6 Mitos Tentang Bra yang Masih Orang Percaya

Banyak mitos soal bra yang membuat perempuan bertanya-tanya, tapi tetap percaya.

oleh Ayudya Annisa diperbarui 01 Agu 2018, 15:08 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2018, 15:08 WIB
20160209-Ilustrasi-Ukuran-Bra-iStockphoto
Ilustrasi bra (iStockphoto)

Jakarta Bicara soal tubuh dan kesehatan perempuan memang tidak ada habisnya. Apalagi yang ada hubungannya tentang pemakaian sehari-hari seperti bra. Banyak sekali mitos aneh soal penggunaan bra, seperti dapat menyebabkan kanker, atau membuat payudara tidak kencang. Itulah mengapa mereka disebut mitos.

Tidur dengan bra membuat payudara tetap kencang

Beberapa tahun lalu, dalam sebuah wawancara, Halle Berry (aktis yang terkenal karena perannya di film Cat Woman) mengungkapkan bahwa sejak berumur 16 tahun ia selalu tidur dengan mengenakan bra. Walaupun ia memiliki penampilan decolletage (potongan leher gaun yang memperlihatkan belahan dada) indah yang membuat iri, hal itu tidak ada hubungannya dengan kebiasaan Halle menggunakan bra saat tidur. Amber A. Guth, MD, ahli bedah payudara dan profesor bedah di NYU Langone Medical Center, menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah soal memakai bra atau tidak akan berpengaruh pada kencangnya payudara. Dr Guth menambahkan, payudara yang bentuknya tidak kencang biasanya terjadi setelah proses kehamilan, persalinan, dan menyusui.

Memakai bra akan membuat payudara ‘kendur’

Para peneliti di Prancis menerbitkan sebuah studi pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa dampak panjang dari penggunaan bra dapat menyebabkan payudara kendur. Hal ini terjadi karena bra mencegah pembentukan jaringan otot di payudara. Tetapi menurut Dr. Guth, payudara sebenarnya tidak mengandung otot, hanya kulit, lemak, dan ligamen. Dr. Guth menyatakan, payudara bukanlah abs atau lengan atas kita yang dapat berkembang ototnya bila berolahraga.

Memakai bra dapat menyebabkan kanker payudara

Mitos ini muncul di tahun 1995, ketika ‘Tim Suami dan Istri Antropolog Medis’ mengklaim bahwa memakai bra ketat dapat membatasi kelenjar getah bening di sekitar payudara, sehingga menjebak racun yang menyebabkan kanker dalam tubuh. Menurut American Cancer Society, studi tersebut gagal karena tidak sesuai standar penelitian epidemiologi. Penelitian itu juga tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan risiko kanker payudara dan variabel lainnya. Namun mitos itu tetap berkembang terutama di internet. Menurut Dr. Guth, teori ini tidak benar karena limfatik bekerja dari ujung payudara ke area puting, lalu keluar ke ketiak. Jadi itu tidak dihentikan oleh bra karena itu terjadi jauh dari kawat bawah bra. Studi lain juga tidak menemukan bukti signifikan bahwa memakai bra terhubung dengan risiko kanker payudara.

 

Mitos seputar bra

Whiteberry
Photo: ekslusif

Bra tidak boleh dicuci terlalu sering

Menurut Jené Luciani, penulis buku The Bra Book, kain bra nya rusak ketika terus-menerus bergesekan dengan kotoran dan minyak dari kulitnya saat dikenakan. Jadi, agar bra tahan lama, harus dipastikan bra selalu dicuci setelah selesai pemakaian. Tapi rasanya tetap saja tidak mungkin menggunakan bra yang sama lalu setelah itu dicuci. Maka kita harus tetap memiliki beberapa bra untuk berganti-ganti. Dengan begitu bra akan lebih tahan lama.

Ukuran bra selalu sama walau beda merek

Hanya karena kita membeli bra di brand A dengan ukuran 34C, bukan berarti itu pula ukuran bra kita untuk setiap merek. Luciana menjelaskan bahwa semua merek menggunakan ukuran ‘fit models’. Bahkan tidak ada mesin yang dapat menentukan ukuran bra untuk seseorang. Coba saja beli lima bra dari lima merek yang berbeda, sangat besar kemungkinannya ukuran bra kita berbeda setiap mereknya.

Hanya ada satu cara untuk menggunakan bra

Sebetulnya ada tiga langkah untuk menggunakan bra. Langkah pertama tempatkan bra terbalik dan dalam ke luar. Selanjutnya kaitkan bra di depan batang tubuh dan yang ke tiga putar bra dan tarik tali ke bahu.

Atas perhatiannya pada perempuan, Matahari Dept Store baru saja mengeluarkan koleksi lingerie (pakaian dalam) ekslusif bernama “Whiteberry”. Koleksi ini tentu dapat menepis ketakutan perempuan akan mitos penggunaan bra. Koleksi “Whiteberry” terdiri dari basic hingga lace series, dengan wire atau nonwire. Menimbang iklim Indonesia yang tropis, Koleksi “Whiteberry” hadir dengan bahan katun dan Microfiber yang mampu menyerap keringat dengan baik juga lembut di kulit.

Perilisan koleksi ini juga melalu proses research dan development yang tergolong lama karena dengan menyesuaikan beragam postur tubuh perempuan Indonesia. Koleksi “Whiteberry” ini sudah bisa didapatkan di 150 gerai Matahari Dept Store. Tenang saja, walau memiliki kualitas premium dan tampilan elegan, Koleksi “Whiteberry” dibandrol dengan harga yang terjangkau.

Sumber: Fimela.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya