Cara Tayamum yang Benar, Berikut Tata Cara, Syarat, dan Ketentuannya

Pelajari cara tayamum yang benar dan lengkap, mulai dari syarat, rukun, tata cara, hingga hal-hal yang membatalkannya. Panduan lengkap bersuci pengganti wudhu.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Nov 2024, 13:01 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 13:01 WIB
cara tayamum
cara tayamum ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta Tayamum merupakan salah satu metode bersuci dalam Islam yang dapat dilakukan sebagai pengganti wudhu atau mandi wajib ketika tidak tersedia air atau ada halangan menggunakan air. Sebagai umat Muslim, penting untuk memahami tata cara tayamum yang benar agar ibadah kita tetap sah meskipun dalam kondisi tertentu. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai cara tayamum yang benar, mulai dari pengertian, syarat, rukun, tata cara, hingga hal-hal yang membatalkannya.

Pengertian Tayamum dalam Islam

Secara bahasa, tayamum berasal dari kata bahasa Arab yang berarti "menyengaja" atau "bermaksud". Sedangkan secara istilah, tayamum didefinisikan sebagai mengusap wajah dan kedua tangan dengan debu yang suci sebagai pengganti wudhu atau mandi wajib dengan syarat-syarat tertentu.

Tayamum disyariatkan oleh Allah SWT sebagai bentuk keringanan (rukhsah) bagi umat Islam agar tetap dapat melaksanakan ibadah dalam kondisi tertentu. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6:

"...Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."

Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa tayamum merupakan alternatif bersuci yang diberikan Allah SWT ketika seseorang mengalami kesulitan mendapatkan atau menggunakan air. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang memberikan kemudahan bagi pemeluknya dalam beribadah.

Syarat-syarat Diperbolehkannya Tayamum

Meskipun tayamum merupakan keringanan, namun tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang diperbolehkan melakukan tayamum, antara lain:

  1. Tidak adanya air atau kesulitan mendapatkan air
  2. Kondisi sakit yang dapat memburuk jika terkena air
  3. Berada dalam perjalanan dan kesulitan mendapatkan air
  4. Air yang tersedia hanya cukup untuk minum dan kebutuhan penting lainnya
  5. Cuaca yang sangat dingin sehingga membahayakan jika menggunakan air
  6. Waktu shalat yang hampir habis sedangkan untuk mendapatkan air membutuhkan waktu lama
  7. Tidak adanya alat untuk mengambil air (seperti timba)

Penting untuk diingat bahwa sebelum memutuskan untuk bertayamum, seseorang harus benar-benar berusaha mencari air terlebih dahulu. Jika setelah berusaha mencari masih tidak menemukan air atau ada halangan menggunakannya, barulah tayamum diperbolehkan.

Rukun Tayamum yang Wajib Dipenuhi

Agar tayamum dianggap sah, ada beberapa rukun yang wajib dipenuhi. Rukun-rukun tayamum ini meliputi:

  1. Niat melakukan tayamum
  2. Mengusap wajah dengan debu yang suci
  3. Mengusap kedua tangan sampai siku dengan debu yang suci
  4. Tertib (melakukan sesuai urutan)

Keempat rukun ini harus dilaksanakan secara berurutan dan tidak boleh ada yang terlewat. Jika salah satu rukun tidak terpenuhi, maka tayamum dianggap tidak sah dan harus diulang.

Tata Cara Tayamum yang Benar Sesuai Tuntunan

Berikut adalah langkah-langkah detail melakukan tayamum yang benar sesuai tuntunan:

  1. Mencari dan menyiapkan debu atau tanah yang bersih dan suci
  2. Menghadap kiblat
  3. Membaca basmalah "Bismillahirrahmanirrahim"
  4. Meletakkan kedua telapak tangan pada debu/tanah dengan jari-jari tangan dirapatkan
  5. Mengangkat kedua tangan dan meniup sedikit debunya agar tidak terlalu tebal
  6. Membaca niat tayamum dalam hati: "Nawaitu tayammuma li istibaahati sholati fardhil lillahi ta'ala" (Aku berniat tayamum untuk diperbolehkan shalat fardhu karena Allah Ta'ala)
  7. Mengusapkan kedua telapak tangan ke seluruh wajah secara merata
  8. Meletakkan kembali kedua telapak tangan pada debu/tanah
  9. Mengusapkan telapak tangan kiri ke punggung tangan kanan hingga siku, lalu sebaliknya
  10. Menyela-nyelai jari tangan

Penting untuk melakukan tayamum dengan tertib sesuai urutan di atas. Usahakan untuk meratakan usapan ke seluruh bagian wajah dan tangan hingga siku. Satu kali usapan sudah cukup, tidak perlu diulang-ulang.

Bacaan Niat dan Doa Tayamum

Dalam melaksanakan tayamum, ada beberapa bacaan yang dianjurkan untuk dibaca, yaitu:

Bacaan Niat Tayamum:

"Nawaitu tayammuma li istibaahati sholati fardhil lillahi ta'ala"

Artinya: "Aku berniat tayamum untuk diperbolehkan shalat fardhu karena Allah Ta'ala"

Doa Setelah Tayamum:

"Asyhadu alla ilaaha illalloh, wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuuluh, allohummaj 'alniy minat tawwaabiina, waj 'alniy minal mutathohhiriina waj 'alniy min 'ibaadakash shoolihiin, subhaanakallohumma wa bihamdika, asyhadu alla ilaaha illa anta, asytaghfiruka wa atuubu ilaik."

Artinya: "Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-Mu yang saleh. Maha suci Engkau, ya Allah dengan kebaikan-Mu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, dan dengan kebaikan-Mu, aku memohon ampun dan bertaubat pada-Mu."

Membaca doa setelah tayamum tidak wajib, namun sangat dianjurkan sebagai bentuk dzikir dan pengharapan kepada Allah SWT.

Hal-hal yang Membatalkan Tayamum

Setelah melakukan tayamum, ada beberapa hal yang dapat membatalkannya. Penting untuk mengetahui hal-hal ini agar kita dapat menjaga kesucian diri. Berikut adalah hal-hal yang membatalkan tayamum:

  1. Semua hal yang membatalkan wudhu juga membatalkan tayamum, seperti:
    • Buang air kecil atau besar
    • Kentut
    • Tidur nyenyak
    • Hilang akal (mabuk, pingsan, gila)
    • Menyentuh kemaluan tanpa penghalang
  2. Menemukan air sebelum melaksanakan shalat
  3. Hilangnya uzur yang membolehkan tayamum (misalnya sembuh dari sakit)
  4. Murtad (keluar dari agama Islam)

Jika salah satu hal di atas terjadi, maka tayamum menjadi batal dan harus diulang jika ingin melaksanakan ibadah yang mensyaratkan bersuci.

Perbedaan Tayamum dengan Wudhu

Meskipun tayamum merupakan pengganti wudhu, namun ada beberapa perbedaan antara keduanya yang perlu dipahami:

  1. Media yang digunakan:
    • Wudhu menggunakan air
    • Tayamum menggunakan debu atau tanah yang suci
  2. Bagian tubuh yang dibasuh/diusap:
    • Wudhu: wajah, tangan sampai siku, kepala (sebagian), dan kaki sampai mata kaki
    • Tayamum: hanya wajah dan tangan sampai siku
  3. Durasi keberlakuan:
    • Wudhu berlaku sampai terjadi hal yang membatalkannya
    • Tayamum hanya berlaku untuk satu kali shalat fardhu
  4. Syarat penggunaan:
    • Wudhu adalah cara bersuci utama yang dilakukan saat ada air
    • Tayamum hanya boleh dilakukan saat tidak ada air atau ada halangan menggunakan air

Penting untuk memahami perbedaan ini agar kita dapat menerapkan cara bersuci yang tepat sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

Keutamaan dan Hikmah Tayamum

Disyariatkannya tayamum mengandung banyak keutamaan dan hikmah, di antaranya:

  1. Menunjukkan kemudahan dalam ajaran Islam
  2. Memungkinkan umat Islam tetap dapat beribadah dalam kondisi sulit
  3. Mengajarkan fleksibilitas dalam menjalankan syariat
  4. Melatih kesabaran dan keikhlasan dalam beribadah
  5. Mengingatkan akan pentingnya kebersihan dan kesucian dalam Islam
  6. Meningkatkan rasa syukur atas nikmat kemudahan yang Allah berikan

Dengan memahami keutamaan dan hikmah tayamum, diharapkan kita dapat semakin menghargai kemudahan yang Allah berikan dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Perbedaan Pendapat Ulama tentang Tayamum

Meskipun secara umum para ulama sepakat tentang disyariatkannya tayamum, namun ada beberapa perbedaan pendapat dalam hal-hal detail pelaksanaannya. Beberapa perbedaan tersebut antara lain:

  1. Batas waktu mencari air:
    • Sebagian ulama berpendapat harus mencari air dalam radius 1 mil
    • Ulama lain berpendapat tergantung situasi dan kondisi
  2. Jenis tanah yang digunakan:
    • Mayoritas ulama membolehkan semua jenis tanah yang suci
    • Sebagian ulama mensyaratkan harus tanah yang berdebu
  3. Jumlah usapan:
    • Sebagian ulama berpendapat cukup satu kali usapan
    • Ulama lain menganjurkan dua kali usapan
  4. Batas waktu berlakunya tayamum:
    • Mayoritas ulama berpendapat hanya untuk satu kali shalat fardhu
    • Sebagian ulama membolehkan untuk beberapa shalat selama belum batal

Perbedaan pendapat ini menunjukkan keluasan dan fleksibilitas dalam syariat Islam. Sebagai umat, kita dapat mengikuti pendapat yang paling sesuai dengan kondisi dan pemahaman kita, selama masih dalam koridor syariat.

Tayamum dalam Konteks Modern

Dalam kehidupan modern, pemahaman tentang tayamum tetap relevan dan penting. Beberapa konteks modern di mana tayamum dapat diterapkan antara lain:

  1. Perjalanan udara jarak jauh di mana akses air terbatas
  2. Kondisi darurat seperti bencana alam di mana air sulit didapat
  3. Situasi medis tertentu yang mengharuskan pasien tidak terkena air
  4. Pekerjaan di lokasi terpencil dengan keterbatasan air bersih
  5. Kondisi ekstrem seperti di gurun atau daerah kutub

Dalam konteks modern, beberapa ulama juga telah memberikan fatwa tentang penggunaan hand sanitizer atau tisu basah sebagai pengganti debu untuk tayamum dalam kondisi darurat. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan dan sebaiknya hanya dilakukan dalam kondisi yang benar-benar mendesak.

Tips Praktis Melakukan Tayamum

Untuk memudahkan pelaksanaan tayamum, berikut beberapa tips praktis yang dapat diterapkan:

  1. Selalu sediakan media tayamum (seperti batu permukaan halus atau kantong berisi tanah bersih) saat bepergian
  2. Pastikan tangan dalam keadaan bersih sebelum melakukan tayamum
  3. Jika menggunakan dinding sebagai media tayamum, pastikan dinding tersebut berdebu dan bukan dari material yang dilarang (seperti emas atau perak)
  4. Lepaskan aksesori seperti cincin atau jam tangan sebelum bertayamum
  5. Usahakan menghadap kiblat saat bertayamum, meskipun tidak wajib
  6. Jika ragu apakah tayamum masih berlaku atau sudah batal, sebaiknya ulangi tayamum untuk kehati-hatian
  7. Pelajari dan pahami situasi-situasi yang membolehkan tayamum agar tidak ragu saat menghadapinya

Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan pelaksanaan tayamum dapat lebih mudah dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Kesalahan Umum dalam Melakukan Tayamum

Meskipun tayamum terlihat sederhana, namun ada beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaannya. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

  1. Tidak berusaha mencari air terlebih dahulu
  2. Menggunakan media yang tidak suci atau diragukan kesuciannya
  3. Tidak meratakan usapan ke seluruh wajah dan tangan
  4. Melakukan tayamum sebelum masuk waktu shalat (kecuali untuk shalat yang dijamak)
  5. Mengulangi usapan berkali-kali (cukup satu kali saja)
  6. Tidak membersihkan najis terlebih dahulu (tayamum hanya menggantikan wudhu, bukan menghilangkan najis)
  7. Melakukan tayamum untuk hal-hal yang tidak disyariatkan (seperti membaca Al-Quran tanpa menyentuhnya)
  8. Tidak memperhatikan urutan (tertib) dalam pelaksanaannya

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, diharapkan tayamum yang kita lakukan dapat lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

Tayamum dalam Perspektif Kesehatan

Selain memiliki nilai ibadah, tayamum juga memiliki manfaat dari segi kesehatan. Beberapa perspektif kesehatan terkait tayamum antara lain:

  1. Kebersihan: Meskipun menggunakan debu, tayamum tetap mengajarkan pentingnya kebersihan sebelum beribadah
  2. Terapi sentuhan: Gerakan mengusap wajah dan tangan dapat memberikan efek relaksasi
  3. Alternatif saat air berbahaya: Dalam kondisi medis tertentu, tayamum menjadi alternatif yang aman dibanding menggunakan air
  4. Mengurangi risiko infeksi: Dalam situasi di mana air terkontaminasi, tayamum dapat menjadi pilihan yang lebih aman
  5. Manfaat mineral tanah: Beberapa jenis tanah mengandung mineral yang bermanfaat bagi kulit
  6. Melatih fleksibilitas: Gerakan tayamum dapat membantu melatih fleksibilitas tangan dan lengan

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa tujuan utama tayamum adalah ibadah, bukan semata-mata untuk kesehatan. Manfaat kesehatan hanyalah efek samping positif dari pelaksanaan syariat Islam.

Kesimpulan

Tayamum merupakan salah satu bentuk kemudahan yang Allah berikan kepada umat Islam dalam beribadah. Melalui tayamum, kita tetap dapat melaksanakan shalat dan ibadah lainnya meskipun dalam kondisi tidak ada air atau berhalangan menggunakan air. Namun, kemudahan ini bukan berarti kita bisa mengabaikan aturan dan tata caranya.

Penting bagi setiap Muslim untuk memahami dengan baik syarat, rukun, dan tata cara tayamum yang benar. Mulai dari kondisi yang membolehkan tayamum, cara melakukannya, hingga hal-hal yang membatalkannya. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih sempurna dan penuh keyakinan.

Tayamum juga mengajarkan kita tentang fleksibilitas dalam beragama. Islam tidak mempersulit umatnya, melainkan memberikan alternatif solusi dalam situasi-situasi khusus. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sesuai untuk segala zaman dan kondisi.

Akhirnya, mari kita jadikan pemahaman tentang tayamum ini sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Semoga dengan menjalankan syariat Islam, termasuk tayamum, dengan benar dan penuh keikhlasan, kita dapat meraih ridha Allah SWT dan menjadi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya