Lotus Birth Adalah Metode Persalinan Alami yang Kontroversial

Lotus birth adalah metode persalinan yang membiarkan tali pusat dan plasenta tetap terhubung dengan bayi baru lahir. Pelajari manfaat dan risikonya di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Nov 2024, 07:18 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2024, 07:18 WIB
lotus birth adalah
lotus birth adalah ©Ilustrasi dibuat oleh AI

Liputan6.com, Jakarta Lotus birth adalah metode persalinan yang belakangan ini menjadi tren di kalangan ibu hamil. Metode ini cukup kontroversial karena berbeda dengan prosedur persalinan pada umumnya. Apa sebenarnya lotus birth dan bagaimana penerapannya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Definisi Lotus Birth

Lotus birth adalah metode persalinan di mana tali pusat dan plasenta dibiarkan tetap terhubung dengan bayi baru lahir hingga terlepas secara alami. Pada persalinan normal, tali pusat biasanya langsung dipotong beberapa menit setelah bayi lahir. Namun pada lotus birth, tali pusat dan plasenta dibiarkan utuh dan tetap melekat pada bayi selama beberapa hari hingga terlepas dengan sendirinya.

Metode ini disebut lotus birth karena tali pusat yang masih menempel pada bayi dianggap menyerupai tangkai bunga lotus. Proses lotus birth biasanya berlangsung selama 3-10 hari sampai tali pusat mengering dan terlepas secara alami dari pusar bayi.

Selama periode tersebut, plasenta yang sudah keluar disimpan dalam wadah khusus di dekat bayi. Plasenta dibersihkan dan dirawat dengan cara tertentu untuk mencegah infeksi dan pembusukan. Bayi tetap bisa digendong, disusui, dan dirawat seperti biasa meskipun masih terhubung dengan plasenta.

Para pendukung lotus birth meyakini metode ini memberikan transisi yang lebih lembut bagi bayi dari dalam rahim ke dunia luar. Mereka percaya lotus birth memiliki berbagai manfaat bagi bayi, meskipun klaim tersebut belum didukung bukti ilmiah yang kuat.

Sejarah dan Asal Usul Lotus Birth

Lotus birth pertama kali diperkenalkan dan dipopulerkan oleh Claire Lotus Day pada tahun 1974 di Amerika Serikat. Ide lotus birth terinspirasi dari pengamatan Claire terhadap perilaku simpanse yang tidak memotong tali pusat anaknya setelah melahirkan.

Meskipun baru dipopulerkan di era modern, praktik serupa lotus birth sebenarnya sudah lama dilakukan di beberapa budaya tradisional. Di Bali misalnya, ada tradisi membiarkan tali pusat tetap menempel pada bayi hingga terlepas sendiri. Tradisi ini diyakini membawa berkah dan perlindungan bagi bayi.

Seiring waktu, lotus birth mulai mendapat perhatian dan pengikut di berbagai negara, terutama di kalangan yang mendukung pendekatan persalinan alami. Metode ini populer di Amerika Utara, Australia, dan Inggris di antara kelompok yang menginginkan proses kelahiran yang lebih holistik.

Meski demikian, lotus birth masih dianggap kontroversial dalam dunia medis. Banyak organisasi kesehatan tidak merekomendasikan metode ini karena potensi risikonya. Perdebatan mengenai manfaat dan bahaya lotus birth masih terus berlangsung hingga saat ini.

Proses Lotus Birth

Proses lotus birth meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:

  1. Kelahiran bayi: Proses persalinan berlangsung seperti biasa, baik secara normal maupun operasi caesar. Perbedaannya adalah tali pusat tidak langsung dipotong setelah bayi lahir.

  2. Kelahiran plasenta: Setelah bayi lahir, plasenta akan keluar secara alami dari rahim ibu. Tali pusat dan plasenta dibiarkan tetap terhubung dengan bayi.

  3. Perawatan plasenta: Plasenta yang sudah keluar dibersihkan dengan air hangat dan dikeringkan. Kemudian plasenta ditempatkan dalam wadah khusus seperti mangkuk atau kain yang memungkinkan sirkulasi udara.

  4. Pengeringan plasenta: Untuk mempercepat pengeringan dan mencegah pembusukan, plasenta biasanya ditaburi garam laut atau rempah-rempah seperti lavender. Beberapa orang juga menggunakan minyak esensial.

  5. Perawatan bayi: Bayi tetap bisa digendong, dimandikan (dengan spons), dan disusui seperti biasa. Namun perlu ekstra hati-hati agar tidak menarik tali pusat.

  6. Pelepasan alami: Tali pusat akan mengering dan terlepas dengan sendirinya dari pusar bayi, biasanya dalam waktu 3-10 hari. Setelah terlepas, plasenta bisa dikubur atau dibuang.

Selama proses lotus birth, plasenta perlu dijaga tetap bersih dan kering untuk mencegah infeksi. Orang tua juga harus memperhatikan tanda-tanda infeksi pada bayi seperti kemerahan atau pembengkakan di area pusar.

Manfaat Lotus Birth

Para pendukung lotus birth mengklaim metode ini memiliki berbagai manfaat bagi bayi, meskipun sebagian besar belum terbukti secara ilmiah. Beberapa manfaat yang diklaim dari lotus birth antara lain:

  • Transisi lebih lembut: Lotus birth diyakini memberikan transisi yang lebih nyaman dan alami bagi bayi dari dalam rahim ke dunia luar. Bayi tidak langsung dipisahkan dari plasenta yang selama ini menjadi sumber nutrisinya.

  • Peningkatan nutrisi: Membiarkan tali pusat tetap terhubung dipercaya dapat meningkatkan transfer darah dan nutrisi dari plasenta ke bayi. Namun klaim ini masih diperdebatkan karena plasenta sudah tidak berfungsi setelah keluar dari rahim.

  • Penurunan risiko cedera: Dengan tidak memotong tali pusat, diyakini dapat mengurangi risiko cedera atau infeksi pada pusar bayi.

  • Peningkatan ikatan: Lotus birth dianggap dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi karena proses yang lebih alami dan lembut.

  • Manfaat spiritual: Bagi sebagian orang, lotus birth dipandang sebagai cara menghormati hubungan sakral antara bayi dan plasenta.

  • Penyembuhan tali pusat lebih cepat: Beberapa orang percaya tali pusat akan sembuh dan lepas lebih cepat dengan metode lotus birth.

Meski demikian, perlu diingat bahwa manfaat-manfaat di atas belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan klaim manfaat lotus birth.

Risiko dan Kontroversi Lotus Birth

Meskipun diyakini memiliki manfaat, lotus birth juga mengandung beberapa risiko potensial yang perlu dipertimbangkan:

  • Risiko infeksi: Plasenta yang sudah keluar dari rahim adalah jaringan mati yang rentan terhadap pertumbuhan bakteri. Membiarkannya tetap terhubung dengan bayi meningkatkan risiko infeksi pada bayi.

  • Jaundice (kuning): Transfer darah yang berlebihan dari plasenta ke bayi dapat meningkatkan risiko jaundice akibat kadar bilirubin yang tinggi.

  • Cedera tali pusat: Ada risiko tali pusat tertarik atau terputus secara tidak sengaja saat menggendong atau memindahkan bayi.

  • Kesulitan perawatan: Merawat bayi yang masih terhubung dengan plasenta bisa lebih sulit dan membatasi mobilitas.

  • Bau tidak sedap: Plasenta yang mulai membusuk dapat menimbulkan bau tidak sedap.

  • Keterlambatan perawatan medis: Jika terjadi komplikasi, keberadaan plasenta dapat menghambat tindakan medis yang diperlukan.

Karena risiko-risiko tersebut, banyak organisasi kesehatan tidak merekomendasikan lotus birth. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) di Inggris bahkan mengeluarkan peringatan tentang risiko infeksi dari praktik ini.

Kontroversi lotus birth juga muncul karena kurangnya bukti ilmiah yang mendukung manfaatnya. Banyak ahli berpendapat bahwa risiko lotus birth lebih besar dibandingkan manfaat potensialnya.

Perbandingan dengan Metode Persalinan Lain

Untuk memahami lotus birth lebih baik, mari kita bandingkan dengan beberapa metode persalinan lainnya:

  • Persalinan normal dengan pemotongan tali pusat segera: Ini adalah metode paling umum. Tali pusat dipotong beberapa menit setelah bayi lahir. Lebih praktis dan minim risiko infeksi, tapi dianggap kurang alami oleh pendukung lotus birth.

  • Delayed cord clamping: Tali pusat baru dipotong 1-3 menit setelah bayi lahir. Memberikan manfaat transfer darah tambahan tanpa risiko lotus birth. WHO merekomendasikan metode ini.

  • Water birth: Persalinan dilakukan dalam air hangat. Mirip lotus birth, bertujuan memberikan transisi lebih lembut bagi bayi. Namun tali pusat tetap dipotong setelah bayi lahir.

  • Gentle birth: Menekankan proses persalinan yang tenang dan minim intervensi. Bisa dikombinasikan dengan lotus birth, tapi tidak selalu.

  • Hypnobirthing: Menggunakan teknik relaksasi dan visualisasi untuk persalinan yang lebih nyaman. Fokus pada aspek mental, berbeda dengan lotus birth yang fokus pada aspek fisik.

Dibandingkan metode lain, lotus birth memiliki durasi "koneksi" terpanjang antara bayi dan plasenta. Ini dianggap sebagai kelebihan oleh pendukungnya, namun juga menjadi sumber risiko menurut kritikus.

Tips Melakukan Lotus Birth

Jika Anda memutuskan untuk melakukan lotus birth, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  1. Konsultasi dengan tenaga medis: Pastikan untuk mendiskusikan rencana lotus birth dengan dokter atau bidan yang menangani kehamilan Anda. Tidak semua fasilitas kesehatan menyediakan layanan ini.

  2. Persiapkan perlengkapan: Siapkan wadah khusus untuk plasenta, kain bersih, garam laut, dan rempah-rempah atau minyak esensial untuk perawatan plasenta.

  3. Jaga kebersihan: Bersihkan plasenta dengan hati-hati menggunakan air hangat steril. Keringkan dengan lembut menggunakan kain bersih.

  4. Rawat plasenta: Taburi plasenta dengan garam laut dan rempah-rempah seperti lavender untuk mempercepat pengeringan dan mencegah bau. Ganti kain pembungkus plasenta setiap hari.

  5. Hati-hati saat menggendong: Berhati-hatilah saat menggendong atau memindahkan bayi agar tidak menarik tali pusat.

  6. Pantau tanda infeksi: Perhatikan dengan seksama area pusar bayi. Jika ada tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau demam, segera hubungi dokter.

  7. Mandikan dengan spons: Hindari memandikan bayi dengan cara biasa. Gunakan metode mandi spons sampai tali pusat terlepas.

  8. Siapkan pakaian khusus: Gunakan pakaian bayi yang longgar dan mudah dibuka agar tidak mengganggu tali pusat.

  9. Bersabar: Proses lotus birth bisa berlangsung 3-10 hari. Bersabarlah dan jangan mencoba mempercepat pelepasan tali pusat secara paksa.

Ingat, meskipun mengikuti tips di atas, lotus birth tetap mengandung risiko. Selalu pantau kondisi bayi dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika ada masalah.

Perawatan Pasca Lotus Birth

Setelah tali pusat terlepas secara alami, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan bayi pasca lotus birth:

  • Bersihkan area pusar: Setelah tali pusat lepas, bersihkan area pusar dengan lembut menggunakan air hangat dan kapas steril. Keringkan dengan hati-hati.

  • Pantau penyembuhan: Perhatikan proses penyembuhan pusar bayi. Pada umumnya, pusar akan sembuh dalam 1-2 minggu setelah tali pusat lepas.

  • Hindari iritasi: Hindari penggunaan pakaian atau popok yang terlalu ketat di area pusar untuk mencegah iritasi.

  • Jaga kebersihan: Pastikan area pusar tetap bersih dan kering untuk mencegah infeksi.

  • Perhatikan tanda infeksi: Waspada terhadap tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, atau keluar cairan dari pusar. Jika ini terjadi, segera konsultasikan ke dokter.

  • Lanjutkan perawatan rutin: Setelah tali pusat lepas, Anda bisa melanjutkan perawatan bayi seperti biasa, termasuk memandikan bayi secara normal.

  • Perhatikan perkembangan: Pantau perkembangan bayi seperti biasa. Jika ada kekhawatiran, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

Ingat bahwa setiap bayi unik dan proses penyembuhan bisa bervariasi. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang penyembuhan pusar atau perkembangan bayi pasca lotus birth, selalu konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Mitos dan Fakta Seputar Lotus Birth

Ada beberapa mitos dan fakta seputar lotus birth yang perlu diklarifikasi:

 

Mitos: Lotus birth memberikan nutrisi tambahan pada bayi.

Fakta: Setelah plasenta keluar dari rahim, aliran darah ke plasenta berhenti. Tidak ada bukti ilmiah bahwa plasenta masih bisa memberikan nutrisi setelah kelahiran.

Mitos: Lotus birth adalah cara paling alami untuk melahirkan.

Fakta: Meskipun dianggap "alami", lotus birth sebenarnya tidak umum di alam. Kebanyakan mamalia, termasuk primata, memakan plasenta setelah melahirkan.

Mitos: Lotus birth mencegah penyakit pada bayi.

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Sebaliknya, lotus birth bisa meningkatkan risiko infeksi.

Mitos: Lotus birth selalu aman dilakukan.

Fakta: Lotus birth mengandung risiko, terutama risiko infeksi. Banyak organisasi kesehatan tidak merekomendasikan praktik ini.

Mitos: Bayi yang lahir dengan lotus birth lebih tenang dan tidak rewel.

Fakta: Tidak ada penelitian yang membuktikan perbedaan temperamen antara bayi lotus birth dengan bayi yang lahir secara konvensional.

Mitos: Lotus birth mempercepat penyembuhan tali pusat.

Fakta: Sebaliknya, proses pelepasan tali pusat pada lotus birth biasanya lebih lama dibandingkan metode konvensional.

Penting untuk memisahkan antara klaim yang belum terbukti dengan fakta yang didukung bukti ilmiah saat mempertimbangkan lotus birth. Selalu diskusikan dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Pertimbangan Sebelum Memilih Lotus Birth

Sebelum memutuskan untuk melakukan lotus birth, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan:

  1. Risiko kesehatan: Pertimbangkan dengan seksama risiko infeksi dan komplikasi lain yang mungkin timbul. Diskusikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan Anda dan bayi.

  2. Dukungan medis: Pastikan fasilitas kesehatan dan tim medis yang menangani persalinan Anda bersedia dan mampu melakukan lotus birth.

  3. Perawatan intensif: Siapkan diri untuk perawatan intensif plasenta selama beberapa hari. Ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua baru.

  4. Mobilitas terbatas: Selama plasenta masih terhubung, mobilitas Anda dan bayi akan terbatas. Pertimbangkan apakah Anda siap dengan kondisi ini.

  5. Dukungan keluarga: Pastikan pasangan dan keluarga mendukung keputusan Anda. Lotus birth membutuhkan kerja sama dan pemahaman dari seluruh anggota keluarga.

  6. Aspek legal: Di beberapa negara atau daerah, lotus birth mungkin tidak diizinkan atau memerlukan persetujuan khusus. Periksa aturan yang berlaku di daerah Anda.

  7. Alternatif lain: Pertimbangkan alternatif lain seperti delayed cord clamping yang menawarkan beberapa manfaat lotus birth dengan risiko lebih rendah.

  8. Penelitian: Lakukan riset mendalam tentang lotus birth. Baca berbagai sumber, termasuk penelitian ilmiah dan pengalaman orang lain.

  9. Biaya: Lotus birth mungkin memerlukan biaya tambahan untuk perawatan khusus. Pertimbangkan aspek finansial ini.

  10. Keyakinan pribadi: Refleksikan apakah lotus birth sejalan dengan nilai dan keyakinan pribadi Anda tentang kelahiran dan pengasuhan anak.

Ingat, keputusan untuk melakukan lotus birth adalah pilihan personal. Namun, penting untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan pertimbangan yang matang.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Jika Anda memutuskan untuk melakukan lotus birth, penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda masalah. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengamati hal-hal berikut:

  • Tanda infeksi pada bayi: Seperti demam, kemerahan atau pembengkakan di sekitar pusar, atau keluar cairan berbau dari area pusar.

  • Perubahan warna kulit bayi: Terutama jika bayi terlihat sangat kuning, yang bisa menjadi tanda jaundice.

  • Bayi rewel berlebihan: Jika bayi terus menangis dan sulit ditenangkan, ini bisa menjadi tanda ketidaknyamanan atau masalah kesehatan.

  • Masalah menyusui: Jika bayi kesulitan menyusu atau menolak makan.

  • Bau tidak sedap dari plasenta: Ini bisa menjadi tanda pembusukan yang berlebihan dan risiko infeksi.

  • Pendarahan dari tali pusat: Jika ada pendarahan aktif dari tali pusat atau area pusar.

  • Tali pusat terlepas terlalu cepat: Jika tali pusat terlepas dalam waktu kurang dari 3 hari.

  • Tanda-tanda dehidrasi: Seperti popok kering dalam waktu lama, mulut kering, atau fontanel (ubun-ubun) yang cekung.

  • Perubahan perilaku bayi: Seperti bayi menjadi sangat lemas atau tidak responsif.

Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter anak. Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang kondisi bayi Anda selama dan setelah proses lotus birth.

FAQ Seputar Lotus Birth

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar lotus birth beserta jawabannya:

  1. Q: Apakah lotus birth aman?

    A: Lotus birth mengandung risiko, terutama risiko infeksi. Banyak organisasi kesehatan tidak merekomendasikan praktik ini karena risikonya dianggap lebih besar dari manfaatnya.

  2. Q: Berapa lama proses lotus birth berlangsung

    A: Umumnya proses lotus birth berlangsung selama 3-10 hari, sampai tali pusat mengering dan terlepas dengan sendirinya.

  3. Q: Apakah lotus birth mengganggu proses menyusui?

    A: Tidak, bayi tetap bisa disusui seperti biasa selama proses lotus birth. Namun, Anda perlu lebih hati-hati saat memposisikan bayi agar tidak menarik tali pusat.

  4. Q: Bagaimana cara merawat plasenta selama lotus birth?

    A: Plasenta perlu dibersihkan, dikeringkan, dan ditaburi garam atau rempah-rempah untuk mencegah pembusukan. Plasenta disimpan dalam wadah yang memungkinkan sirkulasi udara dan kainnya diganti setiap hari.

  5. Q: Apakah lotus birth bisa dilakukan pada persalinan caesar?

    A: Secara teknis bisa, tapi lebih jarang dilakukan karena kompleksitas prosedur caesar dan perawatan pasca operasi.

  6. Q: Apakah ada bukti ilmiah yang mendukung manfaat lotus birth?

    A: Saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang kuat yang membuktikan manfaat lotus birth. Sebagian besar klaim manfaat masih bersifat anekdotal.

  7. Q: Bagaimana jika terjadi komplikasi selama lotus birth?

    A: Jika terjadi komplikasi atau tanda-tanda infeksi, penting untuk segera mencari bantuan medis. Dalam situasi darurat, tali pusat mungkin perlu dipotong.

  8. Q: Apakah lotus birth legal di semua negara?

    A: Aturan mengenai lotus birth bervariasi di berbagai negara. Di beberapa tempat mungkin dilarang atau memerlukan persetujuan khusus. Pastikan untuk memeriksa aturan yang berlaku di daerah Anda.

Ingat, informasi ini bersifat umum. Untuk keputusan yang berkaitan dengan kesehatan Anda dan bayi, selalu konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Kesimpulan

Lotus birth adalah metode persalinan yang kontroversial di mana tali pusat dan plasenta dibiarkan tetap terhubung dengan bayi baru lahir hingga terlepas secara alami. Meski diyakini memiliki beberapa manfaat oleh pendukungnya, metode ini juga mengandung risiko yang perlu dipertimbangkan dengan seksama.

Para pendukung lotus birth mengklaim metode ini memberikan transisi yang lebih lembut bagi bayi dari dalam rahim ke dunia luar, serta memiliki manfaat nutrisi dan spiritual. Namun, klaim-klaim ini belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Di sisi lain, banyak organisasi kesehatan tidak merekomendasikan lotus birth karena risiko infeksi dan komplikasi lainnya. Metode ini juga bisa menyulitkan perawatan bayi baru lahir dan membatasi mobilitas.

Bagi yang tertarik melakukan lotus birth, penting untuk melakukan riset mendalam, berkonsultasi dengan tenaga medis profesional, dan mempertimbangkan dengan matang semua aspek termasuk risiko dan manfaatnya. Alternatif seperti delayed cord clamping mungkin bisa menjadi pilihan yang lebih aman untuk mendapatkan beberapa manfaat yang diklaim dari lotus birth.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya