Sukses

100 Kata Penghubung dalam Bahasa Indonesia: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Pelajari 100 kata penghubung dalam bahasa Indonesia beserta pengertian, jenis, dan contoh penggunaannya untuk meningkatkan keterampilan menulis Anda.

Liputan6.com, Jakarta Kata penghubung atau konjungsi memiliki peran penting dalam membentuk kalimat yang runtut dan mudah dipahami. Tanpa kata penghubung, ide-ide dalam kalimat bisa terasa terpisah dan membingungkan bagi pembaca. Oleh karena itu, pemahaman tentang penggunaan konjungsi menjadi hal mendasar dalam keterampilan berbahasa.

Dalam bahasa Indonesia, konjungsi dibagi menjadi dua jenis utama: konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat. Konjungsi antarkalimat biasanya terletak di awal kalimat dan selalu diikuti tanda koma, seperti Namun, atau Oleh karena itu,. Sementara itu, konjungsi intrakalimat menghubungkan kata atau klausa dalam satu kalimat, dan aturan penggunaannya bisa berbeda tergantung pada jenis kata penghubungnya.

Berikut daftar 100 kata penghubung lengkap beserta penjelasan, jenis, dan contohnya, yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/6/2025).

2 dari 6 halaman

Pengertian Kata Penghubung

Kata penghubung adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata ini berperan penting dalam membentuk koherensi dan kohesi dalam sebuah teks. Dalam bahasa Indonesia, kata penghubung atau konjungsi merupakan elemen penting yang berfungsi untuk menghubungkan antarunsur dalam suatu kalimat atau antar kalimat dalam paragraf. Kata penghubung tidak hanya membantu memperjelas hubungan antarbagian kalimat, tetapi juga meningkatkan keterpaduan dan kelancaran sebuah teks.

Menurut Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, kata penghubung dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat (balaibahasajateng.kemdikbud.go.id). Konjungsi antarkalimat berfungsi menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain. Ciri khas dari jenis ini adalah penempatannya di awal kalimat dan diikuti oleh tanda koma (,). Contoh: Namun, ia tetap melanjutkan perjalanan atau Sebagai kesimpulan, kita harus menjaga kebersihan lingkungan.

Beberapa contoh konjungsi antarkalimat yang umum digunakan adalah: Akhirnya, Namun, Oleh karena itu, Di samping itu, dan Sementara itu. Penggunaan tanda koma setelah kata penghubung ini merupakan kaidah yang harus diperhatikan karena membantu memisahkan unsur penghubung dari inti kalimat yang mengikutinya.

Sementara itu, konjungsi intrakalimat digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, atau klausa dengan klausa, di dalam satu kalimat. Tipe ini lebih bervariasi dari segi penulisan, karena beberapa konjungsi ditulis dengan koma sebelumnya, dan beberapa tidak. Misalnya:

Menggunakan koma: Ia datang, tetapi tidak berbicara banyak.

Tanpa koma: Ia datang karena ingin bertemu dengannya.

Beberapa konjungsi intrakalimat yang tidak perlu didahului koma meliputi dan, atau, karena, agar, supaya, dan sehingga. Sedangkan konjungsi seperti tetapi, padahal, sedangkan, dan seperti harus diawali koma bila muncul di tengah kalimat.

Selain itu, terdapat pula pasangan konjungsi seperti baik … maupun …, antara … dan …, atau tidak hanya … tetapi juga …. Pasangan-pasangan ini harus digunakan secara lengkap dan tidak bisa digantikan atau ditukar urutannya, karena dapat mengubah makna kalimat.

Menurut sumber dari binus.ac.id, kata penghubung sangat penting dalam menyusun kalimat yang lebih kompleks dan bermakna. Contoh penggunaannya seperti pada kalimat: Dia tetap belajar meskipun lelah, atau Saya memilih berjalan kaki karena lebih sehat.

Secara keseluruhan, pemahaman yang baik tentang jenis dan kaidah penulisan kata penghubung akan sangat membantu dalam menyusun tulisan yang koheren dan enak dibaca. Dengan mengikuti pedoman ini, penulis dapat menyampaikan ide secara lebih efektif dan terstruktur.

3 dari 6 halaman

Jenis-jenis Kata Penghubung

1. Kata Penghubung Intrakalimat

Kata penghubung intrakalimat menghubungkan klausa induk dan klausa anak dalam satu kalimat. Terdapat dua jenis kata penghubung intrakalimat:

a. Konjungsi Koordinatif

  • 1. Dan
  • 2. Atau
  • 3. Tetapi
  • 4. Sedangkan
  • 5. Melainkan
  • 6. Lalu
  • 7. Kemudian
  • 8. Padahal

b. Konjungsi Subordinatif

  • 9. Sesudah
  • 10. Setelah
  • 11. Sebelum
  • 12. Sejak
  • 13. Ketika
  • 14. Sementara
  • 15. Sambil
  • 16. Selama
  • 17. Sampai
  • 18. Jika
  • 19. Kalau
  • 20. Asalkan
  • 21. Bila
  • 22. Andaikan
  • 23. Sekiranya
  • 24. Agar
  • 25. Supaya
  • 26. Biarpun
  • 27. Meskipun
  • 28. Walaupun
  • 29. Seakan-akan
  • 30. Seolah-olah
  • 31. Sebab
  • 32. Karena
  • 33. Sehingga
  • 34. Bahwa
  • 35. Dengan

2. Kata Penghubung Antarkalimat

  • 36. Biarpun demikian
  • 37. Sekalipun begitu
  • 38. Walaupun demikian
  • 39. Meskipun begitu
  • 40. Kemudian
  • 41. Sesudah itu
  • 42. Selanjutnya
  • 43. Tambahan pula
  • 44. Lagi pula
  • 45. Selain itu
  • 46. Sebaliknya
  • 47. Sesungguhnya
  • 48. Bahwasanya
  • 49. Malahan
  • 50. Bahkan
  • 51. Akan tetapi
  • 52. Namun
  • 53. Kecuali itu
  • 54. Dengan demikian
  • 55. Oleh karena itu
  • 56. Oleh sebab itu
  • 57. Sebelum itu

3. Kata Penghubung Antarparagraf

  • 58. Begitu pula
  • 59. Demikian juga
  • 60. Tambahan lagi
  • 61. Di samping itu
  • 62. Kedua
  • 63. Akhirnya
  • 64. Bagaimanapun juga
  • 65. Sebagaimana
  • 66. Sama halnya
  • 67. Jadi
  • 68. Akibatnya
  • 69. Untuk maksud itu
  • 70. Untuk mencapai hal itu
  • 71. Ringkasnya
  • 72. Secara singkat
  • 73. Pada intinya
  • 74. Sementara itu
4 dari 6 halaman

Fungsi Kata Penghubung dan Contohnya

1. Menyatakan Gabungan

75. Serta

Contoh: Ayah, Ibu, serta Adik akan pergi ke Surabaya bulan depan.

2. Menyatakan Waktu

76. Apabila

77. Bilamana

Contoh: Apabila hujan turun, jangan lupa membawa payung.

3. Menyatakan Pertentangan

78. Padahal

Contoh: Dia mengaku sudah makan, padahal perutnya masih keroncongan.

4. Menyatakan Tujuan

79. Guna

Contoh: Mereka belajar guna mempersiapkan ujian besok.

5. Menyatakan Sebab

80. Sebab

Contoh: Dia tidak masuk sekolah sebab sedang sakit.

6. Menyatakan Akibat

81. Akibatnya

Contoh: Dia terlalu banyak bermain game, akibatnya nilainya menurun.

7. Menyatakan Syarat

82. Apabila

Contoh: Apabila kamu rajin belajar, pasti akan mendapat nilai bagus.

8. Menyatakan Tak Bersyarat

83. Biarpun

Contoh: Biarpun hujan deras, dia tetap pergi ke sekolah.

9. Menyatakan Pilihan

84. Ataupun

Contoh: Kamu boleh memilih warna merah ataupun biru.

10. Menyatakan Perbandingan

85. Bagai

86. Ibarat

87. Serupa

Contoh: Wajahnya bagai bulan purnama, bersinar terang.

11. Menyatakan Urutan

88. Mula-mula

Contoh: Mula-mula kita harus membuat adonan, lalu memanggangnya.

12. Menyatakan Pembenaran

89. Biar

Contoh: Biar hujan deras, dia tetap pergi bekerja.

13. Menyatakan Menguatkan

90. Yaitu

91. Yakni

Contoh: Ada tiga warna yang tersedia, yaitu merah, biru, dan hijau.

14. Menyatakan Pembatasan

92. Asal

Contoh: Kamu boleh pergi asal sudah menyelesaikan pekerjaan rumahmu.

15. Menyatakan Penjelas

93. Bahwa

Contoh: Dia mengatakan bahwa akan datang tepat waktu.

5 dari 6 halaman

Kata Penghubung Lainnya

  • 94. Maka
  • 95. Adapun
  • 96. Kendati
  • 97. Lantaran
  • 98. Alhasil
  • 99. Andaikata
  • 100. Manakala
6 dari 6 halaman

FAQ Tentang Kata Penghubung

1. Apa itu kata penghubung dalam bahasa Indonesia?

Kata penghubung, atau konjungsi, adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa, kalimat, atau paragraf. Fungsinya adalah untuk memperjelas hubungan antarbagian teks, seperti hubungan sebab-akibat, pertentangan, penambahan, dan lain-lain. Contohnya: dan, tetapi, karena, walaupun, sehingga.

2. Apa perbedaan antara konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat?

Konjungsi antarkalimat digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain dan biasanya ditulis di awal kalimat serta diikuti tanda koma, misalnya: Namun, ia tetap datang.

Konjungsi intrakalimat digunakan untuk menghubungkan klausa atau kata dalam satu kalimat, misalnya: Dia belajar karena ingin lulus ujian. Beberapa konjungsi intrakalimat memerlukan tanda koma sebelumnya, sementara lainnya tidak.

3. Kapan kata penghubung harus diikuti tanda koma (,)?

Kata penghubung antarkalimat selalu diikuti koma karena berada di awal kalimat, contohnya: Sebaliknya, dia memilih tinggal di rumah. Sedangkan pada konjungsi intrakalimat, tanda koma digunakan jika konjungsi seperti tetapi, padahal, sedangkan, seperti berada di tengah kalimat, contohnya: Ia datang, tetapi tidak berbicara. Namun, konjungsi seperti karena, agar, dan, atau tidak memerlukan koma sebelumnya.

4. Apakah semua kata penghubung bisa dipakai di awal kalimat?

Tidak semua kata penghubung bisa dipakai di awal kalimat. Hanya konjungsi antarkalimat yang boleh ditulis di awal kalimat, seperti Namun, Oleh karena itu, Sebaliknya, dan Sementara itu.

Sedangkan konjungsi intrakalimat, seperti dan, atau, karena, agar, tidak digunakan di awal kalimat kecuali jika membentuk anak kalimat yang mendahului induk kalimat.

5. Apa yang dimaksud dengan pasangan kata penghubung, dan bagaimana penggunaannya?

Pasangan kata penghubung adalah dua kata atau frasa yang digunakan secara bersamaan untuk menghubungkan dua unsur kalimat dengan pola tertentu. Contohnya:

  • Baik ... maupun ...
  • Tidak hanya ... tetapi juga ...
  • Antara ... dan ... Pasangan ini harus digunakan lengkap dan tidak bisa ditukar urutannya. Misalnya: Baik siswa maupun guru wajib hadir (bukan Maupun siswa baik guru).
EnamPlus