Liputan6.com, Jakarta Hampir setiap wanita mendambakan kulit sehat dan cantik. Tak heran, banyak dari mereka yang mencoba-coba berbagai produk perawatan kulit untuk mendapatkannya. Namun, tak jarang pula produk yang dipakai ternyata tidak cocok bagi kulit.
Jika penggunaannya diteruskan, produk justru akan membuat kulit sensitif dan menimbulkan pelbagai permasalahan baru. Meski begitu, sebagian wanita memilih untuk meneruskan pemakaian produk karena menganggap ada proses adaptasi kulit.
Baca Juga
Proses adaptasi ini dikenal dengan istilah bridging. Padahal menurut Dokter spesialis kulit, dr Jimmi Chandra, produk perawatan kulit atau makeup yang baik tidak harus memberikan proses bridging.
Advertisement
"Kalau terjadi tanda-tanda kulit seperti memerah dan mengelupas, produk mungkin bersifat harsh yang tidak cocok untuk kulit. Produk bisa saja mengandung merkuri yang berbahaya," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia pun menyarankan untuk segera menghentikan penggunakan produk jika terjadi tanda-tanda tersebut. Sebab, meski nantinya kulit akan terlihat lebih baik, ternyata bisa saja itu hanya sementara.
Sebab jika penggunaannya dilanjutkan atau bahkan dihentikan, permasalahan kulit akan timbul lagi. Karena pada dasarnya produk yang mengandung merkuri dapat merusak kulit sehat.
Kulit sensitif pun akan semakin sulit disembuhkan karena wanita terlalu sering mencoba-coba produk baru yang belum pasti cocok dengan kulitnya. Produk yang baik akan "mengajarkan" kulit untuk merawat jaringannya sendiri. Sehingga meski penggunaannya dihentikan, kulit sehat dan tetap normal.