Fungsi Obat Amlodipine: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Amlodipine adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengatasi nyeri dada. Pelajari fungsi, dosis, dan efek sampingnya di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jan 2025, 14:56 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2025, 14:56 WIB
fungsi obat amlodipine
fungsi obat amlodipine ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Amlodipine adalah obat yang termasuk dalam golongan calcium channel blocker (CCB) atau antagonis kalsium. Fungsi utama obat amlodipine adalah untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan mengatasi nyeri dada (angina) akibat penyakit jantung koroner. Obat ini bekerja dengan cara melemaskan dan memperlebar pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah menurun.

Secara lebih spesifik, amlodipine bekerja dengan menghambat masuknya ion kalsium ke dalam sel-sel otot polos di dinding pembuluh darah dan otot jantung. Hal ini menyebabkan otot-otot tersebut menjadi lebih rileks, sehingga pembuluh darah melebar dan aliran darah meningkat. Akibatnya, jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Selain menurunkan tekanan darah, fungsi obat amlodipine juga meliputi:

  • Mengurangi frekuensi dan intensitas serangan angina
  • Meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung
  • Membantu mencegah stroke dan serangan jantung pada penderita hipertensi
  • Mengurangi risiko komplikasi jangka panjang akibat tekanan darah tinggi seperti gagal jantung, gagal ginjal, dan kerusakan pembuluh darah

Amlodipine tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 5 mg dan 10 mg. Obat ini hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dokter dan tidak boleh digunakan sembarangan.

Manfaat Amlodipine untuk Kesehatan

Penggunaan amlodipine secara teratur sesuai anjuran dokter dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, terutama bagi penderita hipertensi dan penyakit jantung. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari obat amlodipine:

Manfaat utama amlodipine adalah menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Dengan melemaskan pembuluh darah, obat ini membantu menurunkan resistensi perifer sehingga tekanan darah menjadi lebih normal. Hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan organ-organ vital akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

2. Mengatasi Nyeri Dada (Angina)

Pada penderita angina, amlodipine membantu meredakan nyeri dada dengan cara meningkatkan aliran darah ke otot jantung. Obat ini efektif untuk mengurangi frekuensi dan intensitas serangan angina, sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien.

3. Mencegah Komplikasi Kardiovaskular

Penggunaan amlodipine jangka panjang dapat membantu mencegah komplikasi serius akibat hipertensi dan penyakit jantung koroner, seperti:

  • Stroke
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Kerusakan ginjal
  • Kerusakan pembuluh darah

4. Meningkatkan Toleransi Aktivitas Fisik

Bagi penderita angina, amlodipine dapat meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami nyeri dada. Hal ini karena obat tersebut membantu memperbaiki aliran darah ke jantung saat beraktivitas.

5. Melindungi Organ-organ Vital

Dengan mengendalikan tekanan darah, amlodipine membantu melindungi organ-organ vital seperti jantung, otak, ginjal, dan mata dari kerusakan akibat hipertensi jangka panjang.

Meski memiliki banyak manfaat, perlu diingat bahwa amlodipine harus digunakan sesuai petunjuk dokter. Penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Dosis dan Aturan Pakai Amlodipine

Dosis amlodipine harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien dan hanya boleh ditentukan oleh dokter. Berikut adalah panduan umum dosis amlodipine untuk berbagai kondisi:

Dosis untuk Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

  • Dewasa: Dosis awal yang umum adalah 5 mg sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 10 mg sekali sehari, tergantung respons pasien.
  • Anak-anak (6-17 tahun): Dosis awal 2,5 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan hingga 5 mg sekali sehari.
  • Lansia: Biasanya dimulai dengan dosis yang lebih rendah, sekitar 2,5 mg sekali sehari.

Dosis untuk Angina Pektoris

  • Dewasa: Dosis yang umum adalah 5-10 mg sekali sehari.
  • Lansia: Dosis awal yang lebih rendah mungkin direkomendasikan.

Aturan Pakai Amlodipine

Untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan amlodipine, ikuti aturan pakai berikut:

  • Minum amlodipine pada waktu yang sama setiap hari untuk membantu Anda mengingat.
  • Amlodipine dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
  • Telan tablet utuh dengan segelas air. Jangan mengunyah, membelah, atau menghancurkan tablet.
  • Jika Anda lupa minum satu dosis, minumlah segera setelah ingat. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa dan lanjutkan dengan jadwal normal. Jangan menggandakan dosis.
  • Jangan berhenti mengonsumsi amlodipine tanpa konsultasi dengan dokter, bahkan jika Anda merasa lebih baik.
  • Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur selama menggunakan obat ini.

Penting untuk diingat bahwa dosis dan aturan pakai di atas hanya panduan umum. Selalu ikuti petunjuk spesifik dari dokter Anda, karena dosis dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan respons terhadap pengobatan.

Efek Samping Amlodipine

Meskipun amlodipine umumnya ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar pasien, obat ini dapat menyebabkan beberapa efek samping. Penting untuk memahami bahwa tidak semua orang akan mengalami efek samping ini, dan banyak yang dapat hilang seiring waktu saat tubuh menyesuaikan diri dengan obat. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

Efek Samping Umum

Efek samping yang sering dilaporkan dan umumnya ringan meliputi:

  • Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki (edema)
  • Sakit kepala
  • Pusing atau merasa ringan kepala
  • Kelelahan atau rasa lemah yang tidak biasa
  • Mual
  • Sakit perut
  • Wajah memerah (flushing)
  • Jantung berdebar (palpitasi)
  • Mengantuk

Efek Samping Serius

Meskipun jarang terjadi, beberapa efek samping serius yang memerlukan perhatian medis segera meliputi:

  • Detak jantung yang sangat cepat, lambat, atau tidak teratur
  • Nyeri dada yang memburuk atau serangan jantung
  • Sesak napas parah
  • Pembengkakan mendadak pada tangan, kaki, atau pergelangan kaki
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Gejala kerusakan hati seperti mual parah, sakit perut bagian atas, kehilangan nafsu makan, atau kulit/mata menguning
  • Reaksi alergi parah (anafilaksis) seperti ruam, gatal, pembengkakan (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing berat, atau kesulitan bernapas

Faktor Risiko dan Pencegahan

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko efek samping amlodipine:

  • Usia lanjut
  • Gangguan fungsi hati
  • Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan tertentu
  • Dosis yang terlalu tinggi

Untuk meminimalkan risiko efek samping:

  • Selalu ikuti dosis yang diresepkan dokter
  • Informasikan dokter tentang semua obat, suplemen, dan produk herbal yang Anda gunakan
  • Laporkan segera ke dokter jika mengalami efek samping yang mengganggu atau memburuk
  • Jangan menghentikan penggunaan amlodipine secara tiba-tiba tanpa konsultasi dokter

Penting untuk diingat bahwa manfaat penggunaan amlodipine dalam mengendalikan tekanan darah tinggi dan mencegah komplikasi serius umumnya lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Namun, jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu atau khawatir tentang risiko, selalu konsultasikan dengan dokter Anda.

Interaksi Obat Amlodipine

Amlodipine dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, yang dapat mempengaruhi efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping. Berikut adalah beberapa interaksi obat yang penting untuk diperhatikan:

1. Interaksi dengan Obat Antihipertensi Lain

Penggunaan amlodipine bersamaan dengan obat antihipertensi lain dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berlebihan. Obat-obat tersebut meliputi:

  • ACE inhibitor (seperti lisinopril, enalapril)
  • ARB (seperti losartan, valsartan)
  • Beta blocker (seperti metoprolol, atenolol)
  • Diuretik (seperti furosemide, hydrochlorothiazide)

2. Interaksi dengan Obat Penurun Kolesterol

Amlodipine dapat meningkatkan kadar simvastatin dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko efek samping. Dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis simvastatin jika digunakan bersamaan dengan amlodipine.

3. Interaksi dengan Obat Antijamur

Obat antijamur azole seperti ketoconazole dan itraconazole dapat meningkatkan kadar amlodipine dalam darah, yang dapat memperbesar risiko efek samping.

4. Interaksi dengan Obat HIV

Beberapa obat HIV, seperti ritonavir, dapat meningkatkan kadar amlodipine dalam darah. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan.

5. Interaksi dengan Obat Imunosupresan

Amlodipine dapat meningkatkan kadar obat imunosupresan seperti cyclosporine dan tacrolimus dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko efek samping dari obat-obat tersebut.

6. Interaksi dengan Obat Lain

  • Diltiazem: Dapat meningkatkan kadar amlodipine dalam darah
  • Rifampicin: Dapat menurunkan efektivitas amlodipine
  • Sildenafil (Viagra): Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berlebihan

Pencegahan Interaksi Obat

Untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan:

  • Selalu informasikan dokter atau apoteker tentang semua obat, suplemen, dan produk herbal yang Anda gunakan
  • Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa konsultasi dengan dokter
  • Baca dengan teliti label dan informasi yang menyertai setiap obat
  • Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang interaksi obat, konsultasikan dengan dokter atau apoteker

Interaksi obat dapat kompleks dan bervariasi tergantung pada individu. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkomunikasi terbuka dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang semua obat yang Anda gunakan untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan Anda.

Peringatan dan Perhatian Khusus

Meskipun amlodipine adalah obat yang umumnya aman dan efektif, ada beberapa peringatan dan perhatian khusus yang perlu diperhatikan saat menggunakan obat ini:

1. Kehamilan dan Menyusui

Amlodipine termasuk dalam kategori C untuk kehamilan, yang berarti risiko terhadap janin belum sepenuhnya diketahui. Wanita hamil atau berencana hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Untuk ibu menyusui, amlodipine dapat terserap ke dalam ASI, sehingga penggunaannya harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

2. Gangguan Fungsi Hati

Pasien dengan gangguan fungsi hati mungkin memerlukan penyesuaian dosis karena amlodipine dimetabolisme di hati. Pemantauan fungsi hati mungkin diperlukan selama pengobatan.

3. Lansia

Pasien lansia mungkin lebih sensitif terhadap efek amlodipine dan berisiko lebih tinggi mengalami efek samping. Dosis awal yang lebih rendah mungkin direkomendasikan.

4. Penyakit Jantung

Pasien dengan gagal jantung atau penyakit jantung koroner yang parah harus dipantau dengan hati-hati saat memulai pengobatan atau meningkatkan dosis amlodipine.

5. Hipotensi

Amlodipine dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berlebihan pada beberapa pasien, terutama pada awal pengobatan atau saat meningkatkan dosis.

6. Interaksi dengan Grapefruit

Konsumsi grapefruit atau jus grapefruit dapat meningkatkan kadar amlodipine dalam darah dan meningkatkan risiko efek samping. Hindari konsumsi grapefruit selama pengobatan dengan amlodipine.

7. Penggunaan pada Anak-anak

Keamanan dan efektivitas amlodipine pada anak-anak di bawah usia 6 tahun belum sepenuhnya ditetapkan.

8. Penghentian Mendadak

Jangan menghentikan penggunaan amlodipine secara tiba-tiba tanpa konsultasi dengan dokter. Penghentian mendadak dapat menyebabkan memburuknya kondisi yang diobati.

9. Operasi

Informasikan dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan amlodipine sebelum menjalani prosedur bedah atau dental.

10. Pemantauan Rutin

Pemeriksaan tekanan darah dan fungsi jantung secara teratur diperlukan selama pengobatan dengan amlodipine untuk memastikan obat bekerja dengan baik dan mendeteksi efek samping yang mungkin terjadi.

Penting untuk selalu berkomunikasi terbuka dengan dokter Anda tentang riwayat kesehatan, kondisi medis saat ini, dan semua obat yang Anda gunakan. Ini akan membantu dokter menentukan apakah amlodipine aman dan sesuai untuk Anda, serta membantu mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

Kesimpulan

Amlodipine merupakan obat yang sangat efektif untuk mengelola hipertensi dan angina pektoris. Fungsi utamanya adalah menurunkan tekanan darah dengan cara melemaskan dan memperlebar pembuluh darah. Meskipun umumnya aman, obat ini dapat menyebabkan efek samping dan berinteraksi dengan obat-obatan lain. Oleh karena itu, penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan dokter.

Penting untuk mengikuti dosis dan aturan pakai yang diresepkan, serta melaporkan segera ke dokter jika mengalami efek samping yang mengganggu. Pasien juga harus memperhatikan peringatan dan perhatian khusus, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menggunakan obat-obatan lain.

Dengan penggunaan yang tepat dan pemantauan yang teratur, amlodipine dapat membantu mengendalikan tekanan darah dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan hipertensi dan penyakit jantung koroner. Namun, pengobatan hipertensi tidak hanya bergantung pada obat-obatan. Gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan manajemen stres, juga memainkan peran penting dalam mengelola tekanan darah dan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya