200 Kata Aesthetic Bahasa Inggris untuk Diri Sendiri dan Artinya

Liputan6.com, Jakarta Kata-kata aesthetic bahasa Inggris dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk diri sendiri. Berikut ini adalah kumpulan 200 kata-kata aesthetic bahasa Inggris beserta artinya dalam bahasa Indonesia yang bisa membantu meningkatkan semangat dan kepercayaan diri:

1. Love yourself first and everything else falls into line. (Cintai dirimu terlebih dahulu dan segalanya akan berjalan dengan baik.)
2. You are enough just as you are. (Kamu sudah cukup apa adanya.)
3. Self-love is not selfish; you cannot truly love another until you know how to love yourself. (Mencintai diri sendiri bukanlah egois; kamu tidak bisa benar-benar mencintai orang lain sampai kamu tahu bagaimana mencintai dirimu sendiri.)
4. Be yourself; everyone else is already taken. (Jadilah dirimu sendiri; orang lain sudah ada yang punya.)
5. You are beautiful inside and out. (Kamu cantik luar dalam.)

6. You are stronger than you think. (Kamu lebih kuat dari yang kamu pikirkan.)
7. Believe you can and you're halfway there. (Percayalah kamu bisa dan kamu sudah setengah jalan.)
8. Your only limit is you. (Satu-satunya batasanmu adalah dirimu sendiri.)
9. You have the power to create change. (Kamu punya kekuatan untuk menciptakan perubahan.)
10. Trust yourself. You know more than you think you do. (Percayalah pada dirimu. Kamu tahu lebih banyak dari yang kamu kira.)

11. Happiness is an inside job. (Kebahagiaan adalah pekerjaan dari dalam diri.)
12. The most important thing is to enjoy your life - to be happy. (Hal terpenting adalah menikmati hidupmu - untuk bahagia.)
13. Happiness is not by chance, but by choice. (Kebahagiaan bukan karena kebetulan, tapi karena pilihan.)
14. Choose happiness. (Pilihlah kebahagiaan.)
15. Happiness looks gorgeous on you. (Kebahagiaan terlihat indah padamu.)

16. Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts. (Kesuksesan bukanlah akhir, kegagalan bukanlah fatal: keberanian untuk melanjutkan itulah yang terpenting.)
17. The secret of success is to do the common things uncommonly well. (Rahasia kesuksesan adalah melakukan hal-hal biasa dengan cara yang luar biasa.)
18. Success is walking from failure to failure with no loss of enthusiasm. (Kesuksesan adalah berjalan dari kegagalan ke kegagalan tanpa kehilangan antusiasme.)
19. The road to success is always under construction. (Jalan menuju kesuksesan selalu dalam pembangunan.)
20. Success is not how high you have climbed, but how you make a positive difference to the world. (Kesuksesan bukan seberapa tinggi kamu telah memanjat, tapi bagaimana kamu membuat perbedaan positif bagi dunia.)

21. Dream big and dare to fail. (Bermimpilah besar dan beranilah untuk gagal.)
22. The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams. (Masa depan milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpi mereka.)
23. A dream doesn't become reality through magic; it takes sweat, determination and hard work. (Mimpi tidak menjadi kenyataan melalui sihir; dibutuhkan keringat, tekad dan kerja keras.)
24. Don't dream your life, live your dream. (Jangan bermimpi tentang hidupmu, hiduplah mimpimu.)
25. All our dreams can come true if we have the courage to pursue them. (Semua mimpi kita bisa menjadi kenyataan jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya.)

26. Life is what happens to you while you're busy making other plans. (Hidup adalah apa yang terjadi padamu saat kamu sibuk membuat rencana lain.)
27. The purpose of life is not to be happy. It is to be useful, to be honorable, to be compassionate. (Tujuan hidup bukanlah untuk bahagia. Tapi untuk berguna, terhormat, dan berbelas kasih.)
28. Life is 10% what happens to you and 90% how you react to it. (Hidup adalah 10% apa yang terjadi padamu dan 90% bagaimana kamu bereaksi terhadapnya.)
29. In the end, it's not the years in your life that count. It's the life in your years. (Pada akhirnya, bukan tahun-tahun dalam hidupmu yang terhitung. Tapi kehidupan dalam tahun-tahunmu.)
30. Life is short, and it's up to you to make it sweet. (Hidup itu singkat, dan terserah kamu untuk membuatnya manis.)

31. Be the change you wish to see in the world. (Jadilah perubahan yang ingin kamu lihat di dunia.)
32. Change is the only constant in life. (Perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan dalam hidup.)
33. If you don't like something, change it. If you can't change it, change your attitude. (Jika kamu tidak menyukai sesuatu, ubahlah. Jika kamu tidak bisa mengubahnya, ubahlah sikapmu.)
34. The secret of change is to focus all of your energy not on fighting the old, but on building the new. (Rahasia perubahan adalah fokuskan semua energimu bukan pada melawan yang lama, tapi pada membangun yang baru.)
35. Change your thoughts and you change your world. (Ubahlah pikiranmu dan kamu mengubah duniamu.)

36. Courage is grace under pressure. (Keberanian adalah keanggunan di bawah tekanan.)
37. It takes courage to grow up and become who you really are. (Butuh keberanian untuk tumbuh dewasa dan menjadi siapa dirimu sebenarnya.)
38. Courage doesn't always roar. Sometimes courage is the quiet voice at the end of the day saying, 'I will try again tomorrow.' (Keberanian tidak selalu mengaum. Terkadang keberanian adalah suara tenang di akhir hari yang berkata, 'Aku akan mencoba lagi besok.')
39. You gain strength, courage, and confidence by every experience in which you really stop to look fear in the face. (Kamu mendapatkan kekuatan, keberanian, dan kepercayaan diri dari setiap pengalaman di mana kamu benar-benar berhenti untuk menatap ketakutan.)
40. Courage is not the absence of fear, but rather the assessment that something else is more important than fear. (Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, melainkan penilaian bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada rasa takut.)

41. Failure is simply the opportunity to begin again, this time more intelligently. (Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini dengan lebih cerdas.)
42. There is no failure except in no longer trying. (Tidak ada kegagalan kecuali berhenti mencoba.)
43. Failure is success in progress. (Kegagalan adalah kesuksesan yang sedang berlangsung.)
44. I have not failed. I've just found 10,000 ways that won't work. (Aku belum gagal. Aku hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.)
45. Failure is not falling down but refusing to get up. (Kegagalan bukanlah jatuh tetapi menolak untuk bangkit.)

46. Hope is being able to see that there is light despite all of the darkness. (Harapan adalah mampu melihat bahwa ada cahaya meskipun semua kegelapan.)
47. Hope is the only thing stronger than fear. (Harapan adalah satu-satunya hal yang lebih kuat dari rasa takut.)
48. Where there is hope, there is faith. Where there is faith, miracles happen. (Di mana ada harapan, ada iman. Di mana ada iman, keajaiban terjadi.)
49. Hope is a waking dream. (Harapan adalah mimpi yang terjaga.)
50. Once you choose hope, anything's possible. (Begitu kamu memilih harapan, segalanya mungkin.)

51. The only true wisdom is in knowing you know nothing. (Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah mengetahui bahwa kamu tidak tahu apa-apa.)
52. Wisdom is not a product of schooling but of the lifelong attempt to acquire it. (Kebijaksanaan bukanlah produk dari sekolah tetapi dari usaha seumur hidup untuk memperolehnya.)
53. The invariable mark of wisdom is to see the miraculous in the common. (Tanda kebijaksanaan yang tak berubah adalah melihat keajaiban dalam hal-hal biasa.)
54. Wisdom begins in wonder. (Kebijaksanaan dimulai dengan keajaiban.)
55. The wise man doesn't give the right answers, he poses the right questions. (Orang bijak tidak memberikan jawaban yang benar, dia mengajukan pertanyaan yang tepat.)

56. Patience is not the ability to wait, but the ability to keep a good attitude while waiting. (Kesabaran bukanlah kemampuan untuk menunggu, tetapi kemampuan untuk menjaga sikap baik saat menunggu.)
57. Patience is bitter, but its fruit is sweet. (Kesabaran itu pahit, tapi buahnya manis.)
58. Adopt the pace of nature: her secret is patience. (Adopsi kecepatan alam: rahasianya adalah kesabaran.)
59. Patience is the companion of wisdom. (Kesabaran adalah pendamping kebijaksanaan.)
60. Have patience. All things are difficult before they become easy. (Bersabarlah. Semua hal sulit sebelum menjadi mudah.)

61. Creativity is intelligence having fun. (Kreativitas adalah kecerdasan yang bersenang-senang.)
62. The creative adult is the child who survived. (Orang dewasa yang kreatif adalah anak yang bertahan hidup.)
63. Creativity takes courage. (Kreativitas membutuhkan keberanian.)
64. You can't use up creativity. The more you use, the more you have. (Kamu tidak bisa menghabiskan kreativitas. Semakin banyak kamu gunakan, semakin banyak yang kamu miliki.)
65. Creativity is seeing what everyone else has seen, and thinking what no one else has thought. (Kreativitas adalah melihat apa yang telah dilihat semua orang, dan memikirkan apa yang belum pernah dipikirkan orang lain.)

66. Persistence is to the character of man as carbon is to steel. (Ketekunan bagi karakter manusia seperti karbon bagi baja.)
67. The difference between a successful person and others is not lack of strength, not a lack of knowledge, but rather a lack of will. (Perbedaan antara orang sukses dan yang lain bukanlah kurangnya kekuatan, bukan kurangnya pengetahuan, tetapi kurangnya kemauan.)
68. It's not that I'm so smart, it's just that I stay with problems longer. (Bukan karena aku sangat pintar, hanya saja aku bertahan dengan masalah lebih lama.)
69. Many of life's failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up. (Banyak kegagalan hidup adalah orang-orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah.)
70. The secret of success is constancy to purpose. (Rahasia kesuksesan adalah konsistensi pada tujuan.)

71. Humility is not thinking less of yourself, it's thinking of yourself less. (Kerendahan hati bukanlah berpikir lebih rendah tentang dirimu, tapi berpikir tentang dirimu lebih sedikit.)
72. True humility is not thinking less of yourself; it is thinking of yourself less. (Kerendahan hati yang sejati bukanlah berpikir lebih rendah tentang dirimu; itu adalah berpikir tentang dirimu lebih sedikit.)
73. Humility is the solid foundation of all virtues. (Kerendahan hati adalah fondasi solid dari semua kebajikan.)
74. Pride makes us artificial and humility makes us real. (Kesombongan membuat kita palsu dan kerendahan hati membuat kita nyata.)
75. Humility is the mother of all virtues. (Kerendahan hati adalah ibu dari semua kebajikan.)

76. No act of kindness, no matter how small, is ever wasted. (Tidak ada tindakan kebaikan, sekecil apapun, yang sia-sia.)
77. Kindness is a language which the deaf can hear and the blind can see. (Kebaikan adalah bahasa yang bisa didengar oleh yang tuli dan dilihat oleh yang buta.)
78. Be kind whenever possible. It is always possible. (Berbuat baiklah kapanpun memungkinkan. Itu selalu memungkinkan.)
79. Kindness is the sunshine in which virtue grows. (Kebaikan adalah sinar matahari di mana kebajikan tumbuh.)
80. A single act of kindness throws out roots in all directions, and the roots spring up and make new trees. (Satu tindakan kebaikan melemparkan akar ke segala arah, dan akar-akar itu tumbuh dan membuat pohon-pohon baru.)

81. Love is composed of a single soul inhabiting two bodies. (Cinta terdiri dari satu jiwa yang menghuni dua tubuh.)
82. The best thing to hold onto in life is each other. (Hal terbaik untuk dipegang dalam hidup adalah satu sama lain.)
83. Love is not about how many days, months, or years you have been together. Love is about how much you love each other every single day. (Cinta bukan tentang berapa hari, bulan, atau tahun kalian bersama. Cinta adalah tentang seberapa besar kalian saling mencintai setiap hari.)
84. To love and be loved is to feel the sun from both sides. (Mencintai dan dicintai adalah merasakan matahari dari kedua sisi.)
85. Love is like the wind, you can't see it but you can feel it. (Cinta seperti angin, kamu tidak bisa melihatnya tapi kamu bisa merasakannya.)

86. A real friend is one who walks in when the rest of the world walks out. (Teman sejati adalah yang masuk ketika seluruh dunia keluar.)
87. Friendship is born at that moment when one person says to another, 'What! You too? I thought I was the only one.' (Persahabatan lahir pada saat ketika seseorang berkata kepada yang lain, 'Apa! Kamu juga? Kupikir hanya aku saja.')
88. A friend is someone who knows all about you and still loves you. (Teman adalah seseorang yang tahu semua tentangmu dan masih mencintaimu.)
89. Friendship is the only cement that will ever hold the world together. (Persahabatan adalah satu-satunya semen yang akan selalu menyatukan dunia.)
90. A friend is one that knows you as you are, understands where you have been, accepts what you have become, and still, gently allows you to grow. (Teman adalah orang yang mengenalmu apa adanya, memahami di mana kamu telah berada, menerima apa yang telah kamu jadi, dan masih, dengan lembut membiarkanmu tumbuh.)

91. Family is not an important thing. It's everything. (Keluarga bukan hal yang penting. Itu segalanya.)
92. The love of family and the admiration of friends is much more important than wealth and privilege. (Cinta keluarga dan kekaguman teman jauh lebih penting daripada kekayaan dan hak istimewa.)
93. Family means no one gets left behind or forgotten. (Keluarga berarti tidak ada yang tertinggal atau terlupakan.)
94. Other things may change us, but we start and end with family. (Hal-hal lain mungkin mengubah kita, tapi kita mulai dan berakhir dengan keluarga.)
95. Family is the most important thing in the world. (Keluarga adalah hal terpenting di dunia.)

96. The two most powerful warriors are patience and time. (Dua prajurit terkuat adalah kesabaran dan waktu.)
97. Time is free, but it's priceless. You can't own it, but you can use it. You can't keep it, but you can spend it. Once you've lost it you can never get it back. (Waktu itu gratis, tapi tak ternilai harganya. Kamu tidak bisa memilikinya, tapi kamu bisa menggunakannya. Kamu tidak bisa menyimpannya, tapi kamu bisa menghabiskannya. Sekali kamu kehilangannya, kamu tidak akan pernah bisa mendapatkannya kembali.)
98. Time is the wisest counselor of all. (Waktu adalah penasihat terbijak dari semua.)
99. The trouble is, you think you have time. (Masalahnya adalah, kamu pikir kamu punya waktu.)
100. Time is a created thing. To say 'I don't have time,' is like saying, 'I don't want to.' (Waktu adalah hal yang diciptakan. Mengatakan 'Aku tidak punya waktu,' sama seperti mengatakan, 'Aku tidak mau.')

101. In every walk with nature one receives far more than he seeks. (Dalam setiap perjalanan dengan alam, seseorang menerima jauh lebih banyak dari yang dia cari.)
102. Nature always wears the colors of the spirit. (Alam selalu mengenakan warna-warna jiwa.)
103. The earth has music for those who listen. (Bumi memiliki musik bagi mereka yang mendengarkan.)
104. Nature does not hurry, yet everything is accomplished. (Alam tidak terburu-buru, namun segalanya tercapai.)
105. Look deep into nature, and then you will understand everything better. (Lihatlah dalam-dalam ke alam, dan kemudian kamu akan memahami segalanya dengan lebih baik.)

106. Health is the greatest gift, contentment the greatest wealth, faithfulness the best relationship. (Kesehatan adalah hadiah terbesar, kepuasan adalah kekayaan terbesar, kesetiaan adalah hubungan terbaik.)
107. The greatest wealth is health. (Kekayaan terbesar adalah kesehatan.)
108. Take care of your body. It's the only place you have to live. (Jaga tubuhmu. Itu satu-satunya tempat kamu harus tinggal.)
109. Health is not valued till sickness comes. (Kesehatan tidak dihargai sampai penyakit datang.)
110. To keep the body in good health is a duty... otherwise we shall not be able to keep our mind strong and clear. (Menjaga tubuh dalam kesehatan yang baik adalah kewajiban... jika tidak, kita tidak akan bisa menjaga pikiran kita kuat dan jernih.)

111. Education is the most powerful weapon which you can use to change the world. (Pendidikan adalah senjata paling kuat yang bisa kamu gunakan untuk mengubah dunia.)
112. The roots of education are bitter, but the fruit is sweet. (Akar pendidikan itu pahit, tapi buahnya manis.)
113. Education is not the filling of a pail, but the lighting of a fire. (Pendidikan bukanlah pengisian ember, tapi penyalaan api.)
114. The function of education is to teach one to think intensively and to think critically. Intelligence plus character - that is the goal of true education. (Fungsi pendidikan adalah untuk mengajar seseorang berpikir secara intensif dan kritis. Kecerdasan plus karakter - itulah tujuan pendidikan yang sebenarnya.)
115. Education is not preparation for life; education is life itself. (Pendidikan bukan persiapan untuk hidup; pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.)

116. Freedom is not worth having if it does not include the freedom to make mistakes. (Kebebasan tidak berharga jika tidak termasuk kebebasan untuk membuat kesalahan.)
117. For to be free is not merely to cast off one's chains, but to live in a way that respects and enhances the freedom of others. (Karena menjadi bebas bukan hanya melepaskan rantai seseorang, tetapi hidup dengan cara yang menghormati dan meningkatkan kebebasan orang lain.)
118. Freedom lies in being bold. (Kebebasan terletak dalam keberanian.)
119. Freedom is nothing but a chance to be better. (Kebebasan tidak lain adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik.)
120. Freedom is the oxygen of the soul. (Kebebasan adalah oksigen jiwa.)

121. Peace begins with a smile. (Kedamaian dimulai dengan senyuman.)
122. If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other. (Jika kita tidak memiliki kedamaian, itu karena kita telah lupa bahwa kita saling memiliki.)
123. Peace comes from within. Do not seek it without. (Kedamaian datang dari dalam. Jangan mencarinya di luar.)
124. When the power of love overcomes the love of power, the world will know peace. (Ketika kekuatan cinta mengalahkan cinta akan kekuasaan, dunia akan mengenal kedamaian.)
125. Peace is not absence of conflict, it is the ability to handle conflict by peaceful means. (Kedamaian bukanlah ketiadaan konflik, melainkan kemampuan untuk menangani konflik dengan cara damai.)

126. Injustice anywhere is a threat to justice everywhere. (Ketidakadilan di mana pun adalah ancaman bagi keadilan di mana-mana.)
127. Justice delayed is justice denied. (Keadilan yang tertunda adalah keadilan yang ditolak.)
128. The arc of the moral universe is long, but it bends toward justice. (Lengkungan alam semesta moral itu panjang, tapi ia mengarah pada keadilan.)
129. There may be times when we are powerless to prevent injustice, but there must never be a time when we fail to protest. (Mungkin ada saat-saat ketika kita tidak berdaya untuk mencegah ketidakadilan, tapi tidak boleh ada saat ketika kita gagal untuk memprotes.)
130. Justice cannot be for one side alone, but must be for both. (Keadilan tidak bisa hanya untuk satu pihak saja, tapi harus untuk keduanya.)

131. Alone we can do so little; together we can do so much. (Sendiri kita bisa melakukan sedikit; bersama-sama kita bisa melakukan begitu banyak.)
132. Coming together is a beginning. Keeping together is progress. Working together is success. (Berkumpul bersama adalah awal. Tetap bersama adalah kemajuan. Bekerja bersama adalah kesuksesan.)
133. If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together. (Jika kamu ingin pergi cepat, pergilah sendiri. Jika kamu ingin pergi jauh, pergilah bersama-sama.)
134. Individually, we are one drop. Together, we are an ocean. (Secara individu, kita adalah satu tetes. Bersama-sama, kita adalah lautan.)
135. The strength of the team is each individual member. The strength of each member is the team. (Kekuatan tim adalah setiap anggota individu. Kekuatan setiap anggota adalah tim.)

136. A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way. (Pemimpin adalah orang yang tahu jalan, menempuh jalan, dan menunjukkan jalan.)
137. Leadership is not about being in charge. It's about taking care of those in your charge. (Kepemimpinan bukan tentang menjadi yang bertanggung jawab. Ini tentang merawat mereka yang menjadi tanggung jawabmu.)
138. The greatest leader is not necessarily the one who does the greatest things. He is the one that gets the people to do the greatest things. (Pemimpin terbesar tidak selalu yang melakukan hal-hal terbesar. Dia adalah orang yang membuat orang-orang melakukan hal-hal terbesar.)
139. Leadership is the capacity to translate vision into reality. (Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menerjem_ahkan visi menjadi kenyataan.)
140. The challenge of leadership is to be strong, but not rude; be kind, but not weak; be bold, but not bully; be thoughtful, but not lazy; be humble, but not timid; be proud, but not arrogant; have humor, but without folly. (Tantangan kepemimpinan adalah menjadi kuat, tapi tidak kasar; baik hati, tapi tidak lemah; berani, tapi tidak menindas; bijaksana, tapi tidak malas; rendah hati, tapi tidak penakut; bangga, tapi tidak sombong; memiliki humor, tapi tanpa kebodohan.)

141. Innovation distinguishes between a leader and a follower. (Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut.)
142. The true sign of intelligence is not knowledge but imagination. (Tanda sejati kecerdasan bukanlah pengetahuan tetapi imajinasi.)
143. Innovation is taking two things that exist and putting them together in a new way. (Inovasi adalah mengambil dua hal yang ada dan menggabungkannya dengan cara baru.)
144. The best way to predict the future is to create it. (Cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah menciptakannya.)
145. Innovation is the ability to see change as an opportunity - not a threat. (Inovasi adalah kemampuan untuk melihat perubahan sebagai peluang - bukan ancaman.)

146. We do not inherit the earth from our ancestors, we borrow it from our children. (Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang kita, kita meminjamnya dari anak-anak kita.)
147. Sustainability is no longer about doing less harm. It's about doing more good. (Keberlanjutan tidak lagi tentang melakukan lebih sedikit kerusakan. Ini tentang melakukan lebih banyak kebaikan.)
148. The greatest threat to our planet is the belief that someone else will save it. (Ancaman terbesar bagi planet kita adalah keyakinan bahwa orang lain akan menyelamatkannya.)
149. Sustainability is a political choice, not a technical one. It's not a question of whether we can do it, but whether we choose to do it. (Keberlanjutan adalah pilihan politik, bukan teknis. Ini bukan pertanyaan apakah kita bisa melakukannya, tapi apakah kita memilih untuk melakukannya.)
150. The environment is where we all meet; where we all have a mutual interest; it is the one thing all of us share. (Lingkungan adalah tempat kita semua bertemu; di mana kita semua memiliki kepentingan bersama; itu adalah satu hal yang kita semua bagikan.)

151. Technology is best when it brings people together. (Teknologi paling baik ketika menyatukan orang-orang.)
152. It has become appallingly obvious that our technology has exceeded our humanity. (Sudah menjadi sangat jelas bahwa teknologi kita telah melampaui kemanusiaan kita.)
153. The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life. (Kemajuan teknologi didasarkan pada membuatnya cocok sehingga kamu bahkan tidak benar-benar memperhatikannya, sehingga itu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.)
154. Any sufficiently advanced technology is indistinguishable from magic. (Teknologi yang cukup maju tidak dapat dibedakan dari sihir.)
155. The real danger is not that computers will begin to think like men, but that men will begin to think like computers. (Bahaya sebenarnya bukanlah komputer akan mulai berpikir seperti manusia, tetapi manusia akan mulai berpikir seperti komputer.)

156. The highest form of ignorance is when you reject something you don't know anything about. (Bentuk tertinggi dari kebodohan adalah ketika kamu menolak sesuatu yang tidak kamu ketahui sama sekali.)
157. To deny people their human rights is to challenge their very humanity. (Menyangkal hak asasi manusia adalah menantang kemanusiaan mereka sendiri.)
158. No one is born hating another person because of the color of his skin, or his background, or his religion. (Tidak ada yang lahir membenci orang lain karena warna kulitnya, atau latar belakangnya, atau agamanya.)
159. The purpose of human life is to serve, and to show compassion and the will to help others. (Tujuan hidup manusia adalah untuk melayani, dan untuk menunjukkan kasih sayang dan kemauan untuk membantu orang lain.)
160. We may have different religions, different languages, different colored skin, but we all belong to one human race. (Kita mungkin memiliki agama yang berbeda, bahasa yang berbeda, warna kulit yang berbeda, tapi kita semua termasuk dalam satu ras manusia.)

161. The secret of happiness is freedom, the secret of freedom is courage. (Rahasia kebahagiaan adalah kebebasan, rahasia kebebasan adalah keberanian.)
162. Happiness is not something ready-made. It comes from your own actions. (Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang sudah jadi. Itu berasal dari tindakanmu sendiri.)
163. The most important thing is to enjoy your life - to be happy - it's all that matters. (Hal terpenting adalah menikmati hidupmu - untuk bahagia - itu saja yang penting.)
164. Happiness is when what you think, what you say, and what you do are in harmony. (Kebahagiaan adalah ketika apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu lakukan selaras.)
165. The happiness of your life depends upon the quality of your thoughts. (Kebahagiaan hidupmu tergantung pada kualitas pikiranmu.)

166. Simplicity is the ultimate sophistication. (Kesederhanaan adalah kecanggihan tertinggi.)
167. The ability to simplify means to eliminate the unnecessary so that the necessary may speak. (Kemampuan untuk menyederhanakan berarti menghilangkan yang tidak perlu sehingga yang diperlukan dapat berbicara.)
168. Life is really simple, but we insist on making it complicated. (Hidup sebenarnya sederhana, tapi kita bersikeras membuatnya rumit.)
169. The greatest ideas are the simplest. (Ide-ide terbesar adalah yang paling sederhana.)
170. Simplicity is the keynote of all true elegance. (Kesederhanaan adalah kunci dari semua keanggunan sejati.)

171. The only way to make sense out of change is to plunge into it, move with it, and join the dance. (Satu-satunya cara untuk memahami perubahan adalah dengan terjun ke dalamnya, bergerak bersamanya, dan bergabung dalam tarian.)
172. Change is the law of life. And those who look only to the past or present are certain to miss the future. (Perubahan adalah hukum kehidupan. Dan mereka yang hanya melihat ke masa lalu atau sekarang pasti akan melewatkan masa depan.)
173. To improve is to change; to be perfect is to change often. (Untuk memperbaiki adalah untuk berubah; untuk menjadi sempurna adalah untuk sering berubah.)
174. Change will not come if we wait for some other person or some other time. We are the ones we've been waiting for. We are the change that we seek. (Perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau waktu lain. Kita adalah orang-orang yang telah kita tunggu. Kita adalah perubahan yang kita cari.)
175. The world as we have created it is a process of our thinking. It cannot be changed without changing our thinking. (Dunia seperti yang telah kita ciptakan adalah proses pemikiran kita. Itu tidak dapat diubah tanpa mengubah pemikiran kita.)

176. Patience, persistence and perspiration make an unbeatable combination for success. (Kesabaran, ketekunan dan keringat membuat kombinasi yang tak terkalahkan untuk kesuksesan.)
177. Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts. (Kesuksesan bukanlah akhir, kegagalan bukanlah fatal: keberanian untuk melanjutkan itulah yang terpenting.)
178. The difference between a successful person and others is not lack of strength, not a lack of knowledge, but rather a lack of will. (Perbedaan antara orang sukses dan yang lain bukanlah kurangnya kekuatan, bukan kurangnya pengetahuan, tetapi kurangnya kemauan.)
179. It's not that I'm so smart, it's just that I stay with problems longer. (Bukan karena aku sangat pintar, hanya saja aku bertahan dengan masalah lebih lama.)
180. Many of life's failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up. (Banyak kegagalan hidup adalah orang-orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah.)

181. Courage is grace under pressure. (Keberanian adalah keanggunan di bawah tekanan.)
182. It takes courage to grow up and become who you really are. (Butuh keberanian untuk tumbuh dewasa dan menjadi siapa dirimu sebenarnya.)
183. Courage doesn't always roar. Sometimes courage is the quiet voice at the end of the day saying, 'I will try again tomorrow.' (Keberanian tidak selalu mengaum. Terkadang keberanian adalah suara tenang di akhir hari yang berkata, 'Aku akan mencoba lagi besok.')
184. You gain strength, courage, and confidence by every experience in which you really stop to look fear in the face. (Kamu mendapatkan kekuatan, keberanian, dan kepercayaan diri dari setiap pengalaman di mana kamu benar-benar berhenti untuk menatap ketakutan.)
185. Courage is not the absence of fear, but rather the assessment that something else is more important than fear. (Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, melainkan penilaian bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada rasa takut.)

186. Creativity is intelligence having fun. (Kreativitas adalah kecerdasan yang bersenang-senang.)
187. The creative adult is the child who survived. (Orang dewasa yang kreatif adalah anak yang bertahan hidup.)
188. Creativity takes courage. (Kreativitas membutuhkan keberanian.)
189. You can't use up creativity. The more you use, the more you have. (Kamu tidak bisa menghabiskan kreativitas. Semakin banyak kamu gunakan, semakin banyak yang kamu miliki.)
190. Creativity is seeing what everyone else has seen, and thinking what no one else has thought. (Kreativitas adalah melihat apa yang telah dilihat semua orang, dan memikirkan apa yang belum pernah dipikirkan orang lain.)

191. The only true wisdom is in knowing you know nothing. (Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah mengetahui bahwa kamu tidak tahu apa-apa.)
192. Wisdom is not a product of schooling but of the lifelong attempt to acquire it. (Kebijaksanaan bukanlah produk dari sekolah tetapi dari usaha seumur hidup untuk memperolehnya.)
193. The invariable mark of wisdom is to see the miraculous in the common. (Tanda kebijaksanaan yang tak berubah adalah melihat keajaiban dalam hal-hal biasa.)
194. Wisdom begins in wonder. (Kebijaksanaan dimulai dengan keajaiban.)
195. The wise man doesn't give the right answers, he poses the right questions. (Orang bijak tidak memberikan jawaban yang benar, dia mengajukan pertanyaan yang tepat.)

196. Persistence is to the character of man as carbon is to steel. (Ketekunan bagi karakter manusia seperti karbon bagi baja.)
197. The difference between a successful person and others is not lack of strength, not a lack of knowledge, but rather a lack of will. (Perbedaan antara orang sukses dan yang lain bukanlah kurangnya kekuatan, bukan kurangnya pengetahuan, tetapi kurangnya kemauan.)
198. It's not that I'm so smart, it's just that I stay with problems longer. (Bukan karena aku sangat pintar, hanya saja aku bertahan dengan masalah lebih lama.)
199. Many of life's failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up. (Banyak kegagalan hidup adalah orang-orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah.)
200. The secret of success is constancy to purpose. (Rahasia kesuksesan adalah konsistensi pada tujuan.)

Kata-kata aesthetic bahasa Inggris ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam berbagai aspek kehidupan. Dari cinta diri hingga kebijaksanaan, setiap kata memiliki makna mendalam yang dapat membantu kita tumbuh dan berkembang. Ingatlah bahwa kekuatan kata-kata terletak pada bagaimana kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan kata-kata ini sebagai panduan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.