagi Annisa pengumuman ini merupakan hal yang sulit. Karena tidak semua orang mampu membeli tekstil mahal yang bebas dari gelatin yang dicap haram tersebut. Selain dengan adanya keputusan hijab halal, penggunaan busana lainnya seperti atasan dan celana yang universal selama ini juga akan menjadi pro dan kontra.

Artis Anisa Annisa Trihapsari membawakan busana muslim rancangan Si.Se.Sa: Syar'i for Urban, Jakarta (10/2). Peragaan menampilkan 61 koleksi dalam tujuh rangkaian dengan rentang warna pastel yang lebar. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

"Saya pernah nanya dengan beberapa ustad. Masalah halal atau tidak itu sulit ya. Soalnya dengan baju yang yang diproduksi seperti apa kita tidak tahu karena tidak lihat prosesnya," ujarnya saat ditemui usai pagelaran busana Si.Se.Sa di Jakarta, pekan lalu.

Masalah hijab halal dan haram masih menjadi pro dan kontra. Istri dari Sultan Djorghi ini juga mengungkapkan semuanya kembali kepada pribadi masing-masing penggunanya. Menurutnya yang terpenting adalah keinginan untuk menutup aurat dan niat yang baik. Untuk masalah bahan dari material busana tersebut mengandung unsur haram atau tidaknya bisa dipermasalahkan.

"Kasihan orang-orang yang tidak mampu untuk membeli busana mahal. kalau menurut saya kembali ke diri masing-masing saja. Lillahi ta'ala saja. Yang perpenting hati dan niatnya menutup aurat," tutupnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya