Obat Pencahar Adalah Solusi Efektif untuk Atasi Sembelit, Ketahui Jenisnya

Obat pencahar adalah solusi cepat dan efektif untuk mengatasi sembelit. Simak jenis, cara kerja, dosis, dan efek samping obat pencahar di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Nov 2024, 10:46 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2024, 10:40 WIB
obat pencahar adalah
obat pencahar adalah ©Ilustrasi dibuat Pixabay
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Obat pencahar adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi masalah sembelit atau susah buang air besar (BAB). Obat ini bekerja dengan cara melunakkan tinja dan merangsang pergerakan usus sehingga memudahkan proses BAB. Meski efektif, penggunaan obat pencahar sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka panjang dan harus sesuai anjuran dokter.

Pengertian dan Definisi Obat Pencahar

Obat pencahar, yang juga dikenal dengan istilah laksatif, adalah obat-obatan yang digunakan untuk membantu melancarkan buang air besar dan mengatasi sembelit. Obat ini bekerja dengan beberapa cara, antara lain:

  • Melunakkan tinja agar lebih mudah dikeluarkan
  • Meningkatkan kadar air dalam usus besar
  • Merangsang kontraksi otot usus untuk mendorong tinja keluar
  • Meningkatkan volume tinja

Obat pencahar biasanya digunakan ketika perubahan pola makan dan gaya hidup tidak cukup untuk mengatasi sembelit. Selain itu, obat ini juga sering digunakan untuk membersihkan usus sebelum prosedur medis tertentu seperti kolonoskopi atau operasi usus.

Meski efektif, penggunaan obat pencahar sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh. Obat pencahar idealnya hanya digunakan sesekali atau dalam jangka pendek sesuai anjuran dokter.

Jenis-Jenis Obat Pencahar dan Cara Kerjanya

Terdapat beberapa jenis obat pencahar dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis obat pencahar dan cara kerjanya:

1. Obat Pencahar Pembentuk Massa (Bulk-Forming Laxative)

Jenis obat pencahar ini bekerja dengan cara menyerap air di usus dan membentuk massa tinja yang lebih besar dan lunak. Hal ini akan merangsang gerakan usus untuk mendorong tinja keluar. Contoh obat pencahar jenis ini antara lain:

  • Psyllium (Biomed DTX, Fibrozee, Fibrefirst Plus)
  • Methylcellulose
  • Polycarbophil

Obat pencahar pembentuk massa dianggap paling aman karena jarang menimbulkan efek samping. Efeknya baru terasa dalam waktu 12-24 jam setelah konsumsi.

2. Obat Pencahar Osmotik

Obat pencahar osmotik bekerja dengan cara menarik air ke dalam usus besar. Air yang terkumpul akan melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan. Efek obat ini biasanya terasa dalam waktu 2-3 hari. Contoh obat pencahar osmotik antara lain:

  • Laktulosa (Lactulax, Dulcolactol, Duphalac)
  • Magnesium hidroksida (Laxasium)
  • Polyethylene glycol/macrogol (Microlax, Laxon)
  • Gliserin (Kompolax, Laxadine)

3. Obat Pencahar Emolien

Obat pencahar emolien atau pelembut tinja berfungsi mempertahankan kadar air dan lemak pada feses. Hal ini membuat tinja menjadi lebih basah dan lunak sehingga mudah dikeluarkan. Efeknya baru terasa dalam waktu 12-72 jam. Contoh obat pencahar emolien adalah:

  • Docusate (Laxatab, Neolaxa)

4. Obat Pencahar Stimulan

Obat pencahar stimulan bekerja dengan cara merangsang kontraksi otot usus besar untuk mendorong tinja keluar. Jenis obat ini memberikan efek yang cepat, yaitu dalam waktu 6-12 jam. Contoh obat pencahar stimulan antara lain:

  • Bisacodyl (Dulcolax, Laxana)
  • Senna (daun jati cina)
  • Natrium picosulfat (Laxoberon)

5. Obat Pencahar Saline

Obat pencahar saline bekerja dengan cara menahan air di saluran cerna dan membuat volume feses menjadi lebih besar. Hal ini akan merangsang usus untuk mendorong tinja keluar. Efeknya bisa terasa dalam hitungan menit hingga beberapa jam. Contoh obat pencahar saline adalah:

  • Sodium biphospate (Fleet enema, Fleet Phospho-Soda)

Manfaat dan Kegunaan Obat Pencahar

Obat pencahar memiliki beberapa manfaat dan kegunaan utama, antara lain:

1. Mengatasi Sembelit

Manfaat utama obat pencahar adalah untuk mengatasi sembelit atau konstipasi. Obat ini membantu melunakkan tinja dan merangsang gerakan usus sehingga proses BAB menjadi lebih lancar dan nyaman. Hal ini sangat membantu bagi orang yang mengalami kesulitan buang air besar selama beberapa hari.

2. Membersihkan Usus Sebelum Prosedur Medis

Obat pencahar sering digunakan untuk membersihkan usus sebelum prosedur medis tertentu seperti kolonoskopi, operasi usus, atau pemeriksaan radiologi perut. Usus yang bersih akan memudahkan dokter dalam melakukan pemeriksaan atau tindakan medis.

3. Membantu Pengeluaran Racun dari Tubuh

Beberapa jenis obat pencahar herbal diklaim dapat membantu mengeluarkan racun dari tubuh melalui feses. Meski demikian, klaim ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitasnya.

4. Mencegah Komplikasi Akibat Sembelit

Penggunaan obat pencahar dapat membantu mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat sembelit berkepanjangan, seperti wasir, fisura anal, atau impaksi feses.

5. Membantu Pasien dengan Mobilitas Terbatas

Bagi pasien yang memiliki keterbatasan gerak atau harus berbaring lama di tempat tidur, obat pencahar dapat membantu melancarkan BAB dan mencegah terjadinya sembelit.

Dosis dan Cara Penggunaan Obat Pencahar

Dosis dan cara penggunaan obat pencahar sangat bervariasi tergantung pada jenis obat, usia pengguna, dan tingkat keparahan sembelit. Berikut adalah panduan umum penggunaan beberapa jenis obat pencahar:

1. Obat Pencahar Pembentuk Massa

Biasanya dikonsumsi 1-3 kali sehari dengan dosis:

  • Dewasa: 1-2 sendok takar atau 1-2 kapsul
  • Anak-anak 6-12 tahun: 1/2 - 1 sendok takar atau 1 kapsul

Penting untuk minum banyak air saat mengonsumsi obat jenis ini.

2. Obat Pencahar Osmotik

Dosis laktulosa:

  • Dewasa: 15-45 ml per hari
  • Anak-anak 5-14 tahun: 15 ml per hari
  • Anak-anak 1-5 tahun: 5-10 ml per hari

3. Obat Pencahar Stimulan

Dosis bisacodyl:

  • Dewasa dan anak >12 tahun: 1-2 tablet (5-10 mg) sebelum tidur
  • Anak-anak 6-12 tahun: 1 tablet (5 mg) sebelum tidur

4. Obat Pencahar Saline

Biasanya digunakan sesuai petunjuk pada kemasan atau anjuran dokter. Umumnya diberikan dalam bentuk enema atau larutan oral.

Penting untuk diingat bahwa dosis di atas hanya panduan umum. Selalu ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan atau anjuran dokter. Jangan menggunakan obat pencahar dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis.

Efek Samping dan Risiko Penggunaan Obat Pencahar

Meskipun umumnya aman digunakan, obat pencahar dapat menimbulkan beberapa efek samping. Efek samping ini bisa bervariasi tergantung jenis obat dan kondisi individu. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin timbul:

1. Efek Samping Ringan

  • Kembung dan gas berlebih
  • Mual dan muntah
  • Kram perut
  • Diare ringan
  • Dehidrasi ringan

2. Efek Samping Serius

  • Diare berat dan berkepanjangan
  • Dehidrasi parah
  • Gangguan elektrolit (seperti hipokalemia atau hiponatremia)
  • Ketergantungan pada obat pencahar
  • Kerusakan pada otot usus (pada penggunaan jangka panjang)
  • Obstruksi usus (pada kasus yang jarang)

3. Risiko Penggunaan Jangka Panjang

Penggunaan obat pencahar dalam jangka panjang dapat menimbulkan beberapa risiko, antara lain:

  • Ketergantungan: Usus besar menjadi "malas" dan tidak dapat berfungsi normal tanpa bantuan obat pencahar.
  • Gangguan elektrolit: Kehilangan mineral penting seperti kalium, natrium, dan magnesium.
  • Malabsorpsi: Penyerapan nutrisi dan obat-obatan lain menjadi terganggu.
  • Kerusakan usus: Penggunaan berlebihan dapat merusak lapisan usus dan otot-ototnya.

4. Interaksi dengan Obat Lain

Obat pencahar dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain, seperti:

  • Obat jantung (misalnya digoxin)
  • Diuretik
  • Antibiotik tertentu
  • Obat antidepresan

Oleh karena itu, penting untuk memberitahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang sedang dikonsumsi sebelum menggunakan obat pencahar.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Meskipun obat pencahar dapat dibeli bebas di apotek, ada beberapa situasi di mana Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya:

1. Sembelit Berkepanjangan

Jika Anda mengalami sembelit yang berlangsung lebih dari 2 minggu atau terjadi secara berulang, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

2. Gejala Tambahan

Segera hubungi dokter jika sembelit disertai dengan gejala lain seperti:

  • Nyeri perut yang parah
  • Demam
  • Mual dan muntah yang terus-menerus
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja
  • Darah dalam tinja

3. Kondisi Kesehatan Tertentu

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan penggunaan obat pencahar dengan dokter. Kondisi tersebut meliputi:

  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Gangguan ginjal
  • Penyakit radang usus (seperti Crohn's disease atau colitis ulceratif)
  • Riwayat operasi usus

4. Kehamilan dan Menyusui

Wanita hamil atau menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat pencahar untuk memastikan keamanannya.

5. Penggunaan pada Anak-anak

Sebelum memberikan obat pencahar pada anak-anak, terutama yang berusia di bawah 6 tahun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak.

6. Efek Samping yang Mengganggu

Jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu atau tidak biasa setelah menggunakan obat pencahar, segera hubungi dokter.

Cara Alami Mengatasi Sembelit Tanpa Obat Pencahar

Sebelum menggunakan obat pencahar, ada beberapa cara alami yang bisa dicoba untuk mengatasi sembelit:

1. Perbanyak Konsumsi Serat

Meningkatkan asupan serat dapat membantu melunakkan tinja dan memperlancar BAB. Sumber serat yang baik antara lain:

  • Buah-buahan seperti apel, pir, dan kiwi
  • Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Gandum utuh dan oatmeal

2. Minum Cukup Air

Pastikan untuk minum air putih minimal 8 gelas per hari. Air membantu melunakkan tinja dan memperlancar pergerakan usus.

3. Olahraga Teratur

Aktivitas fisik dapat merangsang kontraksi otot usus. Cobalah berolahraga ringan seperti jalan kaki atau berenang selama 30 menit setiap hari.

4. Jangan Menahan BAB

Segera ke toilet saat merasa ingin BAB. Menahan-nahan dapat memperparah sembelit.

5. Posisi BAB yang Benar

Gunakan posisi jongkok atau gunakan penyangga kaki saat duduk di toilet untuk memudahkan proses BAB.

6. Konsumsi Probiotik

Makanan atau suplemen yang mengandung probiotik dapat membantu menjaga kesehatan usus dan melancarkan BAB.

7. Hindari Makanan Penyebab Sembelit

Kurangi konsumsi makanan yang dapat menyebabkan sembelit seperti makanan olahan, daging merah, dan makanan tinggi lemak.

Mitos dan Fakta Seputar Obat Pencahar

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait obat pencahar. Mari kita bahas mitos dan fakta seputar obat pencahar:

Mitos 1: Obat pencahar aman digunakan setiap hari

Fakta: Penggunaan obat pencahar setiap hari dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan fungsi usus. Sebaiknya gunakan obat pencahar hanya saat diperlukan dan sesuai anjuran dokter.

Mitos 2: Obat pencahar bisa menurunkan berat badan

Fakta: Meskipun penggunaan obat pencahar dapat menyebabkan penurunan berat badan sementara karena kehilangan cairan, ini bukan cara yang sehat atau efektif untuk menurunkan berat badan. Penurunan berat badan yang terjadi hanya sementara dan dapat membahayakan kesehatan.

Mitos 3: Semua obat pencahar bekerja dengan cara yang sama

Fakta: Ada berbagai jenis obat pencahar dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda. Beberapa melunakkan tinja, ada yang menarik air ke usus, dan ada pula yang merangsang kontraksi otot usus.

Mitos 4: Obat pencahar alami selalu aman

Fakta: Meskipun berasal dari bahan alami, obat pencahar herbal tetap memiliki efek samping dan risiko jika digunakan tidak sesuai aturan. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat pencahar alami.

Mitos 5: Anak-anak tidak boleh menggunakan obat pencahar

Fakta: Beberapa jenis obat pencahar aman digunakan untuk anak-anak dengan dosis yang tepat dan di bawah pengawasan dokter. Namun, sebaiknya coba cara alami terlebih dahulu sebelum memberikan obat pencahar pada anak.

Kesimpulan

Obat pencahar adalah solusi efektif untuk mengatasi masalah sembelit atau susah buang air besar. Tersedia dalam berbagai jenis dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda, obat pencahar dapat membantu melunakkan tinja dan merangsang gerakan usus. Meski demikian, penggunaannya harus hati-hati dan sesuai anjuran untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Penting untuk diingat bahwa obat pencahar sebaiknya tidak digunakan sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi sembelit. Perubahan gaya hidup seperti meningkatkan asupan serat, minum cukup air, dan berolahraga teratur merupakan cara yang lebih baik dan aman untuk menjaga kesehatan pencernaan. Jika sembelit terus berlanjut atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan pemahaman yang baik tentang obat pencahar dan penggunaannya yang bijak, kita dapat mengatasi masalah sembelit dengan lebih efektif dan aman. Selalu utamakan kesehatan dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika mengalami masalah pencernaan yang berkelanjutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya